Arti Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Puisi Pahlawan –
Jasa pahlawan sangatlah lautan, sonder mereka kita tidak akan menikmati kedaulatan seperti saat ini. Merdeka bikin berkarya, bebas bergerak di negeri sendiri, bebas berpendapat, dan bebas menentukan hidup sendiri.
Pengorbanan mereka sungguh luar sah, berkorban untuk negara tercinta demi sukma yang kian baik untuk anak cucu. Bakal itu, janganlah kita melupakan sejarah, sejarah bagaimana negeri ini diperjuangkan, sejarah balasan para pahlawan yang harus demap kita kenang terutama di momen-momen tertentu begitu juga perayaan hari nasional.
Tahun peringatan kemerdekan, periode pahlawan, dan pahlawan nasional maupun daerah, patut diperingati sama dengan sreg saat upacara standard. Tak pangling puji-pujian teriring kepada mereka para pahlawan dengan mengunjungi makamnya di momen-detik perayaan tersebut. Dan sebagai penggugah nyawa kepahlawanan, membuat tembang pahlawan sekali lagi dapat menjadi media menebalkan rasa nasionalisme. Contoh puisi atma pahlawan sama dengan berikut.
Puisi Pahlawan

Buat Pahlawan NegrikuUntuk negriku…
Hancur lebing sumsum belulang
Berlumur darah sekujur tubuh
Bermandi peluh penyejuk hatiKu rela demi tanah airku
Sangsaka sirah berani
Ceria nan putih
Melambai-lambai di tiup kilangangin kincir
Air mata bersemburan sambil menganjungkan do’a
Kerjakan pahlawan negri
Berpijak berduli pasir
Berderai anugerah cuma untuk pahlawan alam semesta raya
Hanya jasamu yang dapat ku tatap
Tetapi jasamu nan bisa ku kenang
Tubuhmu peroi hancur hilang entah kemana
Demi darahmu…
Demi tulangmu…
Aku perjuangkan negriku
Ini Indonesiaku
Puisi Pengorbanan Pahlawan

Pengorbanan Sendiri Pahlawan
Wahai pahlawanku
Morong ku kenang cangap jasamu
Seluruh maka terbuka akan perjuangan mu
Kau bela kemerdekaan
Kau rela korbankan jiwa awak
Demi nusa dan nasion
Jasamu kan abadi
Bersemayam di hati penerusmu
Berkat pengorbananmu
Rakyat dan bangsa waktu ini semakin beradab
Kokoh kuat bersatu
Melanjutkan cita-cita zakiah mu
Cak dapat pemberian pahlawan
Kau telah berkorban untuk Negara ku
Terimakasih pahlawan
Puisi Pahlawan Mencecah Jiwa

Kita Indonesia
Daku adalah putera bangsa
Dengan suara keras menyalak
Meneriakkan
Merdeka merdeka merdeka
Lain peduli boleh jadi engkau
Jika kau merupakan aku
Maka teriakkanlah kejadian yang setolok
Karena aku dan kau ialah Indonesia
Kita adalah Indonesia
Dengan celaan menggelegar kita berteriak
Menyalakkan suara miring lantang
Merdeka merdeka merdeka
Maka mari berteriak bersama
Karena aku kau dan kalian
Adalah Indonesia
Kita Indonesia
Aku kau dan kalian
Akan meraih peran yang besar
Untuk majunya nasion ini
Mendatangi kemandirian nan hakiki
Kemerdekaan yang polos
Kita wajib melakukannya
Karena kita Indonesia
Puisi Pahlawan Mencurah Darah Indonesia

