Buah Semu Dan Buah Sejati
Buah
adalah organ pada pohon berbunga nan adalah perkembangan lanjutan berbunga bakal buah (indung telur). Buah kebanyakan membalut dan melindungi nilai. Aneka rupa dan wujud buah lain terlepas kaitannya dengan kurnia utama biji zakar, yakni sbg pemencar nilai tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan merupakan semakin lapang tinimbang pengertian buah di atas dan biasanya dinamakan sbg
buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak minus nan terbentuk berpokok bakal biji kemaluan, melainkan dapat pula dari dari kronologi peranti lainnya. Karena itu, sbg membedakannya, buah yang berdasarkan menurut pengertian ilmu tumbuh-tumbuhan stereotip dinamakan
buah asli.
Buah seringkali mempunyai nilai ekonomi sbg bahan pangan maupun bahan baku pabrik karena di dalamnya disimpan bermacam jenis komoditas metabolisme tumbuhan, mulai berpangkal fruktosa, zat putih telur, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, setakat terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala situasi tentang buah dinamakan
pomologi.
Daftar gerendel
-
1
Signifikasi botani dan guna-guna rimba-
1.1
Guna botani -
1.2
Khasiat hortikultura ataupun pangan
-
1.1
-
2
Pembentukan biji pelir -
3
Spesies-keberagaman buah -
4
Biji zakar kersang-
4.1
Buah padi (caryopsis) -
4.2
Buah kurung (achenium) -
4.3
Buah keras (nux) -
4.4
Biji zakar berbelah (schizocarpium) -
4.5
Buah kendaga -
4.6
Buah boks-
4.6.1
Buah bumbung
-
4.6.1
-
4.7
Biji kemaluan polong -
4.8
Buah lobak
-
4.1
-
5
Buah berdaging-
5.1
Buah buni -
5.2
Buah mentimun -
5.3
Buah sitrus -
5.4
Biji pelir batu -
5.5
Buah delima
-
5.1
-
6
Buah ganda -
7
Buah beraneka rupa -
8
Biji zakar tidak berbiji -
9
Pemencaran angka-
9.1
Pemencaran maka dari itu binatang (zookori) -
9.2
Pemencaran maka itu angin (anemokori) -
9.3
Pemencaran maka itu larutan (hidrokori) -
9.4
Pemencaran koteng
-
9.1
-
10
Lihat juga -
11
Wacana -
12
Pranala luar
Pengertian botani dan ilmu rimba
Kesenjangan denotasi “biji kemaluan” secara ilmu tumbuh-tumbuhan dan rimba (buah-buahan) bisa dikawal bermula diagram berikut ini:
Guna ilmu tumbuh-tumbuhan
Biji pelir semu
dari gangsa,
Ficus carica. Dinding asing biji zakar semu yaitu dasar rente berbagai yang menangkup, membentangi ‘biji-angka’ yang sebetulnya masing-masing merupakan sebutir buah.
Dalam rukyah botani, buah yaitu seperti tercantum pada paragraf purwa di atas. Pada banyak spesies tumbuhan, yang dinamakan buah mencengap bakal buah yang telah mengembang lanjut beserta dengan jaringan nan mengelilinginya. Kerjakan tanaman berbunga, biji kemaluan yaitu alat sbg menyebar luaskan poin-bijinya; hal kredit di dalam bisa mengindikasikan bahwa organ tersebut yaitu biji pelir, cak agar mempunyai pula biji nan tidak berpangkal berpunca biji zakar.[1]
Dalam takat tersebut, variasi biji zakar bisa sangat sani, mencangam buah mangga, buah apel, biji pelir tomat, cabai, dan sbgnya. Tetapi juga bulir (kariopsis) pari, ‘skor’ (juga yaitu bulir!) milu, alias polong kedelai lahan. Sementara, dengan sempadan ini, biji pelir jambu cigak atau buah nangka enggak termasuk sbg biji kemaluan tulus.
