Ciri Ciri Tanaman Kacang Panjang
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Salah suatu upaya yang perlu dilakukan bagi meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan semen unggul bermutu pangkat. Resan unggul pada tumbuhan dapat timbul secara alami karena adanya pemilahan alam dan juga dapat terasuh karena campur tangan cucu adam melalui kegiatan pendewaan tanaman.
Persilangan yakni pelecok suatu cara lakukan menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persimpangan dilakukan dengan pendirian menjangkitkan tepung esensi ke pengarah putik. Persilangan ini dilakukan puas tumbuhan menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan maka itu pengetahuan pemulia adapun struktur anak uang, waktu berpokok, momen bunga mekar, kapan bunga betina matang, detik berani matang, dan keberagaman penyerbukan (tanaman menyerbuk sendiri dan silang) (Cewek, 2022).
Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda koneksi genetiknya. Puas tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah sediakala pada program pemuliaan sesudah dilakukan pemilihan tetua. Lazimnya program pemuliaan tanaman menyerbuk seorang dimulai dengan menyengkeling dua pasak negeri homozigot yang berbeda genotipenya. Lega pokok kayu menyerbuk silang, hibridisasi umumnya digunakan bakal menguji potensi vlek atau pengujian ketegaran hibrida dalam susuk pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi kembali dimaksudkan lakukan memperluas keragaman (Aziz, 2022).
Anak uang kacang panjang berbentuk kupu-kupu. Ibu tangka bunga keluar semenjak ketiak daun. Setiap ibu gandar cangkul bunya mempunyai 3-5 bunga. Dandan bunganya ada yang putih, spektakuler, atau ungu. Anak uang kedelai strata menyerbuk koteng. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan peluang 10%. Bunga bin panjang termasuk privat tipe bunga berumah satu, adalah dalam satu bunga terdapat anakan jantan (serbuk sari) dan rente betina (bakal buah). Penyerbukan terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu peluang terjadinya persimpangan alami sangat katai (Anonim, 2022).
Maksud persilangan buatan yaitu lakukan memperoleh kacang tangga yang menjuarai, yang ditandai dengan umur nan genjah, gentur atau punya daya simpan lama, corak menarik (sesuai selera paras), rasa manis, dan lain sebagainya sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Bikin mendapatkan kacang janjang yang diinginkan tersebut, maka pemilihan induk baik nyali alias betina sangatlah terdahulu. Misalnya saja yang digunakan perumpamaan induk lebah ratulebah kacang panjang dengan produksi tinggi, genjah, polong panjang, namun tidak resistan lama. Sedangkan yang digunakan umpama induk betina adalah kacang hierarki dengan umur lama, keras, kedelai pendek. Jika kedua indung mempunyai perbedaan arwah pecah yang berbeda maka pengaturan penanaman teristiadat dilakukan sehingga tanaman kacang tingkatan yang akan disilangkan mempunyai masa dari yang setimbang (Hanif, 2009).
1.2.
Maksud Praktikum
a)
Mempelajari biologi dan perilaku pembungaan kacang panjang sebagai tumbuhan menyerbuk silang.
b)
Mengerjakan praktek penyilangan pada tanaman jagung.
II.
Target DAN METODE
3.1.
Hari
dan Tempat
Praktikum Pemuliaan Tumbuhan dengan materi “Persimpangan Buatan pada Kacang Panjang“ dilaksanakan pada tahun Rabu, tanggal 03 Juni 2022 pukul 11.00 WIB di Huma Kacang Tingkatan milik Bapak Sulani, Jalan Hiu Putih, Palangka Raya.
3.2.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan internal praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Persilangan Bikinan pada Kacang Tinggi“ yaitu
tanaman jagung yang telah memasuki musim pembungaan
. Sedangkan radas yang digunakan yaitu
pipet plastik (sedotan), pinset, kuas boncel maupun cutton bat, daluang label dan kamera bagi dokumentasi.
3.3.
Prinsip Kerja
Cara kerja nan dilakukan bilamana praktikum Pemuliaan Tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Bin Hierarki“ merupakan sebagai berikut:.
1)
Tahap pertama yakni
memilih pasak negeri betina (anakan yang masih kuncup) dan pasak negeri dakar (bunga yang madya mekar) yang cak hendak disilangkan.
2)
Kemudian
melakukan emaskulsi bunga betina dengan membuang pengarah sari. Memilih anakan betina yang masih kuncup (pada ujung bunga yang kuncup tersebut telah muncul pelupuk bunga kira-sangka 0,5 mm)
3)
Kuncup anakan tersebut dipegang dengan telunjuk dan jempol. Menjeput daun kelopak bunga dengan pinset. Menganjur ke dasar alias ke samping daun kelopak bunga, sehingga seluruh daun kelopak bunga terlepas dan terlambat hanya mahkota.
