Bila Permintaan Barang Elastis Maka
Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand)
atau pelahap disebut dengan elastisitas harga, adalah persentase perubahan total barang diminta yang diakibatkan maka itu persentase perlintasan harga dagangan itu sendiri, atau perubahan proporsional kuantitas barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga. Sepanjang besaran yang diminta berhubungan menjempalit dengan harga maka koefisien elastisitas harga akan cangap bertanda negatif. Agar nilai negatif dapat dihindarkan, maka tera negatif seringkali dimasukkan dalam rumus elastisitas.
Apabila perubahan jumlah yang diminta diwakili maka itu ΔQ, dan perlintasan harga diwakili makanya ΔP, sedangkan P dan Q adalah harga awal maka rumus elastisitas dapat ditulis sebagai berikut :
e
d
= (ΔQ/Q) : (ΔP/P)
Ataupun
e
d
= (ΔQ/ΔP) . (P/Q)
Interpretasi mulai sejak kredit koefisien elastisitas ialah sebagai berikut, koefisien elastisitas harga satu varietas barang (misalnya komputer) yakni 5. Artinya
Penurunan
/
kenaikan
harga komputer sebesar 1 persen akan menyebabkan jumlah komputer nan diminta akan
meningkat
/
menurun
sebesar 5 uang lelah. Jadi, pergantian harga akan mengakibatkan persilihan yang lebih lebih besar pada total nan diminta. Paradigma tak misalnya, koefisien elastisitas alat pencernaan merupakan 0,2. Artinya apabila terjadi
penurunan/
kenaikan
harga sayuran sebesar 1 persen maka permintaan akan
naik/
runtuh
sebesar 0,2 komisi. Kaprikornus persentase perubahan harga akan mengakibatkan persentase persilihan jumlah yang diminta lebih kecil pecah perubahan harga
Bagi dagangan-barang pabrik yang tahan lama (misalnya mobil, televisi, komputer, dan barang-barang elektronik lainnya) umumnya permintaannya yakni variabel, sedangkan bagi dagangan-barang yang tidak resistan lama (umumnya komoditas pertanian) permintaannya adalah inelastis
Terminologi bagi nilai elastisitas merupakan sebagai berikut:
|
|
|
Elastis (elastic) |
|
Inelastis (inelastic) |
|
Uniti (unitary elasticity) |
|
Inelastis teoretis (perfect inelastic) |
|
Elastis sempurna (perfect elastic) |
Pengukuran Elastisitas harga Permintaan
Perhatikan lembaga kurva permintaan berikut :
Elastisitas harga bersendikan rang di atas boleh dihitung ibarat berikut:
Arketipe 1:
e A-B |
= |
– {(QB � QA)/ (PA � PB)} . (PA/QA) |
= |
– {(40-20)/(6-8)} . (8/20) | |
= | – (-20/2) . (8/20) | |
= | 4 → karena e > 1 maka permintaannya dikatakan laur | |
e C-D |
= |
– {(QD � QC)/ (PD � PC)} . (PD/QD) |
= | – {(80-60)/(2-4)} . (2/80) | |
= | – (-20/2) . (2/80) | |
= | 0,25 → maka itu karena e<1 maka permintaannya dikatakan inelastis |
Nilai elastisitas akan berbeda kalau kita berputar berasal titik B ke titik A, atau dari titik D ke tutul C, hasil yang berbeda ini disebabkan memperalat dasar yang berlainan. Maka buat mengatasi perbedaan nilai ini digunakan rata-rata kedua harga [(PA
+ PB)/2] dan rata-rata kedua jumlah [(QA
+ QB)/2]
Sehingga diperoleh rumus elastisitas titik tengah A ke B sebagai berikut:
e
A-B
= (ΔQ/ΔP) . ((PA
+ PB)/2)) / ((QA
+ QB)/2))
atau
= ΔQ/ΔP) . ((PA
+ PB) / (QA
+ QB))
Dengan menerapkan rumus di atas, maka pergerakan dari A ke B alias sebaliknya pecah B ke A dapat dihitung skor elastisitasnya, yaitu sebesar
EB-A
= -(-20/2) . ((8 +6)/(20 + 40))
= 2,33
Buat pergerakan yang lain, misalnya berbunga B ke C alias dari C ke B, alias pergerakan enggak sepanjang kurva aplikasi, silahkan anda coba sendiri menghitung elastisitasnya,
selamat mencoba!
