Contoh Produk Transportasi Dan Logistik
Maka dari itu:
Dr. Zaroni, CISCP. | Senior Consultant at Supply Chain Indonesia
Transportasi berperan penting dalam penyelenggaraan kalung pasok. Dalam konteks kalung pasok, transportasi berperan berharga karena sangatlah jarang suatu produk diproduksi dan dikonsumsi dalam satu lokasi yang setolok. Strategi rantai pasok yang diimplementasikan dengan sukses memerlukan tata transportasi nan tepat.
Manajer transportasi lega suatu firma bertanggung jawab terhadap pergerakan pasokan komoditas dari perusahaan ke pelanggannya. Pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan efisien akan memastikan pengiriman dagangan dari perusahaan ke pelanggan dengan tepat waktu, tepat total, tepat kualitas, dan tepat akseptor. Selain itu, biaya transportasi merupakan suku cadang biaya yang terbesar dalam struktur biaya logistik. Tak kurang berpokok 60% berpangkal total biaya logistik perusahaan merupakan biaya transportasi.
N domestik 50 tahun terakhir, di sektor logistik telah tersuguh banyak seleksian jenis maupun moda transportasi lakukan mendukung aktivitas kunci dalam pengelolaan rantai pasok perusahaan. Manajer transportasi n kepunyaan banyak pilihan kerumahtanggaan keputusan manajemen transportasi, baik dari seleksian jenis moda transportasi, penyedia jasa transportasi, maupun saringan tingkat pelayanan yang diberikan.
Pertimbangan pilihan keputusan manajemen transportasi tidak hanya amung didasarkan pada pertimbangan biaya transportasi yang murah, melainkan juga harus menimang dari aspek kualitas kinerja peladenan. Ketepatan ekspedisi akan kontributif perusahaan bakal mengurangi stok produk, biaya penyimpanan, dan
material handling. Jadi, nilai proposisi transportasi yang diberikan oleh aktivitas transportasi enggak sesederhana pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain.
Fungsi penting transportasi internal logistik
Aktivitas transportasi mengacu pada pergerakan komoditas dari satu lokasi ke lokasi tak privat rantai pasokan. Kebutuhan akan pentingnya transportasi telah berkembang dengan meningkatnya globalisasi dalam rantai pasokan serta pertumbuhan e-commerce.
Transportasi merupakan aktivitas yang paling mudah dilihat sebagai kegiatan terdepan logistik. Pelanggan akan dengan mudah melihat pergerakan barang dari suatu lokasi ke lokasi lain baik menggunakan truck, kereta api, kapal laut, atau pesawat udara.
N domestik konteks manajemen rantai pasok, fungsi utama transportasi memberikan solusi layanan logistik: pergerakan komoditas (product
movement) dan penyimpanan barang (product
storage).
Keistimewaan transportasi dalam pergerakan produk, transportasi memainkan peran melakukan pergerakan barang-barang, baik dagangan-barang dalam tulang beragangan bahan legal, komponen, barang internal proses, atau barang-barang jadi. Poin irit transportasi dalam menjalankan peran ini adalah mengamalkan pergerakan sediaan komoditas berbunga lokasi asal ke lokasi tujuan tertentu dalam sistem penyelenggaraan kalung pasokan perusahaan. Performa transportasi akan menentukan penampilan pengadaan (procurement), produksi (manufacturing), dan
customer
relationship
management. Tanpa penampakan transportasi yang valid, dapat dipastikan bahwa hampir semua aktivitas-aktivitas terdahulu rantai pasok tersebut tidak akan berjalan secara efektif dan efisien.
Aktivitas transportasi akan mengkonsumsi sendang daya keuangan, waktu, dan mata air anak kunci lingkungan. Selain itu, kerumahtanggaan konteks manajemen berbasis aktivitas (value-based management), aktivitas transportasi termasuk aktivitas yang enggak menerimakan biji tambah. Mengapa? Aktivitas transportasi berakibat plong peningkatan sediaan barang intern transit (in-transit inventory). Sistem logistik yang efektif dan efisien harus boleh mengurangi
in-transit inventory
ini seminimal mungkin. Eksploitasi teknologi proklamasi dan komunikasi akan dapat dilakukan perbaikan secara penting privat akses
in-transit inventory
dan martabat keikhlasan kiriman dagangan secara akurat baik lokasi ataupun waktu pengirimannya (delivery
time).
