Batu Bara Ditemukan Pada Periode
![]() Batu bara antrasit |
|
Mineral utama: | karbon |
---|---|
Mineral sekunder: | hidrogen welirang oksigen nitrogen |
Jenis batuan: | Batuan sedimen |
Rayuan bara
yakni salah suatu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah berak-geladir tanaman dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan nitrogen dan oksigen
Bisikan bara sekali lagi ialah batuan organik yang memiliki sifat-rasam fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui n domestik berbagai bentuk, boleh berbentuk kubus, balok, bulat, ataupun segitiga.
Analisis anasir menerimakan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS buat bituminus dan C240H90Ozon4NS kerjakan antrasit.
Atma
[sunting
|
sunting sumber]
Pembentukan godaan bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah ilmu bumi. Zaman Karbon, nyana-kira 340 miliun tahun yang dulu, merupakan periode pembentukan batu bara yang paling mewah ketika sanding seluruh endapan batu bara yang hemat di belahan bumi episode utara terpelajar.
[pelir rujukan]
Lega Zaman Permian, agak-sangkil 270 juta tahun yang lalu, juga terbentuk sedimen-endapan bujukan bara yang irit di belahan Bumi penggalan selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus sampai ke Zaman Tersier (70 – 13 jtl) di berbagai belahan manjapada lain.
[butuh rujukan]
Materi pembentuk
[sunting
|
sunting sumber]
Hampir seluruh target pembentuk bujukan bara berbunga berbunga pohon. Spesies-varietas tumbuhan penyusun bujukan bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:
- Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat invalid endapan bencana bara dari periode ini.
- Silofita, dari Zaman Silur sampai Devon Tengah, merupakan individu dari alga. Adv minim deposit batu bara dari periode ini.
- Pteridofita, umur Devon Atas sebatas Karbon Atas. Materi terdahulu penyusun batu bara berumur Karbonium di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
- Gimnospermae, kurun tahun mulai terbit Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, kredit tersalut dalam biji kemaluan, semisal pinus, mengandung kadar beras ketan (resin) tataran. Jenis Pteridospermae begitu juga gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti di Australia, India dan Afrika.
- Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas sampai sekarang. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi nilai, jantan dan betina dalam satu bunga, adv minim bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara awam, rendah dapat terawetkan.
Pembentukan
[sunting
|
sunting perigi]
Proses perubahan serpihan tanaman menjadi gambut setakat bisikan bara disebut dengan istilah pembatubaraan (coalification). Secara ringkas terserah 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
- Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pron bila material tanaman terdeposisi sampai lignit terjaga. Agen penting yang berlaku dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi, dan bencana biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
- Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.
Kelas dan variasi
[sunting
|
sunting sumur]
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh impitan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit, dan gambut.
- Antrasit merupakan papan bawah batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% – 98% zarah karbon (C) dengan suratan air kurang pecah 8%.
- Bituminus mengandung 68 – 86% unsur karbonium (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Papan bawah bujukan bara nan paling kecil banyak ditambang di Australia.
- Sub-bituminus mengandung sedikit zat arang dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
- Lignit atau godaan bara coklat yakni batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% berpangkal beratnya.
- Gambut, berpori dan mempunyai kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling tekor.
Penambangan
[sunting
|
sunting sumber]
Tambang batu bara di Bihar, India.
Penambangan bisikan bara adalah penambangan batu bara semenjak bumi. Batu bara digunakan andai bahan bakar. Alai-belai bara juga dapat digunakan untuk menciptakan menjadikan kokas bakal pembuatan baja.[1]
Tambang provokasi bara tertua terletak di Tower Colliery di Inggris.
Bencana bara di Indonesia
[sunting
|
sunting sumber]
Di Indonesia, deposit bisikan bara yang bernilai hemat terwalak di cekungan Tersier, yang terdapat di bagian barat Bayangan Sunda (tercatat Pulau Sumatra dan Kalimantan), pada lazimnya endapan bisikan bara ekonomis tersebut bisa dikelompokkan bagaikan batu bara berusia Eosen maupun sekitar Tersier Bawah, kira-agak 45 juta tahun nan lalu dan Miosen maupun sekitar Tersier Atas, agak-kira 20 juta tahun nan terlampau menurut Skala waktu geologi.
