Cerita Persahabatan Singa Dan Tikus

Di sebuah jenggala yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang semua insan enggak sangat takut kepadanya. Emir hutan tersebut dikenal lalu mengerikan, tidak mengenal rasa redup dan dia merasa harus dihormati oleh semua makhluk yang ada di wana.

Dia menghabiskan sebagian waktunya dengan berburu dan sebagian pula untuk tidur. Tidak ada makhluk nyawa yang ada di hutan bahaduri mendekati sarangnya terutama momen singa si kaisar hutan medium tidur. Dabat perkasa itu sangatlah marah jika tidurnya terganggu dengan cara apapun.

Tapi suatu periode tikus boncel dulu penasaran ingin mengaram bagaimana sarang Raja rimba si Pangeran wana. Dengan karsa yang bulat dia menginjak ke lubang dimana singa jamak bernaung. Namun ketika dia hingga, anda tidak melihat adanya sang raja hutan.

“Engkau menjauhi ke suatu tempat. Apakah ia akan taajul pula?” Timbul soal dalam lever si tikus kecil. Kerjakan mengobati rasa penasarannya si tikus boncel masuk menyelinap kedalam gua. Gua itu sangatlah gelap, ditanah kamu melihat jejak kaki si raja rimba, dan bekas kaki besar itu membuatnya sangat ketakutan.

“Sepertinya aku harus segera lagi.” Pikiri si tikus.

Namun malang, saat itu terdengar kritik langkah kaki singa memasuki gua.

“Oh lain dia akan segera turut. Apa yang harus aku lakukan.” Si tikus gemetar.

Ternyata raja hutan sang tuanku hutan hanya pergi buat meneguk di kali besar, dan dia datang pun buat beristirahat.

Sang tikus bersembunyi di intern gelap gua dan melihat bayangan besar singa jatuh dilantai. . Singa duduk sanding pintu ikut gua dan berteduh kepalanya di kaki yang besar. Segera ia terpejamkan pulas. Seluruh gua tampak bergetar dengan melengkur keras raja hutan.

Si tikus berusaha merayap keluar secara sengap-diam yang engkau bisa. Buru-buru beliau berada di rapat persaudaraan pintu ikut. Tapi saat engkau mencoba untuk membelot singa, ekor kecilnya menyusur suku kiri dari Si raja rimba, dan penguasa rimba terbangun dengan kaget. Terlihat kemarahannya saat anda melihat tikus kecil di sarangnya.

Walaupun takut si tikus tidak kekeringan akal geladak, dia segera berlari. Namun malang singa buru-buru dapat menangkapnya. Si tuanku hutan membeberkan rahang untuk mencelapaki tubuh sang tikus kecil.

Si tikus mungil seketika berteriak.” Maaf, ya Raja, saya tidak berniat menjagakan anda, saya hanya mencoba kerjakan meninggalkan gorong-gorong ini dimana sejauh ini saya terlampau penasaran ingin melihatnya.

Mohon biarkan saya menghindari mana tahu ini, dan saya tidak akan pernah lupa kurnia Anda. Jika takdir memberi saya kesempatan, saya akan kondusif Dia dengan cara yang saya bisa pada salah satu nanti. ”

Raja rimba merasa jijik mendengar ucapan si tikus. Bagaimana tikus kecil membantunya? Tapi dia membiarkan tikus boncel itu memencilkan dan tertawa terbahak-berdekak-dekak. Si tikus berlari bagi menyelamatkan hidupnya, dia lewat berterima kasih kepada si sunan hutan yang tak jadi memakannya.

Bilang waktu sejak kejadian itu, sebagaimana biasa singa sang raja hutan menghindari berkeliling. Sreg suatu saat, tiba-tiba beliau terperangkap kerumahtanggaan perangkap pemburu. Dia berjuang mati-matian kerjakan melepaskan diri. Namun semua usahanya tidak menunjukan hasil, engkau doang menemukan dirinya terlebih lebih terjerat abadi dalam jaring kenur pemburu.

Dia meraung dalam kemarahan dan ketidakberdayaan. Seluruh hutan mulai menggigil karena celaan mengerikan dan setiap binatang mendengar seruan sang tuanku hutan. Si tikus sekali lagi mendengarnya.

“Penguasa hutan dalam kesulitan.” pikir tikus. “Ini adalah kesempatan saya lakukan bisa membantu dia kini”.

Berpikir demikian, si tikus berlari secepat yang kamu bisa mendekati tempat di mana suara itu semenjak. Segera ia menemukan singa terperangkap dalam jebakan pemburu.

“Jangan bergerak, Yang Mulia, saya akan menyelang tali Anda dan Ia akan lekas bebas” cicit sang tikus. Tanpa membuang waktu, dia start mengerkah makao dengan persneling kecilnya yang drastis. Segera raja hutan itu terbebas.

“Saya bukan percaya menyangka bahwa malar-malar Anda dapat membantu saya. Selama ini saya salah.” kata singa rendah lever.

Dan akhirnya dua makhluk itu menjadi sahabat terbaik menginjak hari itu.

— Radu —

Menurut kalian, pesan moral segala nan dapat dikutip berasal cerita Kisah Persahabatan Raja rimba dan Tikus ?