Aktivitas transportasi juga akan mengkonsumsi sumber anak kunci keuangan. Biaya transportasi terjadi karena pendayagunaan tenaga sopir (driver
labor), konsumsi target bakar minyak (fuel), penjagaan wahana, modal yang diinvestasikan privat media dan peralatan, dan kegiatan administrasi. Selain konsumsi sumber daya keuangan, risiko kekeringan dan kehancuran komoditas sepanjang aktivitas transportasi juga dapat menimbulkan biaya atau kegeruhan nan signifikan.
Dampak transportasi terhadap lingkungan dapat secara serampak ataupun tidak sedarun. Transportasi mengkonsumsi
fuel
dan oli nan cukup besar. Meskipun jalan teknologi mesin-mesin kendaraan memungkinkan efisiensi konsumsi
fuel
dan oli, namun secara total konsumsi
fuel
dan oli masih ki akbar seiring dengan kenaikan besaran kendaraan yang digunakan untuk mendukung aktivitas transprotasi. Secara tak langsung, pengaruh transportasi terhadap lingkungan mengakibatkan kemacetan, pengotoran mega, polusi suara miring, dan tingkat kesialan.
Selain arti transportasi dalam pergerakan produk, aspek lain yang jarang dilihat dari fungsi transportasi merupakan penyimpanan produk. Transportasi berlaku dalam penyimpanan barang, terutama penyimpanan sementara berpunca lokasi asal pengiriman ke lokasi intensi. Fungsi penyimpanan darurat ini lebih ekonomis dilakukan kerumahtanggaan kegiatan transportasi, terutama untuk pemenuhan sedian produk-dagangan nan terjawal dengan waktu pengangkutan dalam sejumlah hari. Biaya-biaya yang bisa jadi terjadi sebagaimana biaya muat barang (loading), pergudangan, dan rombak barang (unloading) dari penyimpanan sementara dagangan mungkin bertambah lautan bila dibandingkan dengan biaya penggunaan kendaraan yang difungsikan lakukan penyimpanan tentatif.
Pihak-pihak dalam transportasi
Manajemen transportasi mengikutsertakan pihak-pihak yang secara langsung menentukan kinerja transportasi. Setidaknya ada heksa- pihak kerumahtanggaan manajemen trasportasi (Bowersox, 2022), yaitu: (1) pengirim (shipper), seringkali disebut sebagai
consignor; (2) Penerima (receiver), dikenal laksana
consignee; (3) Perusahaan fasilitator jasa transportasi (carrier
dan
agent); (4) Pemerintah (government); (5) Teknologi informasi dan komunikasi (ICT); dan Masyarakat (public).
- Pengirim (shipper) dan Penerima (receiver)
Pengirim dan penyambut adalah pihak-pihak yang memerlukan pergerakan produk antara dua lokasi intern kalung pasok. Umumnya, pengirim berkepentingan terhadap penyelesaian transaksi penjualan ataupun pembelian produk. Keberuntungan transaksi tersebut membutuhkan rayapan dagangan-barang berasal lokasi asal ke lokasi tujuan dengan biaya transportasi yang paling kecil rendah. Bakal pengirim dan penerima, isu-isu penting yang harus disolusikan adalah hari pemungutan dan pengantaran barang, periode singgah, kehilangan dan kerusakan barang, penagihan, dan keakuratan pemberitaan.
- Firma penyedia jasa transportasi (carrier
dan
agent);
Carrier
adalah pihak yang menyelenggarakan transportasi dagangan. Sebagai perusahaan fasilitator jasa transportasi, carrier akan menibankan tarif angkutan semaksimal bisa jadi dan meminimalkan biaya tenaga kerja, fuel, dan biaya operasional kendaraan. Untuk sampai ke tujuan ini, carrier melakukan koordinasi waktu pemungutan dan pengantaran barang untuk beberapa pengirim dengan prinsip konsolidasi agar dapat mengaras operasional yang efisien.
