Cara Menghitung Persediaan Barang Dagang
Skip to content

|
Daily Views: 16
Pendirian Mudah Menghitung Persediaan Akhir Stock Produk dengan Benar
Persediaan penutup adalah formula terdahulu untuk setiap dagang yang menjual komoditas. Rumus ini menjatah firma wawasan penting tentang nilai besaran produk yang masih dijual puas akhir hari akuntansi. Mempelajari berapa banyak persediaan penutup dapat membantu perusahaan membentuk rencana pemasaran dan penjualan yang lebih baik untuk cak memindahtangankan lebih banyak barang di masa depan. Artikel ini akan menggunjingkan segala apa yang dimaksud persediaan akhir, metode paling publik yang digunakan untuk menghitungnya, serta contoh konkret mengenai pendirian menentukan persediaan akhir perusahaan.
Apa itu persediaan akhir?
Persediaan intiha yakni simpanan produk tersisa yang boleh dijual kembali pada akhir periode akuntansi. Menghitung persediaan akhir bisa diartikan sebagai proses mencocokkan jumlah persediaan yang tercatat dengan persediaan ia yang sebenarnya.
Dalam tujuan akuntansi, persediaan akhir pun merupakan nilai moneter dari barang-barang yang bukan terjual. Ini membantu kamu memperhitungkan keberagaman inventaris karena beberapa keadaan seperti diskon dan pengembalian, yang dapat mendistorsi angka penghitungan inventaris dasar.
Menotal persediaan penghabisan
Menotal persediaan penutup terdahulu karena beberapa alasan, teragendakan:
1. Temukan harga kancing penjualan:
Menemukan laba cemar, margin, dan mengidentifikasi cara cak bagi meningkatkan pemesanan inventaris.
2. Mencocokkan inventaris nan tercatat dengan inventaris aktual:
Mencocokkan neraca inventaris dengan daftar stok, sehingga anda dapat mengidentifikasi penyusutan inventaris karena barang yang hilang, dicuri, tidak sepan konsumsi, dan lainnya.
3. Hitung pendapatan ikhlas:
Membantu menentukan segala apa yang sira hasilkan terbit apa yang kamu jual. Ketidakcocokan sreg inventaris boleh menunjukkan bahwa sira membayar lebih untuk inventaris maupun boleh jadi kepingin menyesuaikan strategi penetapan harga.
4. Tentukan laba bersih bagi intensi pajak:
Neraca konseptual mengklaim semua inventaris andai substansi bakal penghematan pajak.
Perusahaan menghitung persediaan penghabisan pada akhir setiap waktu akuntansi. Situasi ini dikarenakan persediaan penghabisan bikin periode akuntansi ini yaitu persediaan semula untuk perian akuntansi berikutnya. Makara, menghitung persediaan akhir membentuk pemesanan perusahaan ki ajek sesuai dengan taksiran.
Barang apa rumus bakal menghitung persediaan akhir?
Terletak sejumlah rumus nan digunakan bakal menghitung persediaan akhir. Berikut adalah beberapa di antara rumus dasar yang dapat sira gunakan untuk menghitung persediaan penghabisan perusahaan.
Persediaan awal + Pembelian kudus – HPP = Persediaan akhir
Persediaan tadinya:
Persediaan akhir berusul periode akuntansi terakhir, atau total barang dalam persediaan.
Pembelian bersih:
Semua item nan dibeli dan ditambahkan ke inventaris dalam musim akuntansi yang sama.
Harga pokok penjualan (HPP):
Semua biaya nan tersapu dengan pembelian atau pembuatan barang dalam persiapan untuk penjualannya.
Cara minimum akurat untuk menghitung persediaan intiha adalah menghitung secara jasad barang-barang yang ada pada akhir setiap tahun. Sahaja, pendekatan ini sekadar boleh dilakukan untuk perusahaan katai.
Bisnis dengan volume inventaris yang besar serta tagihan penjualan yang tahapan sering kelihatannya mengaram jumlah inventaris mereka berubah dengan cepat. Ini akan membuat penghitungan inventaris fisik sebelumnya menjadi lain akurat. Mengecilkan alias menambah-nambahi persediaan penutup dapat menyebabkan biaya penjualan barang yang terlalu tinggi. Ini akan menyebabkan gambaran yang tidak akurat mengenai pendapatan bersih, kekayaan, dan ekuitas.
Karena kecermatan adalah kuncinya, banyak dagang memintal bagi memperkirakan persediaan pengunci dengan pelecok satu berpunca dua rumus persediaan akhir.
Metode Mandu perhitungan persediaan akhir
Berikut ini adalah metode nan paling kecil awam digunakan buat menentukan persediaan penutup:
-
Metode first in, first out (FIFO)
Metode akuntansi First-In, First Out (FIFO) mengasumsikan bahwa perusahaan menjual inventaris lama sebelum inventaris hijau. Ini yakni pilihan yang baik untuk menggandar yang barangnya mana tahu kedaluwarsa, seperti kas dapur maupun komoditas fast-moving consumer goods (FMCG) lainnya.
