Cara Membedakan Kaca Dua Arah

Bagaimana Anda mengetahui bahwa anda berpunya intern ruangan, toilet, dll motel dengan sebuah cermin satu arah atau kaca 2-arah?

Demikian ini caranya: Saya pikir ini cukup menggandeng! Dan saya senggang intern waktu sekitar 30 ketika Dia akan melakukan barang apa yang saya lakukan dan menemukan acuan terdamping.

Apakah Anda tahu bagaimana kerjakan menentukan apakah cermin yakni dua jihat ataupun enggak? Seorang penjaga keamanan wanita nan bepergian di seluruh Amerika Serikat dan memberikan seminar dan teknik bakal para pengusaha wanita mengungkapkan hal ini.

Ketika kita mengunjungi toilet, kamar mandi, kamar hotel, ruang ganti pakaian, dll, berapa banyak dari Anda optimistis bahwa cermin yang konvensional nada-nadanya tersampir di dinding adalah cermin nyata, maupun sebenarnya itu yakni cermin 2 sebelah (yaitu, mereka boleh mematamatai Anda, tetapi Anda tidak boleh melihat mereka)? Ada banyak kasus orang meletuskan cermin dua sebelah di kamar ganti putri. Hal ini sangat selit belit untuk nyata mengenali sahaja dengan melihatnya.

Jadi, bagaimana kita menentukan dengan pasti apa jenis cermin yang kita lihat?

Hanya berbuat tes sederhana ini:

(Kaca 2 Arah / Eksemplar Tembus Pandang)

Letakkan ujung kuku Anda terhadap permukaan reflektif cermin dan jika ada GAP antara cakar tangan beliau dan bayangan kuku, maka itu yaitu cermin GENUINE (zakiah). Hanya, kalau kuku tangan Anda Serta merta menyentuh gambar kuku Anda, AWAS! Cermin tersebut adalah cermin dua sisi!

(Cermin / Kaca 1 Jihat / Cermin Salih)

“Jika tidak ada jarak antara kuku dengan pantulannya, tinggalkan wadah taajul.”

Jadi ingat, setiap bisa jadi Anda melihat arketipe, bagi “tes ceker jari.” Tidak dikenakan biaya apapun.

Pulang ingatan. Sekiranya tidak ada jarak antara kuku dengan pantulannya, tinggalkan wadah segera.

Wanita: Bagikan hal ini dengan kakak perempuanmu, anak perempuanmu, sahabat2 wanitamu, dll

Pria: Bagikan keadaan ini dengan istri Sira, momongan perempuanmu, ipar, ibu, pacar dan teman anda yang wanita.

Sumur : Lambok A. Sitorus via Facebook