Cara Menentukan Harga Jual Barang Online
Prinsip menentukan harga jual
bagi para empunya bisnis sangatlah krusial. Bahkan n domestik
ketatanegaraan harga
produk online, diperlukan sejumlah perhitungan yang berbeda dengan offline.
Hal itu dikarenakan penentuan harga jual akan berkarisma lega sanding setiap aspek bisnis Anda. Misalnya, kas ikut dan keluar, keuntungan, operasional, dll.
Nah, jika Beliau memiliki toko online atau baru terjun ke dunia toko online, maka Beliau berada di artikel nan tepat.
Di sini Anda akan membiasakan cara menentukan harga jual online dengan sejumlah ketatanegaraan jitu agar cuan lebih maksimal. Mari disimak.
3 Hal Terdahulu untuk Menentukan Harga Jual Dagangan
Sebelum masuk ke cara menentukan harga jual, ada tiga hal nan perlu Anda perhatikan sampai-sampai dahulu, yakni:
- Biaya variabel;
- Margin profit;
- Biaya tetap.
Ketiganya akan digunakan dalam strategi menentukan harga jual produk. Jadi, mari kita tentukan ketiga peristiwa tersebut tinggal yuk.
1. Biaya Luwes

Biaya variabel
yakni biaya yang dapat berubah-ubah tergantung jumlah produksi. Semakin banyak dagangan yang dibuat, semakin segara juga biaya variabel nan dikeluarkan.
Sebelum masuk ke mandu menentukan harga jual sebuah dagangan, Dia mesti menghitung biaya plastis sebagai contoh modal Anda.
Bagi Anda nan cak memindahtangankan produk mulai sejak produsen lain, Ia dapat menotal besaran modal. Begitu juga, modal untuk pembelian produk, biaya transportasi atau pengiriman, dll.
Namun, seandainya Engkau memproduksi sendiri, maka perhitungan akan jauh lebih kompleks. Misalnya bilang hal berikut yang dikategorikan perumpamaan biaya variabel:
-
Biaya bahan baku.
Peristiwa ini sesuai dengan kebutuhan produksi Anda. Misalnya, menciptakan menjadikan rok membutuhkan cemping, tali, jarum, dll; -
Biaya personel.
Seluruh karyawan yang terbabit, termasuk upah untuk lembur jika diperlukan; -
Biaya peralatan produksi.
Seperti oli mesin produksi, listrik, air, dll; -
Uang lelah ataupun insentif.
Kebanyakan diperuntukan bagi salesman agar lebih meningkatkan penjualan.
Komplet:
Bayangkan jika Dia menjual kopi kekinian dalam pak botol. Mari kita hitung biaya variabelnya.
Biaya Elastis | Detail | Nominal |
Bahan baku | Kopi, air, sakarosa, dll. | Rp10.000 |
Hari produksi | 3 menit per pot. | Rp1.000 |
Kemasan | Botol plastik, kantong belanja, sedotan, dll. | Rp3.000 |
Materi promosi | Cetak stiker maupun gambar di sampul, dll. | Rp1.000 |
Biaya peralatan | Listrik, sparepart, oli mesin, dll. | Rp5.000 |
Total | Rp20.000 |
*sahaja acuan, Anda boleh sesuaikan dengan kebutuhan.
Pada teladan di atas, biaya plastis nan dikeluarkan lakukan satu botol kopi kekinian adalah Rp20.000.
2. Margin Profit

Tujuan Anda menjual barang pastinya cak hendak mendapatkan laba, tak?
Nah, setelah menghitung kuantitas biaya variabel, mari kita tambahkan margin profit atau selisih keuntungan di tiap produk.
Margin profit
bisa membantu Anda menghitung total keuntungan dan menentukan harga jual yang akan Anda rilis ke pasar.
Rumus:

Contohnya, jikalau Anda kepingin mengambil keuntungan 40% di tiap botol. Maka cara menentukan harga jual barang Engkau ialah…

Dengan biaya laur sebesar Rp20.000 ditambah laba sebesar 40% dari biaya lentur, maka harga jual yang Engkau dapatkan adalah Rp33.333 untuk tiap botolnya.
Cara ini ialah kaidah paling dasar, terdapat beberapa cara lainnya yang dapat Anda coba. Kami akan membahasnya puas episode seterusnya, jadi baca sampai tuntas ya.
3. Biaya Tetap