Kepentingan hortikultura ataupun pangan
Buah dalam denotasi hortikultura atau alas yakni pengertian yang dipakai oleh masyarakat lapang. Dalam signifikansi ini, batas buah diproduksi menjadi longgar. Istilah “buah-buahan” dapat dipergunakan sbg pengertian demikian. Buah-buahan yaitu setiap anggota pokok kayu di permukaan tanah nan tumbuh menggembung dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung cairan.
Bisa dijumpai, biji kemaluan sejati (dalam pengertian botani) yang digolongkan sbg sayur-sayuran, seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Belaka demikian, boleh dijumpai pula, biji pelir tidak putih (biji pelir semu) nan digolongkan sbg buah-buahan, sama dengan biji pelir jambu monyet (yang sebetulnya ialah basal asal rente; buah yang asli ialah anggota ujung yang riil seperti monyet membongkok), buah nangka (yakni pembengkakan tongkol bunga; biji kemaluan nan safi yakni pokok buah nangka yang berwarna putih (Jw.
beton), bergetah, padahal anggota ‘daging buah’ yang dimakan orang yaitu kemah bunga), alias buah nanas.
Pembentukan buah
Urutan perkembangan sejenis buah persik,
Prunus persica, mulai berbunga kuncup bunga di sediakala musim dingin sampai masaknya buah di pertengahan musim panas, semakin berpokok 7½ wulan kemudian.
Buah yaitu pertumbuhan sempurna dari putik (indung telur). Setiap kerjakan buah mempunyai isinya satu atau semakin bagi poin (telur kecil), yang per mengandung ovum. Bakal skor itu dibuahi menerobos satu proses yang diawali maka itu hal penyerbukan, yaitu berpindahnya serbuk sari berbunga kepala bibit ke pejabat putik. Setelah serbuk bunga terpatok di kepala bakal buah, abuk sari berkecambah dan pokoknya bertunas diproduksi menjadi bambu serbuk sari yang mempunyai isinya sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal poin, di mana terjadi persatuan antara semen nan berasal berusul serbuk sari dengan ovum yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang berperangai diploid. Pembuahan lega tumbuhan semenjak ini mengikutsertakan sepatutnya plasmogami, merupakan persatuan protoplasma ovum dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti kamp keduanya.[2]
Setelah itu, ovum yang terbentuk mulai bertumbuh diproduksi menjadi janin (rencana), buat poin bertunas diproduksi menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang dinamakan
perikarp, bertaruk diproduksi menjadi berdaging (pada buah bisikan atau
drupa) atau membentuk sepuhan pelindung yang kering dan keras (plong buah geluk atau
nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) hendak gugur atau boleh jadi berkuat beberapa sampai buah diproduksi menjadi. Pembentukan biji zakar ini terus berlanjut setakat biji diproduksi menjadi menguning. Pada sejumlah buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sejajar dengan banyak bakal biji yang terbuahi.[3]
Dinding buah, nan berasal terbit perkembangan dinding bakal buah plong rente, dikenal sbg
perikarp
(pericarpium). Perikarp ini sering mengembang semakin jauh, sehingga bisa dibedakan atas dua sepuhan ataupun semakin. Nan di anggota luar dinamakan
dinding luar,
eksokarp
(exocarpium), atau
epikarp
(epicarpium); nan di kerumahtanggaan dinamakan
dinding dalam
atau
endokarp
(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) nan dinamakan
dinding tengah
atau
mesokarp
(mesocarpium).[4]
Pada bilang biji pelir, khususnya biji zakar tunggal yang berasal dari bakal biji zakar terbenam, kadang-kadang episode-bagian rente lainnya (umpamanya torak perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan ikut mengembang membentuk buah. Bila bagian-bagian itu yaitu anggota utama dari buah, maka buah itu lalu dinamakan
biji pelir semu. Itulah sebabnya diproduksi menjadi penting sbg mempelajari struktur rente, dalam kaitannya sbg mencerna bagaimana suatu jenis biji kemaluan terbentuk.[4]
[5]
|
|
Buah geluk seikhwan arsenikum (Castanea sativa), dinding luarnya seperti kayu |
Biji zakar kotak durian lai (Durio kutejensis) beruang panca |
Buah bumbung |
Biji pelir polong johar (Senna siamea) |
Biji pelir pala (Myristica fragrans) yang berjupang |
Buah buni sebangsa ceplukan (Physalis peruviana), terlindung oleh kelopak bunga yang turut mengembang bersama buah |
Biji pelir bisikan kebembem (Mangifera foetida), memperlihatkan endokarpnya yang liat gigih, di antara daging yang berserabut |
Tipe-tipe biji zakar
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya sbg memformulasikan suatu skema pengelompokan nan bisa mencakup semua spesies biji pelir yang sudah lalu dikenal orang. Belum lagi kejadian kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan konotasi biji dan biji pelir (misal: ‘biji’ jagung, yang sesungguhnya adalah biji zakar secara botani).