Elastisitas Bintik dan Elastisitas Busur
Koefisien elastisitas harga diantara dua tutul lega satu kurva permintaan disebut
elastisitas gandi (arc elasticity),
dengan arketipe-komplet sebelumnya kita telah menemukan elastisitas ibu panah. Sama dengan contoh di atas elastisitas dari titik A ke bintik B, maupun dari titik B ke C, atau sebaliknya dari titik C ke D dinamakan elastisitas ibu panah. Sedangkan
elastisitas tutul (point elasticity)
merupakan elastisitas pada tutul tertentu sreg kurva aplikasi. Mesti diingat bahwa koefisien elastisitas sepanjang kurva permintaan adalah berbeda pada setiap titik. Semakin turun harga suatu komoditas maka respon terhadap jumlah yang diminta semakin turun, dengan demikian permohonan semakin inelastis.
Gambar berikut yaitu modifikasi puas gambar sebelumnya, cuma kurva tuntutan yang dihadapbi adalah berbentuk non linear
9;
Gambar 2. Kurva Permintaan Non Linier
Elastisitas di titik A dapat dihitung sebagai berikut:
e A |
= |
(ΔQ/ΔP).(P/Q) |
= | (NM/NA) . (NA/ON) | |
= |
NM/ON |
berlandaskan angka-skor dalam kurva maka nilai elastisitas di titik A adalah
Koefisien elastisitas pada satu kurva permohonan non linear boleh dihitung dengan membuat garis senggol sreg titik nan akan dihitung koefisien elastisitasnya. Pada kurva tuntutan yang berbentuk linear, koefisien elastisitas plong titik tengah adalah satu (unitary), sedangkan episode atas titik perdua, elastisitas besar dari satu (fleksibel), padahal putaran bawah titik tengah, elastisitas adalah kurang berpangkal satu (inelastis). Keadaan ini digambarkan sebagai berikut :
Pergaulan Elastisitas dan besaran pendedahan
Perantaraan antara elastisitas dan penerimaan kuantitas (kuantitas revenue,
TR) dapat dijelaskan dengan hubungan dua kurva di atas. Rancangan atas (a) yakni kurva aplikasi yang berbentuk linier, sedangkan bagan bawah (b) yaitu kurva penerimaan jumlah (TR).
Pada tingkat harga di atas P0
dan kuantitas disebelah kiri Q0, koefisien elastisitas lebih besar mulai sejak satu ataupun permintaannya elastis. Sedangkan puas tingkat harga ddi bawah P0
, dan kuantitas di sisi kanan Q0
, koefisien bertambah kecil semenjak suatu, atau permintaannya adalah inelastis. Sedangkan pada titik tengah koefisien elastisitas sama dengan satu atau permintaannya
unitary
Hubungan elastisitas dengan kurva penataran total dapat dijelaskan perumpamaan berikut, apabila elastisitas permintaannya merupakan elastis (e>1), apabila harga turun maka TR akan naik, demikian sebaliknya kalau harga naik maka maka TR akan runtuh. Sedangkan sekiranya permintaannya inelastis (e<1), apabila harga turun maka TR akan turun dan bila harga naik maka TR akan naik. Sedangkan apabila permintaannya
unitary elastic
(e=1) maka TR mencapai maksimum
Internal rang grafik dapat diringkas ibarat berikut
Koefisien Elastisitas (e) |
Harga (P) |
Penerimaan Kuantitas (TR) |
>1 |
Turun
Naik |
Panjat
Turun |
<1 |
Turun
Naik |
Turun
Naik |
=1 |
konstan |
Maksimum |
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan petisi (income elasticity of demand),
maupun sering disebut elastisitas pendapatan ialah perbandingan pergantian total nan diminta akibat adanya perubahan pendapatan, maupun perubahan sejajar total nan diminta dibagi dengan pertukaran proporsional dari pendapatan. Koefisien elastisitas pendapatan disimbolkan dengan
e
y
.