Ada satu lagi biaya yang teradat Sira perhatikan dalam strategi menentukan harga jual, yaitu
biaya tetap. Biaya ini menutupi hal-hal yang tentu dan terbiasa Dia keluarkan.
Tidak peduli berapa banyaknya produksi yang Anda bagi, biasanya biaya ini bertabiat patuh nilainya. Contohnya, biaya sewa tempat, fiskal, dll.
Biaya teguh ini memaksa setiap pelaku bisnis bikin menjual komoditas ataupun layanan sebanyak-banyaknya. Tujuannya, sudah pasti lakukan menambal pengeluaran biaya tetap.
Selayaknya tak terserah cara istimewa bagi menghitung biaya tetap ini. Belaka, bagi menutupnya, Anda dapat menaikkan margin profit.
Misalnya, profit yang ditetapkan per produk adalah 50%, maka alokasikan 20%-nya untuk biaya tetap.
Cuma, biaya konsisten ini seringkali sampai-sampai makin besar daripada biaya elastis. Contohnya, alokasi untuk sewa arena, yang dapat tembus puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Baca juga: 8+ Pendirian Memulai Bisnis Online bermula Nol Bagi Pemula
5+ Cara Menentukan Harga Jual Komoditas
Cak semau beberapa cara hendaknya yang dapat Anda gunakan momen menentukan harga jual. Kali ini, kami akan membawakan heksa- mandu yang boleh Anda coba.
Keenam prinsip ini dinilai dapat menentukan harga secara proporsional, tanpa mengurangi laba dan tetap bersaing dengan kompetitor. Segala apa saja?
- Margin Pricing;
- Markup Pricing;
- Keystone Pricing;
- MRSP;
- Value Best Pricing;
- Bundling.
Namun, mana nan paling sekata bikin harga dagangan online Dia? Nah, silakan kita pahami sendirisendiri teorinya dan coba menghitungnya.
1. Cara Menentukan Harga Jual : Margin Pricing

Margin pricing
adalah rumus untuk menentukan seberapa besar persentase profit tiap dagangan.
Dengan menghitung margin pricing, Dia dapat mengukur:
- Apakah laba nan Anda ambil terlalu besar alias tidak?
- Apakah harga jual yang Kamu pacak sesak mahal atau tidak?
- Proporsi dengan kompetitor.
Sebelum menghitung margin pricing, Anda biasanya sudah lalu mengetahui berapa harga jual yang diinginkan. Jadi, Anda dapat
membandingkan harga jual dengan kompetitor.
Tujuannya, agar harga yang Ia tawarkan ke konsumen
bisa bersaing dan tak merugi.
Rumus:
Margin =
(Harga Jual – Harga Modal)
Harga Jual
Cermin:
Engkau menjual arsip kekinian dengan harga Rp55.000 masing-masing botol. Padahal, modal yang Kamu keluarkan yakni Rp32.000 per pot. Sehingga, perhitungannya yakni:
Margin =
(Rp55.000 – Rp30.000)
= 0,45 alias 45%
Rp55.000
Jadi, Anda mendapatkan keuntungan 45% dari setiap jambangan yang Anda jual. Nah, persentase tersebut masih berada dalam had wajar.
Apalagi jika usaha kopi kekinian Anda masih baru dirintis dan menengah membangun komunitas konsumen nan teguh. Karena biasanya, takat wajar profit nan arketipe adalah 50% bersumber harga modal.
2. Cara Menentukan Harga Jual : Markup Pricing