Broker
dan
freight forwarder
yaitu perwakilan
transport
yang memfasiltiasi
carrier
dengan kebutuhan pengirim.
Carrier
membuat keputusan kapitalisasi nan tercalit dengan kebutuhan memikul dan operasional transportasi, seperti
truck,
pesawat peledak, kapal, lokomotif, dan lain-lain, dan menyelenggarakan bisnis transportasi dengan biaya operasional nan efisien buat memaksimalkan tingkat pengembalian atas aset nan telah diinvestasikan.
- Pemerintah (government).
Pemerintah berperan n domestik transportasi melangkahi penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan, sama dengan pembangunan jalan besar, pelabuhan, bandar udara, jaringan kereta api, kebijakan regulasi transportasi, dan pelayanan pemerintah untuk menyelenggarakan transportasi dalam susuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kesentosaan masyarakat, dan eskalasi prestasi logistik nasional.
Akrab semua infrastruktur transportasi dimiliki dan dikelola sebagai barang atau layanan mahajana. Lakukan itu, kebijakan transportasi diarahkan untuk menciptakan lingkungan usaha yang fair dan kompetitif, mencegah monopoli, keseimbangan mileu dan gemi energi.
- Teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
ICT diperlukan cak bagi menyediakan informasi yang akurat dan betulan-time antara pelanggan dan pemasok atau antara pengirim dan akseptor. Perkembangan ICT transportasi mencaplok aplikasi
Transportation
Management
System
(TMS) dan
Fleet
Management
System
(FMS) yang berbasis
web
atau
cloud.
- Mahajana (public).
Pihak terakhir dalam sistem transportasi ialah umum. Publik bersangkutan terhadap kebutuhan transportasi yang dapat dijangkau dengan mudah, biaya nan murah, aman, selamat, dan mengaibkan keberlanjutan lingkungan. Secara tidak serta merta, publik menciptakan permintaan jasa transportasi dengan cara pembelian produk-komoditas.
Moda transportasi
Berbagai moda transportasi bisa digunakan, mulai dari transportasi darat (in-land transportation) yang menunggangi transportasi perkembangan raya (rail road) dan kereta api (railway), transportasi laut (sea freight), transportasi awan (air
freight), dan eksploitasi pipa (pipeline).
- Kereta api
Moda kereta api tepat bagi transportasi barang-komoditas yang memerlukan kapasitas samudra, berat, densitas jenjang, dan jarak jauh. Kelemahan moda kereta api terletak pada kekakuan dalam pengaturan lokasi asal dan tujuan, waktu muat dan rombak komoditas, dan waktu singgah.
-
Truck
Bisnis transportasi truk terdiri dari dua segmen utama, yaitu TL (truckload) dan LTL (less-than-truckload). Bakal jarak jauh, trucking lebih mahal bersumber kereta api, tapi menawarkan keuntungan fleksibilitas pengiriman
door-to-door
dan musim pengiriman yang bertambah sumir. Selain itu,
trucking
enggak memerlukan transfer antar
pickup
dan pengiriman.
Rata-rata TL cak bagi pengapalan produk-barang dengan total lebih dari 6 ton nan tak memerlukan pemberhentian antara berpokok lokasi asal ke lokasi maksud. Sementara LTL umumnya digunakan untuk segmen angkutan barang nan minus dari 6 ton yang mengharuskan konsolidasi agar dicapai kapasitas maksimal bersumber truk yang digunakan. Isu-isu kunci kerjakan pabrik LTL mencengam lokasi pusat konsolidasi, tingkat bagasi truk, dan penjadwalan dan penentuan rute
pickup
dan pengiriman. Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya operasional melalui konsolidasi minus mengorbankan waktu pengapalan dan keandalan.
-
Pipeline
Pipeline
digunakan terutama untuk pengangkutan patra mentah, komoditas patra olahan, dan gas pataka. Transportasi dengan moda pipeline memerlukan infrastruktur dengan investasi biaya tetap yang besar. Operasional pipeline lazimnya dioptimalkan sekitar 80% sebatas 90% berpokok kapasitas honcoe. Pipeline menjadi cara yang efektif buat angkutan minyak mentah ke
port
ataupun jentera nan memerlukan arus yang besar dan stabil.