Mudah-mudahan biji zakar sejati (nan adalah jalan dari pentil) maupun buah semu, bisa dibedakan atas tiga macam bawah biji zakar, yakni:[4]
- biji kemaluan tunggal, yakni biji kemaluan yang terbentuk dari satu bunga dengan satu pentil, nan memiliki isinya satu skor alias semakin.
- biji zakar ganda, ialah bila biji kemaluan terpelajar dari satu anak uang yang mempunyai banyak bakal buah. Masing-masing untuk biji pelir merecup diproduksi menjadi biji zakar singularis, lepas-lepas, sahaja hasilnya diproduksi menjadi himpunan biji zakar yang nampak begitu juga suatu buah. Contohnya ialah sirsak (Annona).
- buah berbagai, yakni bila buah terasuh pecah bunga berbagai. Dengan demikian buah ini berasal mulai sejak banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang plong akhirnya seakan-akan diproduksi menjadi satu biji kemaluan tetapi. Contohnya ialah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).
Biji zakar kering
Buah tunggal, maupun tepatnya buah sejati khas, semakin jauh juga bisa dibedakan atas susuk-bentuk
buah gersang
(siccus), yakni yang anggota luarnya keras dan mengayu atau begitu juga indra peraba yang sangar; dan
buah berdaging
(carnosus), nan dinding buahnya tebal berdaging.
Biji zakar cengkar kemudian dibedakan atas buah nan
tak berdahan
(indehiscens) dan yang
memecah
(dehiscens). Buah
indehiscens
mempunyai isinya satu kredit, sehingga sbg memencarkan bijinya biji kemaluan ini tidak perlu memecah. Yang termaktub ke dalam himpunan ini yaitu buah tipe padi, variasi kurung, dan tipe gigih.[4]
Buah padi (caryopsis)
Biji zakar padi (caryopsis, atau bulir) mempunyai dinding biji pelir nan tipis, dan berlekatan menyatu dengan alat peraba skor. Kulit nilai ini terkadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku pari-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termuat ke dalam antologi ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus ponten. Anggota biji pelir terletak di sebelah luar, terdiri bersumber lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Anggota biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan sediaan makanan), dan embrio.
Buah lingkar (achenium)
Buah kurung (achenium) mempunyai dinding buah yang tipis, berdempetan tetapi enggak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya yakni buah (‘ponten’) anakan pemukul empat (Mirabilis). Biji pelir lingkung majemuk contohnya adalah (biji zakar) bunga matahari.
Biji zakar gigih (nux)
Buah keras alias tempurung (nux) terbentuk berbunga dua helai patera biji kemaluan (carpel) atau lebih; bakal biji semakin bermula satu, namun umumnya hanya satu yang diproduksi menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit angka. Contohnya yaitu buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah persisten, kulitnya merasakan pelebaran sehingga takhlik semacam sayap yang bermakna sbg ki melarikan buah ini—jika masak—merenggang pecah pohon induknya.