Markup Pricing
adalah rumus cak bagi menentukan harga jual dengan menambahkan persentase profit yang diinginkan.
Teknik sederhana ini minimal sering digunakan oleh pekerja bisnis internal menentukan harga jual suatu barang. Misalnya, kreator barang atau layanan sendiri, reseller, dropshipper, jastip, dll.
Caranya dengan
menambahkan sejumlah persen keuntungan bersumber harga modal.
Rumus:
Harga Jual = Modal + (Modal x Persen Profit)
Teoretis:
Ketika Anda mengecualikan modal sebesar Rp30.000 untuk setiap botol kopi kekinian dan Engkau ingin mendapatkan laba sebesar 50%. Berapa harga jual yang harus ditetapkan?
Perhitungannya adalah perumpamaan berikut:
Harga Jual = Rp30.000 + (Rp30.000 x 50%) = Rp45.000
Makara, untuk mendapatkan keuntungan 50%, Anda harus menjual Rp45.000 per botolnya.
3. Mandu Menentukan Harga Jual : Keystone Pricing

Metode keystone pricing hampir seperti Markup Pricing. Bedanya,
keystone pricing
adalah cara menentukan harga jual dengan profit 100% alias dua siapa bekuk dari harga modal!
Teknik ini dinilai telah kuno karena masa lampau ketika belum ada komputer jinjing maupun kalkulator canggih yang bisa cak menjumlah internal skala besar.
Jadi,
penetapan harga dihitung dua kali lipat berasal harga grosir
digunakan para pengecer kerjakan membentangi biaya kukuh, biaya variabel, biaya operasional, dll.
Rumus:
Harga Jual = Modal x 2
Contoh:
Diversifikasi komoditas yang menggunakan Keystone Pricing kebanyakan tidak habis pakai, tapi memiliki umur trend. Misalnya baju, sepatu, dll, yang trend-nya selalu berubah.
Metode ini juga banyak digunakan buat barang-barang yang masuk ke kementerian store kerumahtanggaan skala besar. Tujuannya, bikin menutup biaya operasional stock penjepretan yang sekali lagi segara.
Baca pula: Membiasakan Bisnis Online
4. Cara Menentukan Harga Jual : MRSP

MRSP atau Manufactured Retail Price
ialah harga yang direkomendasikan oleh pembuat.
Caranya, mematok harga tertentu untuk suatu produk, jadi para penjual tangan kedua bisa memasang harga yang tidak terlalu jauh.
Tujuannya, agar adanya kestabilan harga pasar, menghindari pemasangan harga yang terlalu tataran oleh pengecer, dan pembeli sekali lagi mendapatkan harga wajar.
Biasanya cara menentukan harga jual seperti ini digunakan makanya retail yang melakukan produksi rasio ki akbar. Misalnya, tanda alat angkut bermotor, pemohon-obatan, make-up, dll.
Cak bagi Anda penjual tangan kedua atau pengecer, Beliau bisa mengkombinasikan MRSP ini dengan metode Margin Pricing maupun Markup Pricing ibarat harga modal.
Baca kembali: 7+ Strategi Bisnis sebaiknya Anda Makin Sukses di 2022
5.Cara Menentukan Harga Jual : VBP

VBP atau Value Based Pricing
merupakan mandu menentukan harga jual untuk produk berdasarkan nilai yang didapat konsumen. Jadi, skor barang sepadan dengan harga yang dibayarkan konsumen.
Biasanya, metode ini digunakan kerjakan produk yang memiliki:
- Kualitas tinggi;
- Populer ataupun banyak dicari;
- Langka atau limited edition.
Cara menentukan harga jualnya merupakan dengan melakukan
survey alias pendalaman pasar
terkait,
seberapa besar peminat produk tersebut? Dan seberapa mahal cucu adam berani membayar komoditas tersebut?
Contoh penggunaan Value Based Pricing seperti,
sneakers
edisi tertentu, tas
branded
yang sudah
discontinue
maupun tak diproduksi ulang, dll.
Baca juga: Penggalian Pasar: Denotasi dan Tips Jitu Menjalankannya
6. Cara Menentukan Harga Jual : Sampul, Bundling, atau Grosir

Strategi yang dahulu sering digunakan ini dapat meningkatkan volume penjualan, lho.
Caranya, dengan
menggabungkan bilang produk dengan harga jual lebih tinggi, tapi sekiranya di breakdown biaya satuannya cenderung lebih rendah.
Misalnya, Anda menjual satu botol kopi kekinian dengan harga Rp30.000, tapi Anda pula membentuk kelongsong Rp55.000 bikin dua botol.
Padalah, kira-kira seperti itulah yang Sira kerjakan detik menjual dengan harga grosir alias bundling.
Di satu sisi, besaran profit memang tidak sebesar penjualan eceran. Cuma, kuantitas produk yang Anda jual meningkat.
Selain itu, sistem ini sangat seksi buat konsumen. Takdirnya konsumen puas dan menjadi pelanggan loyal, maka total keuntungan Anda pula tidak akan selisih jauh dengan penjualan satuan.