Batu bara ini terbentuk berpunca deposit gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi waktu ini. Beberapa di antaranya tergolong kubah gambut yang terdidik di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sejauh tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk puas kondisi di mana mineral-mineral anorganik yang terbawa air bisa timbrung ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur invalid dan menebal secara domestik. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan gangguan bara Eosen kebanyakan lebih tipis, berkadar debu dan sulfur tinggi. Kedua umur sedimen batu bara ini terbentuk plong mileu lakustrin, ceduk pantai atau delta, mirip dengan negeri pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur Sumatra dan sebagian besar Kalimantan.[2]
Endapan alai-belai bara Eosen
[sunting
|
sunting mata air]
Endapan ini terbimbing pada tatanan tektonik ekstensional nan dimulai seputar Tersier Bawah atau Paleogen plong cekungan-cekungan endapan di Sumatra dan Kalimantan.
Ekstensi berumur Eosen ini terjadi sepanjang tepian Paparan Sunda, dari sebelah barat Sulawesi, Kalimantan adegan timur, Laut Jawa setakat Sumatra. Berpunca batuan deposit yang pernah ditemukan boleh diketahui bahwa pengendapan berlanjut mulai terjadi pada Eosen Tengah. Pemekaran Tersier Dasar yang terjadi plong Bayangan Sunda ini ditafsirkan berada pada tatanan busur dalam, yang disebabkan terutama maka itu gerak penunjaman Lempeng Indo-Australia.[3]
Lingkungan pengendapan mula-mula pron bila Paleogen itu non-marin, terutama fluviatil, kipas aluvial dan endapan danau nan dangkal.
Di Kalimantan bagian tenggara, pengendapan godaan bara terjadi sekitar Eosen Perdua – Atas namun di Sumatra umurnya lebih muda, yakni Eosen Atas hingga Oligosen Bawah. Di Sumatra penggalan tengah, endapan fluvial yang terjadi pada fase awal kemudian ditutupi oleh deposit situ (non-marin).[3]
Berlainan dengan yang terjadi di Kalimantan bagian tenggara di mana endapan fluvial kemudian ditutupi oleh lapisan batu bara yang terjadi pada n baruh rantau yang kemudian ditutupi di atasnya secara transgresif maka dari itu endapan marin berumur Eosen Atas.[4]
Endapan bisikan bara Eosen yang telah publik dikenal terjadi sreg cekungan berikut: Pasir dan Senderut-asam (Kalimantan Daksina dan Timur), Barito (Kalimantan Selatan), Kutai Atas (Kalimantan Tengah dan Timur), Melawi dan Ketungau (Kalimantan Barat), Tarakan (Kalimantan Timur), Ombilin (Sumatra Barat) dan Sumatra Tengah (Riau).
Dibawah ini ialah kualitas kebanyakan pecah beberapa endapan bisikan bara Eosen di Indonesia.
Galian | Cekungan | Perusahaan | Bilangan air total (%ar) | Qada dan qadar air inheren (%ad) | Kadar debu (%ad) | Zat panik (%ad) | Belerang (%ad) | Poin energi (kkal/kg)(ad) |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Satui | Bersut-cemberut | PT Arutmin Indonesia | 10.00 | 7.00 | 8.00 | 41.50 | 0.80 | 6800 |
Senakin | Pasir | PT Arutmin Indonesia | 9.00 | 4.00 | 15.00 | 39.50 | 0.70 | 6400 |
Petangis | Pasir | PT BHP Kendilo Coal | 11.00 | 4.40 | 12.00 | 40.50 | 0.80 | 6700 |
Ombilin | Ombilin | PT Bukit Asam | 12.00 | 6.50 | <8.00 | 36.50 | 0.50 – 0.60 | 6900 |
Parambahan | Ombilin | PT Allied Indo Coal | 4.00 | – | 10.00 (ar) | 37.30 (ar) | 0.50 (ar) | 6900 (ar) |
(ar) – as received, (ad) – air dried, Sumber: Indonesian Coal Mining Association, 1998
Sedimen batu bara Miosen
[sunting
|
sunting sumber]
Pada Miosen Tadinya, pemekaran regional Tersier Asal – Perdua pada Paparan Sunda telah berakhir. Pada Kala Oligosen hingga Sediakala Miosen ini terjadi transgresi marin pada daerah yang luas di mana terendapkan endapan marin klastik yang tebal dan perselingan sekuen batugamping. Pengangkatan dan kompresi adalah ketampakan yang umum pada tektonik Neogen di Kalimantan atau Sumatra. Sedimen alai-belai bara Miosen nan hemat terutama terwalak di Cekungan Kutai bagian bawah (Kalimantan Timur), Cekungan Barito (Kalimantan Selatan) dan Cekungan Sumatra bagian selatan. Batu bara Miosen juga secara ekonomis ditambang di Cekungan Bengkulu.