Buah bersayap
(samara) begini contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan kerabatnya berpunca suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang bersimpang
(
dehiscens
) umumnya n kepunyaan isinya semakin dari satu ponten, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya sbg memencarkan biji, supaya bukan terkumpul di suatu bekas. Misalnya adalah:
Biji pelir berbelah (schizocarpium)
Biji kemaluan berbelah (schizocarpium) n kepunyaan dua ruang ataupun semakin, masing-masing dengan seuntil skor di dalamnya. Bila memecah, ruang-ulas itu terpisah doang bijinya masih terbawa di privat pangsa. Sehingga sendirisendiri ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya yaitu kemangi (Ocimum), sejumlah tipe anggota Malvaceae, dan sbgnya.
Biji zakar kendaga
Biji kemaluan kendaga (rhegma) sebagai halnya buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing beranting, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk berasal satu daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).
Biji zakar kotak
Terdiri atas satu atau bilang patera buah, berbiji banyak. Buah ini bersangkak bila menguning, namun kulit biji zakar nan pecah setakat lama tidak sungkap berbunga kayu cangkul buah. N kepunyaan banyak diversifikasi biji kemaluan kotak.
Buah boks sejati
(capsula) terdiri atas dua daun biji pelir atau kian; banyak ruangannya berlandaskan dengan banyak daun buah asalnya. Biji kemaluan ini buka dengan bermacam-keberagaman cara. Contohnya ialah durian (Durio), anggrek (Orchidaceae). ‘Daging buah’ durian yang dimakan sebetulnya adalah
arilus
(salut biji), perbesaran bermula selaput intiha biji.
Selain itu, masih n kepunyaan sekali lagi beberapa tipe biji kemaluan kotak seperti mana berikut ini:
Buah bumbung
Buah torak (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan banyak biji. Bila masak, kotak compeng menurut pelecok satu kampuhnya, galibnya kampuh perut. Contohnya yaitu widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).
Buah kacang
Buah polong (legumen) terdiri atas suatu patera buah dengan suatu ruangan dan banyak biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Bila masak, kolom hendak buka menurut kedua kampuhnya nan memanjang. Contohnya yakni warna-warni bin-polongan (Fabaceae, atau habis dinamakan Leguminosae).
Biji kemaluan lobak
Biji kemaluan lobak (siliqua) tersusun dari dua patera buah dengan satu ruangan nan tersekat oleh galah semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun ujungnya masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat sreg sekat semu, yang sebetulnya adalah tembuni, sebelum pada hasilnya tanggal. Contohnya merupakan jenis-varietas Cruciferae.
Buah berdaging
Buah-buah idiosinkratis berdaging lazimnya tidak bercanggah (menyingkapkan) ketika matang. Keseleo satu perkecualiannya yaitu pala (Myristica). Beberapa wujud buah berdaging, di antaranya:
Biji zakar buni
Biji zakar buni (bacca) mempunyai dinding biji zakar terdiri dari dua saduran, yakni lapisan luar (eksokarp atau epikarp) nan tipis dan lapisan intern (endokarp) yang baplang, panjang hati dan berair. Kredit-biji tidak terpesona dalam lapisan kerumahtanggaan tersebut. Contohnya ialah buni (marga
Antidesma), belimbing (Averrhoa), jambu biji (Psidium), serta tomat dan terung (Solanum) .
Buah mentimun
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, semata-mata dengan dinding luar nan semakin tebal dan langgeng. Pada buah yang menguning, di tengahnya sering terwalak ruangan dan daging buahnya beraduk dengan banyak skor di internal ruangan tersebut. Contohnya yaitu mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.
Biji zakar jeruk
Buah sitrus (hesperidium) yaitu variasi dari biji kemaluan buni dengan tiga salutan dinding biji pelir. Sepuhan luar nan liat dan mempunyai isinya kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan karet busa dan lazimnya keputih-putihan; serta salutan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-buih mempunyai isinya cairan di dalamnya. Biji-poin tersebar di antara gelembung-ruap itu. Contoh: biji zakar sitrus (Citrus).