Di Perot Seruan Pahlawan
karya: Zshara Aurora
Kabut…
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Berawan…
Bertandakah hujan abu deras
Membanjiri rasa yang haus otonomi
Dia nan semua yang terserah menunggu keputusan Sakral
Serang…
Merdeka atau mati Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk privat hidup
Internal terjangan tombak bambu menyatu
Kamu teruskan Menyebut Ayat-ayat ikhlas
Engkau teriakkan kehidupan juang demi negri
Engkau relakan tersayang menahan tepaan belati
Cak bagi ibu pertiwi
Kini kau lihat…
Abang hitam lahan kelahiranmu
Pertumpahan darah para kolonialis virulen
Gemelutmu tak ronda sia
Lindunganya cerbak di hatimu
Untuk kemandirian Indonesia Abadi
Puisi Guruku Pahlawan tanpa Tanda jasa
Jika dunia kami nan sangat hampa
tak interelasi kau isi
Kelihatannya hanya ada dandan hampa, ilegal
tak boleh apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang lampau doang jadi damba
Kini berangkat terpandang bukan lagi impi
Itu karena kau nan mengajarkan
Tentang mana warna nan sani
Tentang garis yang harus dilukis
Pun tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Kerjakan semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa mengedit bangsa
Dengan pendidikanlah nyawa kita boleh dirubah
Segala apa yang bukan bisa jadi kau jadikan mana tahu
Hanya ucapan anak bungsu berpokok mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah majuh jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Tembang Waktu Pahlawan

TANAH TUMPAH DARAHKU
Aku tak ingin mematamatai bangsaku
Kalah tersungungkur oleh waktu
Aktu tak mau melihat bangsaku
Jatuh tenggelam ke intern kehancuran
Dengan tekad ekuivalen langit
Bagi lahan ini aku rela berkorban
Disaat percaya diriku menyusut
Disaat itulah semangatku semakin berkobar
Selama surya masih menyigi dunia
Aku takkan berhenti sedetik pun
Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan
Walaupun hingga aku berintegrasi dengan tanah negeriku
Bersatulah wahai penerus bangsa
Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang
Keraskan segala apa usahamu serta keraskan pula suaramu
Karena setiap operasi yang keras takkan melibas
Harapanku akan caruk mengiringi
Kerjakan kapling negeri ini setiap hari
Aku tak cak hendak lagi
Melihat watan tersiksa hati
Puisi Pahlawan 4 Bait

Bayang-Bayang Pejuang
Fatamorgana para pejuang bangsa
Wanginya harum di paruh deretan para pujangga
Kisahnya indah penuh perjuangan
Sang pahlawan bangsa dan negara
Mengikhlaskan kehidupan di medan pertempuran
Rela dadanya tertembus peluru
Lamun tergeletak di persil penuh talenta
Doang engkau kukuh jiwa di dalam sukma kita
Halusinasi para pejuang bangsa
Kita menapak menembus era
Dan kau saksikan kami di pataka surga sana
Kita beraduk kerjakan mempertahankan
Kau cabut seragam lusuhmu
Kau kenakan dengan rapi
Cak agar kau bukan dikenal
Namun juangmu masih terasa
Sajak Pahlawan tanpa medalion

Ribang Guru
Di sepinya malam,
Di gelapnya gulita
Boleh jadi hanya satu lilin lebah saja
Sekadar sangat bermakna
Di teriknya siang
Kau adalah penduhku
Meski hanya sebantar saja
Sahaja sangatlah berharga
Jasamu
Ialah kasih sayangmu
Tak harapkan pertentangan dan honorarium
Karena kau merupakan pahlawan tanpa tanda jasa
Aku baru sadar
Terlampau berat menjadi engkau
Kontol tenaga yang awet dan sabar
Kini aku menjadi engkau
Sangat berat rupanya
Terimakasih dariku
Anak asuh didikmu dulu
Yang pernah menjadi muridmu
Saat ini aku menjadi dirimu
Kan kukenang selalu jasa-jasamu
Puisi Pahlawan karya Chairil Anwar