Batu bara ini umumnya terdeposisi sreg lingkungan fluvial, delta dan dataran pesisir nan mirip dengan daerah pembentukan gambut momen ini di Sumatra adegan timur. Ciri utama lainnya merupakan kadar bubuk dan belerang nan rendah. Hanya galibnya sumberdaya batu bara Miosen ini tergolong sub-bituminus atau lignit sehingga kurang cermat kecuali jikalau sangat baplang (PT Adaro) atau lokasi geografisnya menguntungkan. Namun provokasi bara Miosen di bilang lokasi juga tergolong kelas yang tinggi sebagai halnya pada Cebakan Pucang dan Prima (PT KPC), sedimen batu bara di sekitar estuari Kali besar Mahakam, Kalimantan Timur dan beberapa lokasi di dekat Tanjungenim, Cekungan Sumatra bagian selatan.
Tabulasi di sumber akar ini menunjukan kualitas rata-rata dari sejumlah endapan batu bara Miosen di Indonesia.
Lombong | Cekungan | Firma | Kodrat air total (%ar) | Takdir air inheren (%ad) | Ganjaran abu (%ad) | Zat terbang (%ad) | Belerang (%ad) | Nilai energi (kkal/kg)(ad) |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Prima | Kutai | PT Kaltim Prima Coal | 9.00 | – | 4.00 | 39.00 | 0.50 | 6800 (ar) |
Pinang | Kutai | PT Kaltim Prima Coal | 13.00 | – | 7.00 | 37.50 | 0.40 | 6200 (ar) |
Roto South | Pasir | PT Kideco Jaya Agung | 24.00 | – | 3.00 | 40.00 | 0.20 | 5200 (ar) |
Binungan | Tarakan | PT Berau Coal | 18.00 | 14.00 | 4.20 | 40.10 | 0.50 | 6100 (ad) |
Lati | Tarakan | PT Berau Coal | 24.60 | 16.00 | 4.30 | 37.80 | 0.90 | 5800 (ad) |
Air Laya | Sumatra putaran selatan | PT Bukit Senderut | 24.00 | – | 5.30 | 34.60 | 0.49 | 5300 (ad) |
Paringin | Barito | PT Adaro | 24.00 | 18.00 | 4.00 | 40.00 | 0.10 | 5950 (ad) |
(ar) – as received, (ad) – air dried, Sumber: Indonesian Coal Mining Association, 1998
Sumberdaya batu bara
[sunting
|
sunting sumber]
Pengisian bujukan bara ke dalam kapal tongkang.
Proses pemuatan batubara menggunakan konveyor ke tongkang.
Potensi sumberdaya godaan bara di Indonesia lampau luber, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatra, sedangkan di negeri lainnya dapat dijumpai bisikan bara lamun dalam besaran mungil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi.
Tubuh Geologi Nasional memperkirakan Indonesia masih mempunyai 160 miliar ton suplai provokasi bara yang belum dieksplorasi. Cadangan tersebut sebagian raksasa berada di Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan. Sahaja upaya eksplorasi godaan bara comar terkendala status tanah tambang. Daerah-area tempat cadangan batu bara sebagian lautan subur di kawasan rimba konservasi.[5]
Kebanyakan produksi pertambangan batu bara di Indonesia mencecah 300 juta ton saban periode. Berasal jumlah itu, sekitar 10 persen digunakan buat kebutuhan energi intern kewedanan, dan sebagian samudra sisanya (90 uang jasa kian) diekspor ke luar.
Di Indonesia, batu bara adalah objek bakar penting selain solar (diesel fuel) nan telah umum digunakan lega banyak industri, dari segi ekonomis bisikan bara jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan perbandingan umpama berikut: Solar Rp 0,74/kilokalori sedangkan batu bara hanya Rp 0,09/kilokalori, (berdasarkan harga solar pabrik Rp. 6.200/liter).
Bermula segi kuantitas bencana bara terdaftar cadangan energi fosil terpenting bagi Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mengaras puluhan miliar ton. Besaran ini sebenarnya layak untuk memasok kebutuhan energi setrum hingga ratusan tahun ke depan. Sayangnya, Indonesia enggak boleh jadi menggarangkan sangat godaan bara dan mengubahnya menjadi energis elektrik melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan melintasi polutan CO2, SO2, NOx
dan CxHy
cara ini dinilai kurang efisien dan rendah menjatah kredit tambah tinggi.
Rayuan bara semoga tidak sedarun dibakar, akan lebih signifikan dan efisien jika dikonversi menjadi migas sintetis, maupun alamat petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi. Dua cara yang dipertimbangkan dalam kejadian ini adalah likuifikasi (pencairan) dan gasifikasi (penyubliman) batu bara.