Dengan metode FIFO, ponten persediaan intiha akan mencerminkan biaya produk saat ini berdasarkan produk yang paling kecil plonco dibeli di inventaris kamu. Artinya, sekiranya harga naik, nilai persediaan akhir juga meningkat. Metode ini melindungi investasi sejauh musim inflasi atau kenaikan harga.
Katakanlah kamu membeli 10 kaos seharga Rp200.000 pada bulan Januari, habis 10 hoodies nan sama seharga Rp250.000 plong bulan Februari.
Apabila beliau menjual 10 dari 20 total kaos, menurut metode akuntansi FIFO berfaedah engkau akan menjual 10 yang dibeli seharga Rp200.000 sreg bulan Januari terlebih dahulu, dan mencatat harga rahasia penjualan seharga Rp2.000.000. Persediaan 10 kaos yang tersisa, dibeli seharga Rp25.000, menunjukkan biji yang bertambah tinggi daripada jika anda menjual kaos Rp200.000. -
Metode Last in, first out (LIFO)
Metode akuntansi LIFO mengandaikan bahwa kamu menjual inventaris yang lebih baru sebelum kemudian menjual inventaris yang lebih lama. Dengan kata lain, harga trik persediaan bungsu nan dibeli adalah harga produk terakhir yang dijual. Metode LIFO membantu membahu menjaga nilai persediaan selama perian penurunan harga.
Mari kita lihat kembali contoh kaos Rp200.000 dan Rp250.000. Dengan metode akuntansi LIFO, sira menjual kaos Rp250.000 bahkan dahulu, bukan kaos yang Rp200.000. Harga pokok penjualan kamu akan menjadi Rp2.000.000, berbeda dengan Rp2.500.000 menurut metode FIFO. Jika harga turun, kinerja bisnis Anda akan ditingkatkan dengan mengemukakan inventaris bernilai lebih rendah. -
Metode weighted-average cost (WAC)
Metode weighted-average cost (WAC) ini paling seia bikin dagang yang n kepunyaan tipe dagangan identik, maupun terbatas hanya puas beberapa stock keeping unit (SKU).
Dengan WAC, kamu membagi kuantitas besaran yang dihabiskan untuk persediaan di tangan dengan kuantitas total barang nan ada. Akibatnya adalah rata-rata biaya produk nan dibeli dalam inventaris beliau selama periode akuntansi.
Katakanlah persediaan semula kamu adalah 10 kaos yang dibeli seharga Rp200.000, dan 10 kaos yang dibeli seharga Rp250.000. Dengan WAC, angka persediaan umumnya ia adalah Rp225.000 dan nilai persediaan akhir kamu adalah Rp450.000, dengan dugaan tidak ada pembelian yang dilakukan.
Cak menjumlah Persediaan Akhir Memperalat Permohonan HiToko
Cak menjumlah persediaan akhir yaitu langkah berfaedah intern akuntansi memikul. Metode yang diuraikan dalam artikel ini sedikitnya mungkin bisa menjatah beliau anggaran adapun cara kalkulasi persediaan pengunci yang pas akurat, kondusif kamu menentukan harga siasat penjualan, serta menghitung saldo persediaan buat perimbangan kamu. Namun, rumus-rumus ini bisa sahaja tidak akurat.
Sistem pengelolaan inventaris, meskipun mahal, dapat membagi kamu besaran inventaris yang tepat secara real-time. Bakal sebagian besar niaga, cara paling terjangkau lakukan mengakses sistem ini adalah bermitra dengan penyedia logistik pihak ketiga (3PL).
Mitra gudang yang berkualitas akan menawarkan instrumen kepala dingin pengelolaan inventaris canggih yang terintegrasi dengan toko online, menjatah kamu visibilitas inventaris, penghematan pengiriman jarak jauh, dan banyak lagi. Dalam peristiwa tersebut, HiToko dapat menjadi mitra terbaik untuk usaha ritel kamu.
HiToko memaksimalkan operasi sira dengan membantu pengelolaan seluruh unit penyimpanan barang, pesanan, dan juga pelanggan bersumber berbagai multi channel secara bersamaan. Hal ini membuat proses transaksi menjadi lebih mudah dan nyaman, sehingga dia tidak teristiadat repot-repot cak menjumlah atau bahkan setakat mengamalkan kesalahan intern perhitungan.
Kaprikornus, tunggu apa juga? Mari download aplikasi HiToko sekarang dan daftarkan dirimu tanpa dipungut biaya apapun! Usai registrasi, anda juga boleh memilih kemasan layanan dengan rincihan harga tersendiri.
Page load link
Source: https://www.hitoko.co.id/blog/cara-menghitung-persediaan-akhir/