Cara Manusia Memperoleh Ilmu Pengetahuan
Denotasi, Pangkat dan Cara Memperoleh Embaran
![]() |
Iluastrasi Kabar |
Permakluman adalah hasil berusul sirep adv pernah dan ini terjadi karena setelah seseorag mengerjakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu penginderaan terjadi melangkaui panca indera manusia merupakan penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan rasa. Sebagian besar pengetahuan hamba allah melalui mata dan telinga (Bestable, 2002).
Privat signifikansi lain, pengetahuan yaitu berjenis-jenis gejala yang ditemui dan diperoleh basyar melalui pengamatan lima indera. Pengetahuan unjuk ketika seseorang menggunkan indera maupun akal geladak budinya utuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Meliono, 2007).
Pengetahuan merupakan hasil dari menghafal suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang gayutan dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan terjadi setelah orang melakukan kawin atau pengamatan terhadap satu objek tertentu (Mubarak, 2007).
Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (1993), Keterangan memiliki 6 tingkatan nan bergerak dari yang sederhana setakat nan kompleks.
- Tahu (Know). Senggang merupakan tingkat kabar yang minimal rendah. Verba cak bagi mengukur bahwa orang adv pernah tentang apa yang dipelajari antara lain: mengistilahkan, menyatakan (Notoatmodjo, 1993).
- Memahami (Understanding). Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memafhumi dan menjelaskan secara benar arti suatu bahan cak bimbingan atau tentang obyek yang diketahui dan dapat diinterpretasikan materi tersebut secara benar, seperti meniadakan, menjelaskan, meringkas tentang sesuatu. Kemampuan semacam ini lebih janjang daripada adv pernah (Notoatmodjo, 1993).
- Penerapan (Application). Penerapan ialah kemampuan memperalat ataupun menafsirkan suatu objek yang mutakadim dipelajari ke dalam situasi yunior atau konkrit, sebagai halnya menerapkan suatu dalil, metode, konsep, prinsip, dan teori. Kemampuan ini bertambah tataran nilainya daripada pemahaman (Notoatmodjo, 1993).
- Analisis (Analysis). Amatan yakni kemampuan untuk menguraikan ataupun menjabarkan sesuatu ke intern komponen maupun penggalan–bagian sehingga susunannya bisa dimengerti. Kemampuan ini menghampari mengenal masalah-komplikasi, sangkut-paut antar bagian, serta cara yang digunakan intern organisasi materi pelajaran (Bestable, 2002).
- Sintetis (Synthetic). Kemampuan sintetis merupakan kemampuan untuk menghimpun bagian ke dalam suatu keseluruhan, sebagai halnya mengekspresikan tema, rencana, atau mengintai kombinasi/mujarad berpangkal berbagai makrifat atau fakta. Makara kemampuan mengekspresikan suatu ideal atau struktur bau kencur berdasarkan pemberitahuan dan fakta (Bestable, 2002).
- Evaluasi (Evaluation). Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk menunggangi makrifat untuk membuat suatu penilaian terhadap sesuatu beralaskan pamrih atau kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat bersifat internal dan dapat berperangai relevan dengan maksud tertentu (Bestable, 2002).
Cara Memperoleh Pengetahuan
Deklarasi bisa diperoleh melalui beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu cara tradisional dan pendirian modern (Notoatmodjo, 2002).
a. Cara Tradisional
- Cara coba–coba (Trial and error). Mandu coba coba ini dengan menunggangi kemungkinan n domestik memecakan masalah, apabila prospek itu tidak berdampak dicoba peluang yang tak (Notoatmodjo, 2002).
- Cara pengaruh atau otoritas. Mandu ini adalah insan bukan menyepakati pendapat yang disampaikan oleh orang yang mempunyai kontrol, sonder menguji ataupun membuktikan kebenarannya terlebih dahulu baik secara empiris alias berdasarkan penalaran seorang (Notoatmodjo, 2002).
- Bersendikan pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi dapat digunakan andai upaya memperoleh wara-wara. Hal ini dilakukan dengan pendirian mengulang kembali asam garam yang diperoleh dalam separasi persoalan yang dihadapi pada masa–masa nan lalu (Notoatmodjo, 2002).
- Melalui Jalan Pikiran. Seiring dengan urut-urutan kebudayaan umat manusia, prinsip berfikir insan lagi timbrung berkembang. Dari sini manusia telah subur menggunakan penalarannya dalam memperoleh warta, baik melangkahi akal pikiran deduksi maupun induksi (Notoatmodjo, 2002).
b. Pendirian Berbudaya
Cara yunior atau modern kerumahtanggaan memperoleh wara-wara dewasa ini kian sistematis, konsekuen dan ilmiah. Cara ini disebut metode penggalian. Melalui metode ini selanjutnya menggabungkan prinsip berpikir deduktif, induktif, dan verifikatif yang selanjutnya dikenal dengan metode penelitian ilmiah (Notoatmodjo, 2002).
Daftar pustaka
- Bestable, SB. 2002. Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Mandu Pengajaran Dan Pembelajaran. Jakarta : EGC.
- Meliono. 2007. MPKT modul 1. Jakarta: Ceduk penerbitan FEUI.
- Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Metode Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Notoatmojo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesegaran Dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi offset.
Source: https://www.kajianpustaka.com/2013/05/pengertian-tingkatan-dan-cara.html