Menggarangkan rayuan bara secara langsung sudah dikembangkan teknologinya secara continue, yang bertujuan untuk mencapai efisiensi pembakaran yang maksimum, cara-prinsip pembakaran sederum seperti:
fixed grate,
chain grate,
fluidized bed,
pulverized, dan lain-tidak, masing-masing punya kelebihan dan kelemahannya.
Gasifikasi batu bara
[sunting
|
sunting perigi]
Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah alai-belai bara padat menjadi gas provokasi bara nan mudah tutung (combustible gases), setelah proses pemurnian gas-gas ini karbonium monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen (Horizon2) – dapat digunakan umpama bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-tabun kemudian menghasilkan water asap atau coal tabun, gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.
Namun, batu bara bukanlah korban bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya adalah welirang dan nitrogen, bila batu bara ini tutung kotoran-kotoran ini akan dilepaskan ke udara, bila mengapung di udara zat kimia ini bisa menggabung dengan nyamur (sama dengan lengkap kabut) dan jelmaan yang merosot ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai “hujan angin asam”. Disini kembali cak semau noda mineral mungil, terjadwal geladir nan publik tercampur dengan batu bara, unsur kecil ini bukan terbakar dan membuat serdak yang sederhana di coal combustor, bilang anasir boncel ini sekali lagi tertangkap di penggalan combustion gases bersama dengan uap air, berpunca tabun yang keluar berasal cerobong beberapa zarah kerdil ini yaitu sangat katai separas dengan rambut manusia.
Destruktif kebugaran orang
[sunting
|
sunting perigi]
Penggunaan batubara sebagai bahan bakar dapat menyebabkan masalah kesegaran dan kematian.[6]
Kabut tabun London yang mematikan terutama disebabkan maka dari itu penggunaan batubara yang sangat banyak. Batubara global diperkirakan menyebabkan 800.000 kematian prematur setiap tahun,[7]
umumnya di India[8]
dan Tiongkok.[9]
[10]
[11]
Menyedot debu batu bara menyebabkan pneumokoniosis pekerja batu bara nan dikenal dengan bahasa sehari-hari perumpamaan “paru-paru hitam”, disebut demikian karena debu batu bara mendalam mengubah paru-paru menjadi hitam berpokok warna warna dadu jamak.[12]
Di Amerika Maskapai semata-mata, diperkirakan bahwa 1.500 mantan personel industri batubara meninggal setiap tahun akibat pengaruh menghirup debu makdan batubara.[13]
Sekitar 10% bujukan bara adalah abu:[14]
abu batubara berbahaya dan beracun bagi manusia dan beberapa makhluk jiwa lainnya.[15]
Abu batubara mengandung unsur radioaktif uranium dan thorium. Bubuk batubara dan produk sampingan pembakaran padat lainnya disimpan secara lokal dan tersebar dengan beraneka rupa cara nan mewujudkan mereka nan tinggal di dekat pabrik batu bara ketularan radiasi dan venom lingkungan.[16]
Bilang osean abu batubara dan limbah lainnya diproduksi setiap tahun. Penggunaan batubara menghasilkan ratusan miliun ton abu dan produk limbah lainnya setiap masa. Ini terdaftar abu terbang, abu padat, dan desulfurisasi gas buang lumpur, nan mengandung merkuri, uranium, thorium, arsenik, dan metal berat lainnya, bersama dengan non-logam sama dengan selenium.[17]
Emisi cerobong gas batubara menyebabkan asma, stroke, berkurang kecerdasan, arteri tersumbat, ofensif jantung, gagal jantung kongestif, aritmia, keracunan merkuri, oklusi pembuluh nadi, dan tumor ganas rabu.[18]
[19]
Biaya kesehatan tahunan di Eropa bermula penggunaan gangguan bara untuk menghasilkan listrik diperkirakan menyentuh € 43 miliar.[20]
Di Cina, kenaikan kualitas udara dan kesehatan insan akan meningkat dengan kebijakan iklim yang lebih ketat, terutama karena energi negara itu lewat bergantung pada batubara. Dan akan ada kemustajaban ekonomi ikhlas.[21]
Sebuah penggalian perian 2022 dalam
Jurnal Ekonomi
menemukan bahwa lakukan Inggris selama periode 1851-1860, “peningkatan satu standar deviasi n domestik penggunaan batubara meningkatkan angka kematian orok sebesar 6-8% dan menjelaskan bahwa dampak penggunaan batubara pada industri seputar sepertiga terbit azab tenang perkotaan nan dilaksanakan sejauh hari ini. “[22]
Bagaimana takhlik bisikan bara ceria
[sunting
|
sunting sumur]
Ada beberapa cara untuk menjernihkan batu bara. Contoh welirang, belerang adalah zat kimia kekuningan yang cak semau sedikit di batu bara, pada beberapa bencana bara nan ditemukan di Ohio, Pennsylvania, West Virginia dan eastern states lainnya, sulfur terdiri mulai sejak 3 sampai 10 % dari berat bencana bara, beberapa batu bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan negara-negara bagian arah barat lainnya belerang hanya sekeliling 1/100ths (makin mungil bermula 1%) berpokok berat bisikan bara. Berarti bahwa sebagian besar welirang ini dibuang sebelum mencapai cerobong asap.