Krawang – Bekasi
Oleh : Chairil Anwar
Kami nan kini tergolek antara Krawang-Bekasi
tidak dapat teriak “Merdeka” dan sanggang senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar gemuruh kami,
terlintas kami modern dan mendegap lever ?
Kami wicara padamu dalam mati di malam hening
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami sunyi taruna. Nan tinggal lemak tulang diliputi serbuk.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah lalu coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum radu, belum dapat memerinci kepentingan 4-5 ribu nyawa
Kami hanya tulang-sumsum berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah kembali yang tentukan nilai tulang-tulang pontang-panting
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
ataupun tak untuk apa-segala,
Kami enggak tahu, kami tidak lagi bisa mengomong
Kaulah saat ini nan bercakap
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam tembok yang berdetik
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami saat ini buntang
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis takat pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
nan tinggal tulang-tulang diliputi abuk
Beremak kami tergolek antara Krawang-Bekasi
Sajak Pahlawan 10 November

Pupus Awak Hilang Nyawa
Napak tilas para pahlawan bangsa
Berkibar dalam puisi sang saka
Berkobar kerumahtanggaan puisi indonesia
Buat meraih Cita-cita merdeka
Napak tilas anak nasion
Bersatu dalam nasib jiwa
Bergema di jagat nusantara
Untuk meraih prestasi dan karya
Merdeka…
Prolog yang mumbung dengan makna
Bertahta dalam tubuh pejuang nasion
Bermandikan darah dan air alat penglihatan
Merdeka…
Perjuangan tanpa pamrih bikin republik tercinta
Menggelora di garis khatulistiwa
Memberi kemenangan bangsa sepanjang masa
Merdeka…
Harta yang tak ternilai harganya
Menjadi pemicu ketua bangsa
Untuk tampil di Era dunia
Syair Pahlawan 2 Kuplet

Kobarkan Semangat
Selama matahari masih bersinar
Aku enggak aliansi berhenti
Walau itu hanya sebentar
Untuk mereservasi dan mempertahankan
Meskipun aku akan bersatu dengan tanah airku
Bersama darah dan keringatku
Yuk bersatu
Para penerusku
Syair Pahlawan 3 stanza

Pahlawan yang Hilang
Dimana lagi kan kutemukan keberanianmu
Dimana lagi cerek kutemukan pekik teriak semangatmu
Dimala pula ku temukan sosok sepertimu
Wahai pahlawan
Beribu waktu telah kulalui
Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari
Tetapi tak bakir jua kutemukan
Sosok pahlawan sejati
Kumeniti jalanan penuh onak dan duri
Menyusuri padang pasir pasir yang gersang kerontang
Dimanakah ketel kutemui lagi
Sosok sepertimu wahai pahlawanku
Puisi Pahlawan Soekarno

Ohh,, anak kandung ibu pertiwi..
117 periode lalu,
telah mekar sekuntum anakan mawar
Yang mengharumkan tanah Jawa,
Menggetarkan duaja raya.
Ohh,, bunga bangsa…
Lelaki sawo matang,
Berkopiah hitam,
bertubuh merembas,
berparas memenjara,
Yang lahir semenjak kandungan
Ibu yang dermawan,
Nan dibesarkan di antologi
Orang hebat di tanah Jawa
Setiap katamu dipuja,
Setiap langkahmu menggiatkan semangat
Spirit-jiwa yang terbang semangat.
Aduhai sang proklamator nasion..
Kalau bukan karena kau,
Tidak akan pernah ada kata merdeka.
Kalau bukan karena kau,
Tak akan cak semau Indonesia.
Puisi Pahlawan Pendidikan

Jika di dunia ini tanpa ada kau
Maka akan kosong
Kosong dan gelap
Enggak bisa berbudaya
Kini dunia dipenuhi banyak warna
Penuh polemik
Dengan berbagai coretan
Juga impi mimpi yang beterbangan
Waktu ini enggak pula mimpi
Atau khyalan
Karenamu
Kini rona warni mangut
Terlukis keindahan
Terlukis garis verbatim
Dan kalimat yang terbaca
Sinar benderang
Terimakasih
Buat semua yang kau bikin
Karenamu, masa ini bangsa menjadi cerdas
Denganmu,
Sekarang nasib sudah berubah mulia
Bukan ada yang tak mana tahu
Hanya bacot terimakasih
Puisi Usia Pahlawan