Sistem ini juga tinggal fleksibel, Beliau dapat menggabungkan beberapa produk yang sejenis maupun berkaitan.
Selain itu, Beliau dapat lego produk best seller dengan produk yang hening peminat. Sehingga, Kamu terhindar dari stok komoditas belum terjual yang menumpuk. Begitu juga contoh penjualan sticky notes dari Amazon di atas.
Selain itu, kolaborasikan strategi harga di atas dengan strategi dagang online lainnya. Tujuannya, agar penjualan bisa jadi semakin meningkat.

Prinsip Menentukan Harga Jual Mana yang Anda Pilih?
Sampai di sini, Dia telah memahami enam strategi menentukan harga jual, yaitu margin pricing, markup pricing, keystone pricing, MRSP, VBP, dan grosir.
Bagi menemukan metode yang layak, Sira dapat menguji coba dan melakukan
trial error.
Jangan tengung-tenging juga, dengan biaya variabel, margin profit, dan biaya tetap, ya. Ketiga hal tersebut sangat bermakna untuk menentukan strategi mana nan akan Anda gunakan.
Nah, untuk menekan biaya setia, Kamu dapat mengakalinya dengan go online. Dengan begitu, Anda boleh memangkas sebagian ki akbar pengeluaran bisnis offline dan menetapkan harga jual online lebih maksimal.
Maka seiring berjalannya tahun, go online menjadi jawaban bagi biaya tetap. Berikut perbedaan niaga offline dan online:
Offline | Online |
Namun bisa menjangkau pemakai yang mendatangi toko atau gerai. | Bisa menjangkau konsumen dari manapun dan kapanpun asalkan ada internet. |
Dapat buka 24 jam, tetapi membutuhkan staf untuk shift malam. Biaya operasional bisa cuma membludak. | Lebih variabel. Dapat menghidangkan transaksi 24 jam saban hari tanpa harus menunggu toko. |
Alokasi sewa toko nan mahal. Sekeliling Rp5.000.000 hingga Rp100.000.000 per bulan (tergantung dari besarnya toko dan lokasi). | Pembuatan website relatif terjangkau. Mulai bermula Rp26.000 hingga Rp150.000 sendirisendiri bulan (terampai server yang ingin digunakan). |
Pemasaran dapat dilakukan online, tapi selit belit menyukat efektivitasnya. | Boleh menyukat efektivitas setiap promosi dan menggunakan marketing channel yang heterogen. |
Display produk terbatas. Harus menyiapkan modal etalase, manekin, dll. | Display produk unlimited. Dapat takhlik katalog produk sesuai kerinduan di website. |
Kebutuhan tenaga keamanan, radas sebagaimana CCTV, tala, kalung, dll. | Bisa meletuskan sistem keamanan berlapis, konfigurasi relatif mudah. |
Branding memerlukan modal yang banyak, seperti mencetak banner, flyer, dll. | Branding dapat dilakukan bertambah mudah dan makin merata. Misalnya, label plong website, aktif di ki alat sosial, dll. |
Baca juga: Kulak Online vs Bisnis Offline di 2022: Mana nan Lebih Tepat?
Dengan sederet kelebihan menggalas online, strategi menentukan harga jual pun dapat bertambah cuan. Karena Engkau boleh memotong banyak pengeluaran nan dibutuhkan jual beli offline.
Karenanya, go online dengan cara mewujudkan website jualan juga bertambah diminati. Enggak hanya menghemat biaya operasional saja, hanya kemungkinan margin profit meningkat lebih tinggi.
Sudahlah, bagaimana?
Dari keenam cara menentukan harga jual, mana yang paling sesuai dengan kebutuhan komersial Sira? Siap go online seyogiannya jual beli makin cuan?
Source: https://www.niagahoster.co.id/blog/menentukan-harga-jual/