Contoh Konflik Agama Di Indonesia
Contoh Kasus Konflik
1.
Konflik bernegara:
Konflik Situbondo
Situasi konflik:
Seorang
penghuni
Situbondo
bernama
Saleh
dianggap
mengerjakan
penghinaan
terhadap
agama.
Oleh
karena
itu,
Saleh
dilaporkan
oleh
KH
Achmad
Zaini,
yaitu
pimpinan
pondok
Nurul
Hikam
dan
sekaligus
tetangga
Saleh.
Alim
kemudian
harus
menjalani
sidang
yang
mana
dihadiri
1000
orang
dengan
keadaan
marah
dari
daerah
Besuki,
Panarukan, dan
Asembagus.
Sidang
selesai
dengan
hukuman
5
tahun
penjara
bagi
Saleh.
Namun
konglomerasi
bukan
puas
dengan
ikab
tersebut
dan
menginginkan
Saleh
senyap. Alhasil
massa
start
melempari
gedung pengadilan dengan batu dan berusaha merangsek masuk ke bangunan. Pada
ketika
ini,
ada
agregat
yang
berteriak
bahwa
Saleh
dilarikan
ke
Gereja
Bukit
Sion.
Maka dari itu
karena
hal
tersebut,
konglomerasi
menuju
ke
gereja
tersebut
dan
membakarnya.
Karena
mulai
munculnya
kejijikan
terhadap
Serani
dan
Katolik
ini,
massa
berangkat
menggelorakan
dan
negatif
gereja-dom
serta
sekolah
Kristen
dan
Katolik.
Lebih-lebih,
rumah
pendeta
pula
menjadi salah satu targetnya.
Penyebab konflik:
Penghinaan
agama,
konformitas
terhadap
salah
satu
agama,
dan
kebencian
terhadap
agama
yang tidak.
Akibat negatif dan positif:
Merusak:
Meninggalnya 5 individu (satu keluarga pendeta dan praktisi dom).
21
gereja,
sekolah
Serani/Katolik,
dan
panti
asuhan
dibakar,
9
dirusak
dan
dihancurkan.
Riil:
Warga
Situbondo
pasca
konflik
punya
keyakinan
bahwa
konflik
tersebut
bukan
akan terjadi pun.
Warga Sangtubondo pasca konflik menjadi lebih akur dan saling menghormati.
Tepi langitoleransi antar umat beragama semakin meningkat.
Perampungan konflik:
Menghentikan
agregat
melintasi
bapak
pimpinan
gubuk
pesantren
yang
dituakan
dan
dihormati di Situbondo.
Source: https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-yogyakarta/teknik-industri/tugas-konflik/45201921