Terima pemberian pahlawan
karya: Rayhandi
Kuucapkan terima kasih lakukan kalian yang disana
Yang mati karena berani
Yang mati karena berpengharapan
Yang mati karena bermartabat.
Kuucapkan terima kasih
Untuk jasad yang waktu ini menjadi serdak
Karena kalian kami merdeka
Karena kalian abang tahir tegak di pucuk langit garuda
Menjulang menjadi bukti pembawaan dan nyawa telah tertaruh.
Kuucapkan terima kasih
Kerjakan keberanian kalian
Keberanian yang tumbuh di bawah hati
Menjalar merenggut darah
Tiada takut kalian bergulat
Terlebih matipun mau dikau.
Kuucapkan sambut anugerah
Untuk setiap zikir
Tahlil yang setiap hitam merayang ke langit
Puji-pujian yang tiada henti hentinya kalian tasbih
Buat kami, indonesia mendatang.
Kuucapkan terima kasih
Tanah nan kami injak
Air nan kami minum
Adalah talenta dan hidup
Yang dulu melayang.
Kuucapkan terima hadiah
Kembali, kuucapkan cak dapat karunia
Untuk kalian yang sekarang sudah di surga
Tersenyum mengintai garuda gelisah hierarki.
Syair Pahlawan Kemerdekaan

Ditanah ini kita dilahirkan
Ditanah ini kita menghirup udara penuh kesejukan
Ditanah ini kita disediakan air buat minum
Ditanah ini kita disuguhkan melimpahnya kekayaan alam
Tidaklah kita berontak mematamatai penjajahan bangsa
Atas mengatasnamakan kebebasan bertopeng
Perombakan..
Harta kita dijarah, kehormatan kita terdampal
Akankah kau bungkam melihat semua ini?
Buat indonesia tercinta, yuk kita perjuangkan
Properti kebebasan kita
Untuk berdiri ditanah air Indonesia
Menjaga kedaulatan buat tetap merdeka
Untuk kesejahteraan bangsa
Bagi Indonesia yang lebih bekerja
NKRI HARGA MATI!
Tembang Pahlawan Singkat

Pahlawanku
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasamu
Nan telah kau berikan lakukan dunia pertiwi
Haruskah aku turun ke bekas perang
Haruskah aku bersiram berlumuran darah
Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah
Aku tidak tahu cara kerjakan membalas jasa-jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kedaulatan nan kali
Enggak dapat kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa
Sajak Pahlawan Indonesia

Untukmu Pahlawan Indonesiaku
Demi wilayah…
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa…
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Kehidupan membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-periode mu di warnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi Bunga-lelatu
Bersirkulasi sungai pembawaan di sekitarmu
Bahkan bukan jarang sumber bakat itu
Yang muncul berpangkal tubuhmu
Sekadar enggak bisa…
Runtuhkan gawir semangat juangmu
Buluh jirus yang teguh menemanimu
Suku telanjang yang tak beralas
Rok dengan seribu wangian
Basah di badan keringpun di badan
Nan kini menghantarkan indonesia
Kedalam kastil kemandirian
Tembang Pahlawanku

Pahlawanku
karya: Sulistiono
Gemuruh kibar Si Dwiwarna…
Terdengar gagah di setiap penjuru negeriku
Gema ledakan meriam dan jatuhan proyektilnya
Telah tersisih jauh…
Tak lagi mengganggu, lembutnya kelapa melambai
di pantaiku nan mempesona.
Sekarang terang jalanku…
Nampak benderang cahaya negeriku
Bukan karena obor-obor peperangan…
Enggak karena letupan api dari moncong senjata…
Tapi karena gegares…
Gegares yang diwariskan oleh mereka…
Mereka?
Manusia-manusia mulia
yang rela menitikkan darahnya
yang rela menyerahkan seluruh umur raganya,
demi satu kata…
Satu introduksi yang mumbung makna
Suatu kata yang sangat berguna adanya
Satu kata… MERDEKA!!!
Pahlawanku…
Hadirmu adalah keselamatanku dan kepergianmu adalah ketinggian bagimu
Puisi Pahlawan Pejuang Indonesia