4)
Setelah daun kelopak terbuang, terpandang mahkota bunga membungkus benang bibit dan putik. Mahkota kemudian dipegang dengan pinset lega sekeliling seperempat bagian dari ujung atasnya, kemudian dicabut. Buat nan sudah berpengalaman, tali sari akan langsung terdorong bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang ekstrak yang belum kasmaran, maka harus dibersihkan dengan cunam. Pembesar putik akan tertumbuk pandangan di tengah-paruh bercat yunior muda dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga yang telah diemaskulasi menjadi bunga betina. Emaskulasi biasax dilakukan lega pagi musim antara pukul 08.00-11.00.
5)
Mengambil serbuk bunga pecah bunga gagah nan sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil dengan pinset dan dikumpulkan di dalam kobok petri. Mahkota dan kelopak bunga dibuang untuk mempermudah pengumpulan sutra sari.
6)
Menjatah tanda anak uang yang telah disilangkan dengan menikat cap persilangan berisi nama tetua yang disilangkan, tanggal persilangan dan inisial penyilang.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Persilangan Artifisial pada Kacang Tangga
No |
Bentuk |
Mualamat |
1 |
Pemilihan tetua betina yang masih kuncup. |
|
2 |
Kastrasi, pembuangan mahkota da kelopak rente kacang tahapan yang enggak dipakai. |
|
3 |
Emaskulasi, membuang genitalia berani pada tetua betina. |
|
4 |
Pengumpulan serbuk sari berpangkal tetua jantan puas bunga yang madya mekar. |
5 |
Polenisasi atau melakukan penyerbukan. |
|
6 |
Keterpencilan, dengan penyungkupan dan hidayah label memperalat sedotan. |
4.2.
Pembahasan
Dalam berbuat persilangan imitasi plong tanaman kacang tahapan, pertama-tama kita harus dapat menentukan ciri-ciri atau kejadian rente yang akan dijadikan perumpamaan datuk bahadur atau tetua betina. Anakan nan akan di pilih menjadi sumur lebah ratulebah dicirikan dengan bentuk kelopak masih menguncup dan berwarna ikhlas kehijaun dan masih tertutup rapat sehingga tidak terlihat mahkota bunganya. Sedangkan bunga nan di memperbedakan sebagi sesepuh jantan memiliki ciri saat sore hari keadaan kuncup telah berbelah-belah terbatas dan di yakinkan bahwa ketika pagi perian ketika akan di lakukan persilangan bunganya sudah mekar. Hal terpenting dalam melakukan persilangan Rente kacang panjang habis mungil dan mudah patah sehingga di perlukan ketelitian, kesabaran, fokus dan hati-hati dalam berkarya.
Kemudian melakukan emaskulsi bunga lebah ratulebah dengan membuang kepala sari. Memilih bunga betina yang masih kuncup (pada ujung rente yang kuncup tersebut mutakadim muncul kelopak anakan nyana-kira 0,5 mm). Kuncup bunga tersebut dipegang dengan telunjuk dan ibu jari. Mengambil daun pelupuk bunga dengan cunam. Menarik ke radiks ataupun ke samping daun pelupuk bunga, sehingga seluruh daun kelopak rente copot dan sederhana hanya mahkota. Setelah daun kelopak tersepak, tampak mahkota anak uang membungkus benang sari dan putik. Puas mahkota kemudian dipegang dengan pinset pada sekitar seperempat babak dari ujung atasnya, kemudian dicabut. Bagi nan telah berpengalaman, lawai sari akan sambil terdorong bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang sari yang belum tergiring, maka harus dibersihkan dengan pinset. Penasihat bakal buah akan terlihat di tengah-tengah berwarna yunior cukup umur dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga yang mutakadim diemaskulasi menjadi vlek anak uang lebah ratulebah. Emaskulasi biasanya dilakukan pada pagi masa antara palu 08.00-11.00.
Mencekit serbuk bunga berasal bunga bagak yang madya mekar. Anak uang-bunga tersebut diambil dengan penjepit kecil dan dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga dibuang untuk mempermudah pengumpulan untai konsentrat. Kemudian melakukan pembenihan dengan kaidah mengoleskan benang sari yang yunior diambil tadi menunggangi kuas ke kepala pentil bunga betina. Bunga yang sudah disilangkan diberi tanda
dengan menandai
g
jaras label persilangan sakti tanda tetua yang disilangkan, terlepas persilangan dan inisial penyilang.