Suatu prinsip kerjakan menerangkan batu bara ialah dengan cara mudah memecah batu bara ke bongkahan yang lebih kerdil dan mencucinya. Sejumlah welirang nan ada sebagai bintik kecil di batu bara disebut bak “pyritic sulfur ” karena ini dikombinasikan dengan besi menjadi bentuk iron pyrite, selain itu dikenal misal “fool’s gold” dapat dipisahkan dari batu bara. Secara khusus pada proses suatu kali, pecahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki ki akbar yang terisi air, batu bara mengambang ke permukaan momen geladir welirang tenggelam. Kemudahan pencucian ini dinamakan “coal preparation plants” nan menyucikan batu bara terbit pengotor-pengotornya.
Tidak semua sulfur dapat dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada gangguan bara adalah secara kimia khusyuk terikat dengan molekul karbonnya, spesies sulfur ini disebut “organic sulfur,” dan pembilasan tak akan menghilangkannya. Beberapa proses sudah dicoba bikin mencampur batu bara dengan bahan ilmu pisah yang membebaskan belerang memencilkan dari molekul bisikan bara, tetapi galibnya proses ini sudah mujarab sesak mahal, ilmuan masih bekerja bagi mengurangi biaya dari prose pencucian ilmu pisah ini.
Galibnya penyemangat tenaga setrum berbudaya dan semua fasilitas yang dibangun selepas 1978 — sudah diwajibkan untuk punya alat khusus yang dipasang untuk membuang belerang dari gas hasil pembakaran batu bara sebelum asap ini naik membidik cerobong tabun. Alat ini senyatanya adalah “flue gas desulfurization units,” belaka banyak orang menyebutnya “scrubbers” — karena mereka men-scrub (menggosok) sulfur keluar dari asap nan dikeluarkan maka itu tungku pembakar bisikan bara.
Membuang NOx bersumber alai-belai bara
[sunting
|
sunting mata air]
Nitrogen secara umum adalah bagian yang besar tinimbang udara yang dihirup, lega kenyataannya 80% berbunga udara yaitu nitrogen, secara halal atom-elemen nitrogen mengambang terikat satu sepadan lainnya seperti bandingan kimia, sekadar ketika udara dipanaskan seperti mana plong nyala api boiler (3000 F=1648 C), atom nitrogen ini terpecah dan terikat dengan oksigen, buram ini sebagai nitrogen oksida ataupun kadang rekata itu disebut sebagai NOx. NOx pula dapat dibentuk berpunca partikel nitrogen yang terbelenggu di dalam bujukan bara.
Di mega, NOx adalah polutan nan dapat menyebabkan kabut coklat yang kabur yang kadang kala tertentang di seputar ii kabupaten besar, juga seumpama kontaminasi yang membentuk “acid rain” (hujan abu asam), dan dapat membantu terbentuknya sesuatu yang disebut “ground level ozone”, tipe lain daripada polusi yang bisa membuat kotornya udara.
Salah satu pendirian terbaik untuk mengurangi NOx adalah menghindari dari bentukan asalnya, beberapa cara telah ditemukan untuk membakar provokasi bara di pemabakar di mana ada bertambah banyak bahan bakar daripada udara di ruang pembakaran yang terpanas. Di bawah kondisi ini biasanya oksigen terkombinasikan dengan bahan bakar daripada dengan nitrogen. Sintesis pembakaran kemudian dikirim ke ruang pembakaran nan kedua di mana terdapat proses yang mirip berulang-ulang sampai semua korban bakar habis hangus. Konsep ini disebut “staged combustion” karena batu bara dibakar secara bertahap. Kadang disebut juga perumpamaan “low-NOx burners” dan telah dikembangkan sehingga boleh mengurangi kangdungan Nox yang terlepas di uadara lebih berpangkal sepoteng. Terserah juga teknologi plonco yang bekerja seperti “scubbers” yang membersihkan NOX berpunca flue gases (tabun) dari boiler batu bara. Beberapa berusul alat ini menggunakan bahan ilmu pisah singularis yang disebut katalis yang mengurai fragmen NOx menjadi gas yang tidak berpolusi, walaupun perabot ini lebih mahal berpunca “low-NOx burners,” namun dapat menekan lebih dari 90% pengotoran Nox.