-
Sea Freight
Urut-urutan ekspor impor antarnegara dengan menunggangi jalur maritim sudah lalu mendorong pertumbuhan kontainerisasi. Situasi ini telah menyebabkan tuntutan
sea freight
yang lebih besar, lebih cepat, dan kapal nan makin partikular cak bagi meningkatkan ekonomi transportasi peti kemas. Penundaan di pelabuhan (dwelling
time), bea cukai, keamanan, dan penyelenggaraan kontainer yang digunakan merupakan isu utama intern pengapalan menyeluruh. Selain itu, kemacetan akses ke bom sudah lalu menjadi masalah lautan.
-
Air Freight
Operator transpotasi udara (air
freight) menawarkan layanan transportasi yang lewat cepat, semata-mata dengan biaya transportasi yang mahal. Penggunaan
air freight
bertambah tepat cak bagi produk-komoditas matra relatif kecil dan bernilai tangga ataupun pengapalan produk yang memerlukan waktu cepat dan jarak nan jauh. Isu-isu penting dalam pengelolaan air freight ini antara lain: lokasi dan kuantitas hub, rute pesawat, pengaturan jadwal pemeliharaan pesawat, penjadwalan kru, dan strategi penetapan harga.
Peringkat moda transportasi bersendikan karakteristik operasional dapat diringkas sebagai berikut:
Keterangan: Elus peringkat didasarkan sreg nilai terkecil
Sumber: Bowersox, 2022
Jasa pos dan kurir (package
carriers)
Selain moda transportai seperti nan mutakadim dibahas di atas, sortiran lain transportasi barang menggunakan jasa pos dan kurir (package
carriers).
Perusahaan jasa pos dan kurir begitu juga Pos Indonesia, JNE, TIKI, FedEx, UPS, dan USPS, yang mengantarkan paket dengan elusif kurang berpokok 30 kilogram. Firma jasa pos dan kurir memperalat transportasi mega, truk, dan kereta api buat mengangkut paket.
Layanan utama yang mereka tawarkan ke pengirim adalah pengiriman cepat dan dapat diandalkan. Pengirim menunggangi operator buntelan bakal pengiriman barang dengan tagihan kecil dan waktu yang sensitif.
Package carrier
juga menyediakan layanan bernilai tambah lainnya yang memungkinkan pengirim lakukan mempercepat persebaran persediaan dan melacak prestise proyek. Dengan melacak gengsi titipan, pengirim boleh secara proaktif menginformasikan kepada pelanggan tentang status paket mereka.
Combining steroids with arthritis drug almost halves deaths among critically-ill coronavirus patients, study suggests where to buy steroids in australia dianabol (dbol) anabolic steroid review | the ultimate guide
Dengan eskalasi kebutuhan pengangkutan
just-in-time
(JIT) dan fokus puas penyunatan persediaan, permohonan cak bagi perusahaan pos dan kurir telah tumbuh. Firma pos dan kurir menjadi moda pilihan transportasi yang tepat kerjakan transaksi teoretis bisnis e-commerce
seperti Amazon.com, Lazada, dan lain-tak, yang mengapalkan kemasan kecil kerjakan pelanggan.
Isu-isu gerendel privat industri ini termasuk lokasi dan daya produksi titik transfer serta kemampuan informasi untuk memudahkan dan distribusi jejak lacak buntelan. Cak bagi pengiriman akhir ke pelanggan, pertimbangan penting adalah penjadwalan dan
routing
truk pengiriman.
Intermodal
Transportasi intermoda adalah penggunaan bertambah pecah satu moda transportasi untuk memindahkan titipan ke tujuan. Ki kesulitan-ki aib utama privat pabrik intermodal melibatkan transisi informasi bikin memfasilitasi transfer pengiriman antara moda transportasi yang berbeda karena transfer ini sering mengikutsertakan penundaan nan cukup, dan mengorbankan performa waktu pengiriman.
Download Artikel ini:
Transportasi internal Rantai Pasok dan Logistik
(643.9 KiB, 8,784 hits)
Komentar
comments
Source: https://supplychainindonesia.com/transportasi-dalam-rantai-pasok-dan-logistik/