Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Pekojan
Komersial.com, JAKARTA-Pekojan merupakan wadah atau perdesaan di kecamatan Tambora, Jakarta Barat, memiliki album tataran yang tidak terpisahkan dari terbentuknya kota Jakarta.
Di masa kolonial Belanda, daerah itu dikenal sebagai kampung Arab. Maksudnya di tasik banyak bermukim bani adam keturunan Arab. Mereka yaitu kelompok mukmin yang aktif privat perdagangan di wilayah pesisir Jakarta.
Menurut Zaenuddin HM, dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, terbitan Horizon Press puas Oktober 2022, bahwa pekojan berasal bermula introduksi
koja choja
nan artinya turunan mukminat.
Pada tahun 1633 wilayah tersebut sudah lalu dihuni oleh khalayak Moor, yaitu pengelana atau koja dari India.
Hari perang antara Sultan Agung dan Sinuhun Haji yang didukung Kompeni, kian banyak orang Moor pindah semenjak Banten ke Batavia dan seluruh pesisir utara Jawa.
Kampung Pekojan terletak persis di barat tembok kota. Selain orang Moor, juga tinggal orang Melayu. Semula orang-orang Koja alias Moor yaitu kelompok mukminat yang paling kecil banyak jumlahnya.
Tetapi, seiring dengan pengembaraan waktu, banyak hamba allah Arab yang berdatangan ke Betawi. Puas periode 1859, jumlah cucu adam Arab di Betawi tercatat sebanyak 312 orang, dan pada 1870 sudah lalu meningkat tiga kali lipat.
Bahkan besaran mereka pada masa 1885 makin menjadi sebanyak 1.448 orang. Dan pertambahan yang adv amat cepat itu juga akibat mereka kian demen memiliki banyak momongan.
Namun, pada akhir abad ke-19 banyak orang Arab yang memenangkan lelang apartemen-kondominium di Batvia, sehingga banyak dari mereka yang suntuk di asing wilayah Pekojan.
Di negeri Pekojan sekarang terdapat pasar, yaitu Pasar Pekojan. Pasar tersebut terletak di seputar Glodog, menjual sandang dan barang-komoditas langka seperti kerajinan galuh pecah India. Demikianlah.
Cek Berita dan Artikel yang bukan di
Google News
Simak Video Saringan di Bawah Ini :
Konten Premium
Source: https://kabar24.bisnis.com/read/20160622/387/560346/jakarta-tempo-doeloe-ini-asal-usul-nama-pekojan-jakarta-barat