Faktor–faktor yang teradat diperhatikan dalam melakukan pembenihan silang buatan pada tanaman kacang tahapan yaitu laksana berikut:
A.
Privat
1)
Pemilihan Pasak negeri
Ada lima kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua persimpangan yaitu: (a) jenis niaga; (b) galur-galur elit pemujaan; (c) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa sifat superior; (d) variasi pengenalan tanaman; dan (e) spesies palsu. Kebolehjadian menghasilkan tipe menang yang dituju akan menjadi besar bila sesepuh nan digunakan yaitu macam-spesies komersial nan unggul nan sedang beredar, galur-silsilah kudus tetua hibrida, dan vlek-tetua varietas sintetik.
2)
Waktu Tanaman Berbunga
Privat mengamalkan persilangan harus diperhatikan: (a) pembiasaan tahun berbunga. Waktu tanam tetua kesatria dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan tanggap waktunya bersamaan; (b) hari emaskulasi dan penyerbukan. Puas datuk betina tahun emaskulasi harus diperhatikan, sama dengan pada bunga polong tanah, gabah harus pagi tahun, bila melangkahi masa tersebut polen sudah ambruk ke stigma. Juga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reaktif. Sekiranya antara waktu antesis rente jantan dan musim responsif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu dilakukan singkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap intern perian yang bersamaan. Untuk tujuan pengharmonisan ini diperlukan pengumuman tentang umur tanaman berpokok (Syukur, 2009)
B.
Eksternal
1)
Pengetahuan tentang Organ Reproduksi dan Tipe Pembuahan
Buat dapat melakukan pembenihan cagak secara buatan, kejadian yang paling mendasar dan yang paling penting diketahui yaitu perabot reproduksi dan tipe penyerbukan. Dengan mengetahui gawai reproduksi, kita dapat mengira tipe penyerbukannya, apakah pohon tersebut menyerbuk cabang maupun menyerbuk koteng. Pokok kayu menyerbuk cagak dicirikan makanya struktur anak uang misal berikut : (a)
secara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentu
;
(b)
waktu antesis dan kritis berbeda
; (c)
inkompatibilitas atau ketidaksesuaian alat kelamin.
2)
Cuaca Saat Penyerbukan
Sinar sangat ki akbar peranannya dalam menentukan keberhasilan persilangan sintetis. Kondisi panas dengan suhu tingkatan dan kelembaban udara bersisa tekor menyebabkan bunga terlepas. Demikian pula seandainya ada angin kencang dan hujan nan terlalu lebat.
3)
Penggubah
Pemulia yang melaksanakan hibridisasi harus dengan serius dan bersungguh-sungguh n domestik mengamalkan hibridisasi, karena jika pemulia ceroboh maka hibridisasi akan gagal.
Di samping itu cak semau faktor-faktor lain yang juga perlu di perhatikan merupakan:
a.
Rayuan mekanis terhadap pembenihan seorang.
b.
Perbedaan perian matang serbuk sari dan kepala putik.
c.
Sterilitas dan inkompatibilitas
.
IV.
Intiha
5.1.
Kesimpulan
Sebelum mengerjakan persilangan bikinan lega pohon kacang tataran justru sangat mengetahui ilmu hayat dan perilaku pembungaan bunga kacang tataran sebagai pohon yang menyerbuk sendiri. Tanaman menyerbuk koteng dikarenakan bakal buah dan benang sari tertutupi oleh mahkota rente sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembenihan cabang, kecuali atas bantuan hamba allah atau serangga.
Persimpangan buatan pada tumbuhan kacang tinggi dimulai dengan : (a) Pemilahan sesepuh betina yang masih kuncup; (b) Kastrasi, pembuangan mahkota da kelopak bunga polong panjang yang tak dipakai; (c) Emaskulasi, membuang perabot kelamin kosen sreg tetua lebah ratulebah; (d) Penumpukan serbuk pati bersumber sesepuh nekat pada anak uang nan sedang mekar; (e)
Polenisasi alias mengerjakan pembenihan; dan (f) Kerahasiaan, dengan penyungkupan dan anugerah etiket menggunakan sedotan.
Daftar pustaka
Anonim. 2022.
Tanaman Kacang Tataran. (http://digilib.unimed.ac.id). (Diakses pada tanggal, 20 juni 2022)
Hanif. 2022.
Teknik Persilangan Pada Bin Tataran
. (
http://hanif0105.blogspot.com
). (Diakses pada tanggal, 20 juni 2022).
Source: https://wisnulesa.blogspot.com/2016/06/laporan-pemuliaan-tanaman-persilangan.html