Biji kemaluan alai-belai
Buah bencana (drupa) mempunyai tiga lapisan dinding biji zakar. Eksokarp umumnya tipis menjangat (sebagaimana kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, lebat dan keras, bahkan boleh amat keras sama dengan provokasi. Contohnya yakni pauh (Mangifera), dengan mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut
Buah delima katik
Dinding luarnya liat, keras atau normatif, nyaris sama dengan kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-galah. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput nilai lebat berair dan bisa dimakan. Contohnya yaitu delima serikaya (Punica).
Buah ganda
Buah berganda yaitu buah yang terdidik dari satu kuntum bunga nan n kepunyaan banyak bakal biji kemaluan. Tiap-tiap pentil itu bertaruk diproduksi menjadi buah yang tersendiri, lepas-maaf, cuma karenanya diproduksi menjadi himpunan biji pelir yang nampak seperti satu biji zakar. Berlandaskan dengan rangka-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa varietas buah berganda. Misalnya:
- buah lingkung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
- biji zakar tabung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
- biji kemaluan buni berganda, misalnya pada nangka belanda (Annona).
- buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
Buah majemuk
Plong beberapa jenis tumbuhan, seperti pace, bunga muncul secara teratur dan terus menerus sepanjang tahun, sehingga kita bisa melihat kejadian bunga, pentil (buah taruna) dan buah masak pada hari yang bersamaan di satu tanaman
Buah plural merupakan buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian biji zakar ini bersumber dari banyak bunga (dan banyak pentil), yang tumbuh sedemikian sehingga pada hasilnya seakan-akan diproduksi menjadi satu biji zakar saja. Dikenal pun beberapa jenis buah majemuk, di antaranya:
- biji kemaluan padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya mempunyai isinya deretan biji zakar-biji zakar milu, bukan biji jagung.
- buah kurung majemuk, misalnya buah anak uang matahari (Helianthus).
- buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
- buah batu berbagai, misalnya biji zakar pandan (Pandanus), pace (Morinda).
Tampak pada foto di kanan, tahap-tahap perkembangan buah heterogen lega pace. Bunga-rente pace bersama-sama menjadi suatu kelompokan dalam suatu perbungaan (bunga majemuk) nan dinamakan bongkol. Setelah diserbuki dan dibuahi, setiap cewek bunga mulai tumbuh diproduksi menjadi biji zakar batu (drupa). Intern perkembangannya, buah-biji kemaluan batu ini lega akibatnya saling luluh diproduksi menjadi sebutir biji pelir batu berbagai.[6]
Berlandaskan dengan ciri utama, buah ganda dan buah majemuk sukar dinamakan buah sejati. Karena pada buah-biji pelir tersebut terletak episode-putaran tak dari bunga –selain bakal buah– nan ikut bertumbuh dan mengembang diproduksi menjadi biji pelir, sepatutnya episode-putaran itu diproduksi menjadi anggota penting buah ataupun bukan.[4]
Biji pelir tak berbiji
Jeruk sukun (tak berbiji)
Kondisi bukan berbiji yaitu salah satu ciri terdepan buah-buahan komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas yaitu contohnya. Demikian pula, biji zakar-buah jeruk, berpangku tangan, dan semangka berpokok kultivar enggak berbiji lazimnya dihargai semakin mahal. Kondisi tak berbiji demikian biasa pula dinamakan sukun.[7]
Pada sejumlah spesies, kondisi enggak berbiji merupakan hasil dari
partenokarpi, yakni proses pembentukan buah minus terjadinya penyerbukan sebelumnya. Biji kemaluan partenokarpi boleh terdidik dengan atau tanpa peristiwa pembenihan. Rata-rata kultivar jeruk sukun memerlukan pembenihan sbg proses pembentukannya; semata-mata mauz dan nanas tak memerlukannya. Sementara itu, kondisi bukan berbiji lega anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) nan dihasilkan oleh pembuahan, kondisi yang dikenal sbg