Cadangan batu bara dunia
[sunting
|
sunting sumber]
Distrik batu bara di Amerika Serikat
Pada perian 1996 diestimasikan terdapat sekitar suatu exagram (1 × 1015
kg maupun 1 triliun ton) total batu bara yang dapat ditambang menggunakan teknologi tambang saat ini, diperkirakan setengahnya merupakan bencana bara gigih. Kredit energi dari semua rayuan bara dunia ialah 290 zettajoules.[23]
Dengan konsumsi menyeluruh saat ini adalah 15 terawatt,[24]
terdapat layak bujukan bara cak bagi menyediakan energi bagi seluruh bumi untuk 600 tahun.
British Petroleum, plong Laporan Tahunan 2006, mengandaikan pada akhir 2005, terwalak 909.064 miliun ton cadangan batu bara dunia yang terbukti (9,236 × 1014
kg), atau cukup buat 155 musim (sediaan ke proporsi produksi). Skor ini saja sediaan yang diklasifikasikan pahit lidah, program bor eksplorasi oleh firma tambang, terutama sekali daerah nan di bawah eksplorasi, terus menyerahkan cadangan plonco.
Departemen Energi Amerika Kawan memisalkan cadangan provokasi bara di Amerika Serikat sekitar 1.081.279 miliun ton (9,81 × 1014
kg), yang setara dengan 4.786 BBOE (billion barrels of oil equivalent).[25]
Negara | Bituminus (termaktub antrasit) | Sub-bituminus | Lignit | TOTAL |
---|---|---|---|---|
![]() Amerika Serikat |
115.891 | 101.021 | 33.082 | 249.994 |
![]() Rusia |
49.088 | 97.472 | 10.450 | 157.010 |
![]() Tiongkok |
62.200 | 33.700 | 18.600 | 114.500 |
![]() India |
82.396 | 2.000 | 84.396 | |
![]() Australia |
42.550 | 1.840 | 37.700 | 82.090 |
![]() Jerman |
23.000 | 43.000 | 66.000 | |
![]() Afrika Selatan |
49.520 | 49.520 | ||
![]() Ukraina |
16.274 | 15.946 | 1.933 | 34.153 |
![]() Kazakhstan |
31.000 | 3.000 | 34.000 | |
![]() Polandia |
20.300 | 1.860 | 22.160 | |
![]() Serbia dan Montenegro |
64 | 1.460 | 14.732 | 16.256 |
![]() Brasil |
11.929 | 11.929 | ||
![]() Kolombia |
6.267 | 381 | 6.648 | |
![]() Kanada |
3.471 | 871 | 2.236 | 6.578 |
![]() Ceko |
2.114 | 3.414 | 150 | 5.678 |
![]() Indonesia |
790 | 1.430 | 3.150 | 5.370 |
![]() Botswana |
4.300 | 4.300 | ||
![]() Uzbekistan |
1.000 | 3.000 | 4.000 | |
![]() Turki |
278 | 761 | 2.650 | 3.689 |
![]() Yunani |
2.874 | 2.874 | ||
![]() Bulgaria |
13 | 233 | 2.465 | 2.711 |
![]() Pakistan |
2.265 | 2.265 | ||
![]() Iran |
1.710 | 1.710 | ||
![]() Britania Raya |
1.000 | 500 | 1.500 | |
![]() Rumania |
1 | 35 | 1.421 | 1.457 |
![]() Thailand |
1.268 | 1.268 | ||
![]() Meksiko |
860 | 300 | 51 | 1.211 |
![]() Chili |
31 | 1.150 | 1.181 | |
![]() Hongaria |
80 | 1.017 | 1.097 | |
![]() Peru |
960 | 100 | 1060 | |
![]() Kirgizstan |
812 | 812 | ||
![]() Jepang |
773 | 773 | ||
![]() Spanyol |
200 | 400 | 60 | 660 |
![]() Korea Lor |
300 | 300 | 600 | |
![]() Selandia Baru |
33 | 206 | 333 | 572 |
![]() Zimbabwe |
502 | 502 | ||
![]() Belanda |
497 | 497 | ||
![]() Venezuela |
479 | 479 | ||
![]() Argentina |
430 | 430 | ||
![]() Filipina |
232 | 100 | 332 | |
![]() Slovenia |
40 | 235 | 275 | |
![]() Mozambik |
212 | 212 | ||
![]() Eswatini |
208 | 208 | ||
![]() Tanzania |
200 | 200 | ||
![]() Nigeria |
21 | 169 | 190 | |
![]() Greenland |
183 | 183 | ||
![]() Slowakia |
172 | 172 | ||