Sama dengan telah disinggung dibagian awal, dalam kasus yang sederhana, keistimewaan permintaan dapat ditulis dengan : Q = f (P, M), di mana Q adalah jumlah yang diminta, P yaitu harga, dan M ialah pendapatan. Dengan mengasumsikan P adalah loyal, maka berdasarkan fungsi permohonan tersebut jumlah yang diminta dipengaruhi secara serempak maka itu pendapatan. Secara matematis, elastisitas pendapatan boleh diformulasikan sebagai berikut:
e
y
= (ΔQ/Q) : (ΔM/M)
alias
= (ΔQ/ΔM).(M/Q)
Beralaskan besarnya nilai elastisitas pendapatan, komoditi bisa diklasifikasikan menjadi dua diversifikasi, yaitu
barang bermutu tekor (inferior goods)
apabila elastisitas pendapatannya destruktif (e
y<0), dan produk lazim (stereotip goods) apabila elstisitas pendapatannya riil (e
y>0)
. Sedangkan cak bagi komoditas normal itu seorang terdiri dari
barang kebutuhan ki akal (necessities) apabila elastisitas pendapatan antara nol dan satu (0<e
y<1), dan barang luks (luxuries) apabila elastisitas pendapatan bertambah segara dari satu (e
y>1)
. Apabila elastisitas pendapatan antara nol dan satu, maka kuantitas barang yang diminta lain tanggap terhadap perubahan pendapatan, maka jenis barang ini termasuk barang kebutuhan pokok. Sementara itu komoditi yang mempunyai elastisitas pendapatan lebih dari satu digolongkan sebagai barang luks.
Perbedaan komoditas bermutu minus, barang kebutuhan resep dan produk berada adalah relatif sifatnya, terjemur pendapatan, lokasi dan sebagainya. Misalnya satu jenis barang mungkin menjadi dagangan mewah pada tingkat pendapatan rendah, menjadi produk kebutuhan gerendel pada tingkat pendapatan madya, dan menjadi barang bermutu abnormal lega tingkat pendapatan tinggi. Contohnya adalah pesawat televisi, kerjakan masyarakat perkotaan pesawat televisi yaitu barang kebutuhan siasat, sedangkan bagi mahajana pedesaan adalah termasuk barang mewah, di mana belum karuan setiap basyar memilikinya.
Diagram berikut ini merupakan estimasi sejumlah elastisitas pendapatan dan elastisitas harga di Amerika Serikat pada sekeliling hari 1970-an. Walaupun berasal mulai sejak sumber yang berbeda, tetapi hasilnya banyak menunjukkan paritas. Elastisitas pendapatan lakukan barang kebutuhan pokok seperti ki gua garba dan jasa kesehatan terlihat jauh kian sedikit dari produk berbenda (oto). Berarti jika pendapatan mendaki maka permintaan untuk barang mewah meningkat lebih cepat dari permohonan komoditas kebutuhan resep. Hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah damping semua elastisitas harga bertambah rendah dari elastisitas pendapatan. Perubahan harga tidak membawa pengaruh bergitu berarti terhadap jumlah barang yang dibeli
Tabel 3. Jenis barang dan elastisitas | ||
|
|
|
Rimba Jasa Medis Mobil Perumahan
– Sewa – Milik Sendiri
Minyak bensin Listrik Sumbangan Sosial Beer
Marijuana |
0.28 0.22 3.00 1.00 1.20 1.06 0.61 0.70 0.93
0 |
-0.21 -0.20 -1.20 -0.18 -1.20 -0.54 -1.14 -1.29 -1.13
-1.50 |
Perigi: Nicholson (1995)
Source: http://web-suplemen.ut.ac.id/espa4111/espa4111a/MENU1/elastisitas_harga_permintaan.htm