stenospermokarpi, yang memerlukan proses pembenihan dan pembuahan secara normal.[8]
Pemencaran biji
Variasi dalam wujud dan struktur biji pelir terkait dengan upaya-upaya pemencaran kredit. Pemencaran ini boleh terjadi dengan bantuan binatang, angin, arus cairan, ataupun proses pecahnya biji kemaluan yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh.[9]
Pemencaran oleh satwa (zookori)
Pemencaran oleh binatang baku terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-fragmen yang banyak mengandung gula atau target ki gua garba lainnya. Kukus, misalnya, menyukai buah-buah yang manis maupun mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka ragam buah, tertera pepaya, tindasan dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna dalam perutnya. Biji-biji itu, sehabis terbawa ke mana-mana n domestik tubuh musang, akibatnya dikeluarkan bersama pungkur, di tempat yang bisa kaprikornus cukup jauh dari tanaman asalnya. Demikian sekali lagi yang terjadi pada beberapa diversifikasi nilai-ponten rumput dan semak nan dimakan maka itu ruminansia. Pemencaran begitu dinamakan
endozoik.[4]
Berpunca golongan ceceh, telah dikenal sejak lama bahwa kontol cabe (Dicaeidae) punya keterkaitan yang ketat dengan penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu (Loranthaceae); yang biji pelir-buahnya diproduksi menjadi makanan burung tersebut dan bijinya nan amat lengket terikat pindah ke tumbuhan-tumbuhan tidak.[10]
[11]
Cara tak merupakan apa nan dinamakan
epizoik, yakni pemencaran dengan mandu berapit di anggota luar badan hewan. Buah atau angka yang epizoik kebanyakan mempunyai kait atau duri, supaya remeh melekat dan terbawa pada rambut, alat peraba atau anggota tubuh binatang lainnya. Misalnya plong buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes), pulutan (Urena) dan sbgnya.[4]
Pemencaran oleh angin (anemokori)
Di daerah hutan hujan tropika, pemencaran maka dari itu kilangangin kincir yaitu cara yang efektif sbg menyebarkan biji zakar dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh fauna.[12]
Bukan mengherankan bila Dipterocarpaceae, kebanyakan memiliki wujud biji zakar samara, diproduksi menjadi salah suatu tungkai pohon nan mendominasi tegakan pangan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain yang memanfaatkan kilangangin kincir, nan juga melimpah keberadaannya di rimba hujan ini, yaitu jenis-diversifikasi anggrek (Orchidaceae). Biji zakar anggrek adalah buah kotak nan bercanggah dengan celah-celah, sbg menyingkirkan skor-bijinya nan lembut dan remeh diterbangkan kilangangin kincir.[4]
Alih-alih buahnya, pada spesies-tipe tumbuhan tertentu yakni bijinya yang mempunyai sayap atau perkakas berhanyut-hanyut lainnya. Biji-biji bersayap ini misalnya ialah biji bayur (Pterospermum), mahoni (Swietenia), maupun tusam (Pinus). Biji kapas (Gossypium) dan lasi (Ceiba) n kepunyaan serat-serat yang menolongnya melayang bersama angin.
Pemencaran oleh enceran (hidrokori)
Biji zakar-biji pelir yang dipencarkan oleh cairan kebanyakan mempunyai jaringan pengapung (begitu juga gabus) yang terisi udara atau jaringan yang enggak basah oleh enceran. Misalnya yaitu jaringan sabut pada buah-buah kelapa (Cocos), badam (Terminalia) ataupun putat (Barringtonia).[4]
Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar). Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung ranting, hingga pada kalanya kecambah terlepas dan jatuh ke luluk ataupun hancuran di bawahnya.[13]
Kecambah nan roboh ke lendut mungkin langsung menancap dst-nya tumbuh di situ; namun yang terban ke enceran hendak terapung dan bisa jadi jatuh cinta arus cair sungai atau laut sampai ke tempat yang mentah, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh diproduksi menjadi tumbuhan.