![]() Vietnam |
150 | 150 | ||
![]() Republik Kongo |
88 | 88 | ||
![]() Korea Kidul |
78 | 78 | ||
![]() Niger |
70 | 70 | ||
![]() Afganistan |
66 | 66 | ||
![]() Aljazair |
40 | 40 | ||
![]() Kroasia |
6 | 33 | 39 | |
![]() Portugal |
3 | 33 | 36 | |
![]() Prancis |
22 | 14 | 36 | |
![]() Italia |
27 | 7 | 34 | |
![]() Austria |
25 | 25 | ||
![]() Ekuador |
24 | 24 | ||
![]() Mesir |
22 | 22 | ||
![]() Irlandia |
14 | 14 | ||
![]() Zambia |
10 | 10 | ||
![]() Malaysia |
4 | 4 | ||
![]() Afrika Tengah |
3 | 3 | ||
![]() Myanmar |
2 | 2 | ||
![]() Malawi |
2 | 2 | ||
![]() Kaledonia Hijau |
2 | 2 | ||
![]() Nepal |
2 | 2 | ||
![]() Bolivia |
1 | 1 | ||
![]() Norwegia |
1 | 1 | ||
![]() Taiwan |
1 | 1 | ||
![]() Swedia |
1 | 1 |
Negara pengekspor rayuan bara terdepan
[sunting
|
sunting sumber]
Negara | 2003 | 2004 |
---|---|---|
![]() Australia |
238,1 | 247,6 |
![]() Indonesia |
200,8 | 131,4 |
![]() Tiongkok |
103,4 | 95,5 |
![]() Amerika Maskapai |
43,0 | 48,0 |
![]() Afrika Selatan |
78,7 | 74,9 |
![]() Uni Soviet |
41,0 | 55,7 |
![]() Polandia |
16,4 | 16,3 |
![]() Kanada |
27,7 | 28,8 |
Amerika Selatan | 57,8 | 65,9 |
Total | 713,9 | 764,0 |
Tatap kembali
[sunting
|
sunting sumber]
- Daftar perusahaan batu bara Indonesia
- Skala waktu geologi
- Yayasan Bujukan Bara Mayapada
Pustaka
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
“BHP Billiton Mitsubishi Alliance – Glossary”. Diarsipkan dari varian tahir tanggal 2008-06-19. Diakses tanggal
2010-07-12
.
-
^
Frederich, Langford and Moore, 1999 -
^
a
b
Cole and Crittenden, 1997 -
^
Frederich et al, 1995 -
^
Indonesia Miliki Pasokan Batubara 160 Miliar Ton – PortalKBR.com -
^
Toxic Air: The Case for Cleaning Up Coal-fired Power Plants. American Busur Association (Maret 2022) Diarsipkan 26 Januari 2022 di Wayback Machine. -
^
“Health”. Endcoal. Diarsipkan bersumber versi masif tanggal 2022-12-22. Diakses rontok
3 Desember
2022.
-
^
“India shows how hard it is to move beyond fossil fuels”.
The Economist. 2 Agustus 2022.
-
^
Preventing disease through healthy environments: a mendunia assessment of the burden of disease from environmental risks Diarsipkan 30 Juli 2022 di Wayback Machine.. World Health Organization (2006) -
^
Global health risks. Mortality and burden of disease attributable to selected major risks
(PDF). World Health Organization. 2009. ISBN 978-92-4-156387-1. Diarsipkan
(PDF)
dari varian asli rontok 14 February 2022.
-
^
“WHO – Ambient (outdoor) air quality and health”.
who.int. Diarsipkan pecah varian zakiah rontok 4 Januari 2022. Diakses tanggal
7 Januari
2022.
-
^
“Black Busar Disease-Topic Overview”.
WebMD. Diarsipkan dari varian masif tanggal 10 July 2022.
-
^
“Black Lung”.
umwa.org. Diarsipkan dari versi tulen tanggal 3 February 2022. Diakses tanggal
7 January
2022.
-
^
“Coal”.
epa.gov. 2022-02-05. Diarsipkan terbit versi polos tanggal 20 Juli 2022.
-
^
“Coal Ash: Toxic – and Leaking”.
psr.org. Diarsipkan semenjak versi asli copot 15 July 2022.
-
^
Hvistendahl, Mara (13 December 2007). “Coal Ash Is More Radioactive than Nuclear Waste”.
Scientific American. Diarsipkan pecah varian zakiah tanggal 10 July 2022.