Jenderal Sudirman
Sederhana dan bersahaja
Rendah hati serta munjung pemberian
Begitulah sosoknya
Jenderal Sudirman
Diiringi keikhlasan menjalani perbantahan
Disertai ketabahan dalam kesakitan
Dan ditemani ketabahan n domestik menentang kezhaliman
Dapatkah lagi pemimpin sepertinya ditemukan?
Disertai ketabahan dalam kesakitan
Dan pergolakan tlah merubah keadaan
Rindu kami akan penasihat sepertinya
Ribang kami akan pemrakarsa sebijak dan setangguh dirinya.
Seorang pejuang kebanggaan nasion
yang rela berjuang demi kebenaran
yang rela berjuang demi perdamaian
yang rela berjuang demi kemerdekaan
lakukan seluruh rakyat Indonesia.
Puisi Pahlawan Ibu Kartini

Raden Ajeng Kartini…
Kau adalah wanita nirmala
Cita -citamu mulia ingin memajukan kaummu
Bukan gentar kau melawan takdirmu
Demi kebangkitan kaummu
Raden Ajeng Kartini…
Kau adalah teladan bagi kami
Kau sejajarkan kami di mata dunia
Kau merupakan bayangan cak bagi kami
Raden Ajeng Kartini…
Bumi kami cerah karenamu
Saat ini mereka tak memandang rendah pada kami
Kini kami bangga sebagai wanita
Karena kami yaitu kehormatan negeri ini
Raden Ajeng Kartini…
Kami berikrar padamu
Bikin memajukan negeri kami
Ingin kami berjuang mengisi kemerdekaan
Dengan ilmu dan belas kasih sayang kami
Demi mewujudkan cita – cita luhurmu
Puisi Pahlawan bukan Dikenal karya Toto Sudarto Bachtiar

Pahlawan Tak Dikenal
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring..
Tetapi bukan tidur, besar perut…
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya..
Senyum bekunya mau berkata, kita semenjana perang…
Beliau tidak ingat bilamana dia datang..
Kedua lengannya memeluk senapan..
Dia tidak tahu lakukan kelihatannya beliau datang..
Kemudian dia tergolek, tapi bukan untuk tidur sayang…
Roman sunyi segumpal tergundah..
Menangkap tenang cenangkas senja..
Dunia tambah beku di paruh derap dan suara menderu..
Engkau masih sangat muda…
Masa itu 10 November, hujan kembali mulai turun..
Bani adam-orang cak hendak pun memandangnya.
Serta merta merangkai karangan rente..
Tapi yang nampak, paras-wajah sendiri nan tak dikenalnya…
Dekade nan lalu beliau terbaring..
Tetapi enggak tidur, cerbak..
Sebuah anak bedil buntak di dadanya…
Senyum bekunya ingin berujar: “aku silam muda”
Puisi Pahlawan Nasional

Diponegoro
Oleh : Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Enggak gentar. Lawan banyaknya seratus mungkin.
Lamang di kanan, keris di kiri
Berselempang spirit yang enggak bisa mati.
MAJU
Ini angkatan enggak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berjasa
Sudah itu mati.
Beradab
Bagimu Wilayah
Menyediakan jago merah.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal bau kencur tercapai
Jika usia harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Demikian kumpulan puisi pahlawan yang boleh kamu jadikan referensi bagi tugas sekolah atau menjadi inspirasi bagi menciptakan menjadikan puisi sendiri. Semoga nasib kepahlawan konstan menyala-nyala di dada kita sebagai langkah kasatmata menghargai jasa-jasa para pahlawan Indonesia. Merdeka!!!
Source: https://perintahdasar.com/puisi-pahlawan/
Posted by: caribes.net