Buah kotak sejenis pacar hancuran (Impatiens walleriana)
Pemencaran sendiri
Bilang banyak jenis biji pelir, melemparkan sendiri biji-bijinya melalui bermacam mekanisme pecahnya dinding biji kemaluan, yang beberapa mulia berlandaskan pada peristiwa higroskopi ataupun turgesensi.[4]
Buah-biji zakar kering nan beranting sendiri (dehiscens), di kala masak kekeringan kadar cairannya, sampai pada lengas tertentu bagian-adegan yang tersapu melenting secara menginjak-start, memecah kampuh, dan melontarkan biji-ponten di dalamnya ke kejauhan. Contohnya ialah biji zakar para (Hevea), yang sering terdengar ‘meletus’ di rekata hari panas. Demikian pula bermacam jenis polong-polongan (Fabaceae), yang bisa melontarkan poin setakat beberapa puluh meter jauhnya. Buah pacar cairan (Impatiens), karena sifat lentingnya, sampai-sampai sering dipergunakan momongan-momongan sbg jadi pemain.
Lihat juga
- Daftar buah
- Bunga
- Sayur
Bacaan
-
^
Lewis, Robert A. (January 1, 2002).
CRC Dictionary of Agricultural Sciences. CRC Press. pp. 375–376. ISBN 0-8493-2327-4.
-
^
Mauseth, James D. (2003).
Botany: an introduction to plant biology. Boston: Jones and Bartlett Publishers. p. 258. ISBN 978-0-7637-2134-3.
-
^
Mauseth.
Botany. Chapter 9: Flowers and Reproduction.
-
^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
Tjitrosoepomo, Gembong (1989).
Taksonomi Tanaman (Spermatophyta). Gadjah Mada Univ. Press. pp. 69–75. ISBN 979-420-084-0.
-
^
Mauseth, James D. (April 1, 2003).
Botany: An Introduction to Plant Biology. Jones and Bartlett. pp. 271–272. ISBN 0-7637-2134-4.
-
^
Parker, Philip M. (December 1, 2004).
Morinda Citrifolia – A Medical Dictionary, Bibliography, and Annotated Research Guide to Internet References. ICON Group. ISBN 0-497-00758-4.
-
^
Kancing Bahasa (2001).
Kamus Mulia Bahasa Indonesia. Balai Pustaka – Jakarta. pp. situasi.1099. ISBN 979-407-182-X.
-
^
Spiegel-Roy, P.; E. E. Goldschmidt (August 28, 1996).
The Biology of Citrus. Cambridge University Press. pp. 87–88. ISBN 0-521-33321-0.
-
^
Capon, Brian (February 25, 2005).
Botany for Gardeners. Timber Press. pp. 198–199. ISBN 0-88192-655-8.
-
^
Docters van Leeuwen, W.M. (1933).
Biology of plants and animals occuring in the higher parts of Mount Pangrango-Gedeh in West Java. Verhand. Konink. Akad. van Wetensch. Amsterdam afd. Natuurk. pp. 134–135.
-
^
MacKinnon, J. (1993).
Panduan Lapangan Pengenalan Titit-pelir di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. pp. 363–364. ISBN 979-420-150-2.
-
^
Whitmore, Horizon.C. (1984).
Tropical Rain Forest of the Far East. Clarendon Press]]. p. 75. ISBN 0-19-854136-8.
-
^
Tjitrosoepomo (1989).
Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). pp. peristiwa. 66.
Pranala luar
- Guna Buah dan Sayuran (pdf)
- Foto-foto urut-urutan bunga diproduksi menjadi biji zakar pada bioimages.vanderbilt.edu
- Foto-foto pemencaran biji zakar dan kredit puas bioimages.vanderbilt.edu
- Fakta tentang buah bermula California Rare Fruit Growers, Inc.
- Buah dalam Encyclopedia Britannica 1911
Source: http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Buah_22364_p2k-unkris.html