-
^
World Coal Association “Environmental impact of Coal Use” Diarsipkan 23 Februari 2009 di Wayback Machine. -
^
Coal Pollution Damages Human Health at Every Stage of Coal Life Cycle, Reports Physicians for Social Responsibility Diarsipkan 31 Juli 2022 di Wayback Machine..
Physicians for Social Responsibility. psr.org (18 November 2009) -
^
Burt, Erica; Orris, Peter and Buchanan, Susan (April 2022) Scientific Evidence of Health Effects from Coal Use in Energy Generation Diarsipkan 14 Juli 2022 di Wayback Machine.. University of Illinois at Chicago School of Public Health, Chicago, Illinois, US -
^
“The Unpaid Health Bill – How coal power plants make us sick”. Health and Environment Alliance. 2022-03-07. Diakses tanggal
15 December
2022.
-
^
“Health benefits will offset cost of China’s climate policy”. MIT. Diakses tanggal
15 Desember
2022.
-
^
Beach, Brian; Hanlon, W. Walker (2018). “Coal Smoke and Mortality in an Early Industrial Economy”.
The Economic Journal
(privat bahasa Inggris).
128
(615): 2652–2675. doi:10.1111/ecoj.12522. ISSN 1468-0297.
-
^
Sustainable Energy” 2005 page 303 The MIT Press by Jefferson W. Tester et al. ISBN 0-262-20153-4 -
^
BP2006 energy report, and US EIA 2006 overview -
^
(Inggris)
“International Energy Annual 2003: Reserves”. Badan Maklumat Energi AS.
-
^
(Inggris)
“Reserves-Coal page 1”
(PDF). Dewan Energi Marcapada. Diarsipkan dari versi asli
(PDF)
terlepas 2022-07-22. Diakses sungkap
2008-10-01
.
-
^
(Inggris)
“Resources-bituminous”
(PDF). Dewan Energi Mayapada.
[
pranala nonaktif permanen
]
-
^
(Inggris)
“Resources-sub-bitum”
(PDF). Dewan Energi Bumi.
[
pranala nonaktif permanen
]
-
^
(Inggris)
“Resources-lignite”
(PDF). Dewan Energi Marcapada.
[
pranala nonaktif permanen
]
-
^
http://www.eia.doe.gov/oiaf/aeo/supplement/pdf/suptab_114.pdf
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media tentang
Coal
.
- (Inggris)World Coal Institute
- (Indonesia)Yayasan Bujukan Bara Marcapada Diarsipkan 2007-05-18 di Wayback Machine.
- (Inggris)Coal: Facts & Figures Diarsipkan 2009-05-18 di Wayback Machine.
- (Inggris)MSNBC report on coal pollution health effects in the United States
-
(Inggris)Clean coal technologies Diarsipkan 2005-06-21 di Wayback Machine.
- (Inggris)Advanced methods of using coal Diarsipkan 2010-08-09 di Wayback Machine. (Trik Energi Batu bara Jepang en)
- (Inggris)USDOE Hydrogen from Coal Research Diarsipkan 2022-03-03 di Wayback Machine.
- (Inggris)Coal Preparation
-
(Inggris)Wyoming Coal
[
pranala nonaktif permanen
]
berpunca Universitas Wyoming. -
(Inggris)Coal – origin, purification and consumption
[
pranala nonaktif permanen
]
-
(Inggris)History of coal seams and the practice of coal mining in North Staffordshire, UK
[
pranala nonaktif permanen
]
- (Indonesia)Gasifikasi gangguan bara Diarsipkan 2022-06-02 di Wayback Machine.
- Daniel Burns.
The maju practice of coal mining
(1907) - Chirons, Nicholas P.
Coal Age Handbook of Coal Surface Mining
(ISBN 0-07-011458-7) - Hamilton, Michael S.
Mining Environmental Policy: Comparing Indonesia and the USA
(Burlington, VT: Ashgate, 2005). (ISBN 0-7546-4493-6). - Hayes, Geoffrey.
Coal Mining
(2004), 32 pp - Hughes. Herbert W,
A Text-Book of Mining: For the use of colliery managers and others
(London, many editions 1892-1917), the standard British textbook for its era. -
National Energy Information Center,
Greenhouse Gases, Climate Change, Energy
, diakses terlepas
2007-10-16
- Charles V. Nielsen and George F. Richardson.
1982 Keystone Coal Industry Manual
(1982) - Saleem H. Ali. Minding our Minerals, 2006. [1]
- A.K. Srivastava.
Coal Mining Industry in India
(1998) (ISBN 81-7100-076-2) -
The Department of Trade and Industry,
The Coal Authority, diarsipkan semenjak varian zakiah tanggal 2008-10-13, diakses tanggal
2007-10-16
- James Tonge.
The principles and practice of coal mining
(1906)
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bara