Nama Asli Abu Hurairah Adalah
Abu Hurairah |
|
---|---|
Maklumat pribadi | |
Meninggal | 57 H (678) Madinah |
Junjungan/istri | Basrah binti Ghazwan |
Karier | Gubernur Bahrain |
Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi
(bahasa Arab:
عبدالرحمن بن صخر الأذدي) (lahir 598 – wafat 678 (57H)), yang lebih dikenal dengan panggilan
Abu Hurairah
(bahasa Arab:
أبو هريرة), adalah sendiri Sahabat Nabi yang terkenal dan yaitu periwayat hadits yang minimal banyak disebutkan internal
isnad-nya oleh kaum Islam Sunni.
Ibnu Hisyam berkata bahwa jenama nirmala Tepung Hurairah adalah
Abdullah bin Amin
dan ada pula yang mengatakan cap aslinya ialah
Abdur Rahman polong Shakhr.[1]
Perian muda
Abu Hurairah bermula dari kabilah Ibnu Daus dari Yaman. Anda diperkirakan lahir 21 tahun sebelum perpindahan, dan sejak kecil sudah lalu menjadi yatim. Ketika mudanya ia berkarya pada Basrah binti Ghazwan, nan kemudian sesudah ikut Islam dinikahinya. Merek aslinya plong masa jahiliyah adalah
Abdus-Syams
(hamba matahari) dan anda dipanggil sebagai
Debu Hurairah
(ayah/pemilik kucing) karena suka merawat dan membudidayakan kucing. Diriwayatkan atsar makanya Pater At-Tirmidzi dengan sanad yang mauquf hingga Abu Hurairah. Abdullaah polong Raafi’ bertutur, “Aku menyoal kepada Abu Hurairah, “Mengapa engkau bernama kuniyah Abu Hurairah?” Ia menjawab, “Apakah yang kau khawatirkan dariku?” Aku berkata, “Sopan, demi Allah, bukan main aku galau terhadapmu.” Abu Hurairah berkata, “Aku dahulu berkreasi menggembalakan kambing keluargaku dan di sisiku ada seekor meong boncel (Hurairah). Tinggal ketika lilin batik tiba aku menaruhnya di ki sebatang kacang pohon, sekiranya masa telah siang aku menyingkir ke pohon itu dan aku berperan-main dengannya, maka aku diberi kuniyah Debu Hurairah (bapaknya si kucing kerdil).”
[2]
Menjadi muslim
Thufail bin Amru ad-Dausi, koteng atasan Bani Daus, kembali ke kampungnya setelah bertemu dengan Nabi Muhammad dan menjadi muslim. Ia menyerukan untuk ikut Islam, dan Serdak Hurairah segera menyatakan ketertarikannya lamun sebagian samudra kaumnya detik itu menolak. Ketika Abuk Hurairah pergi bersama Thufail bin Amru ke Makkah, Nabi Muhammad memungkirkan nama Abu Hurairah menjadi
Abdurrahman
(hamba Maha Pengasih). Sira tinggal bersama kaumnya bilang tahun pasca- menjadi muslim, sebelum bergabung dengan kaum muhajirin di Madinah periode 629. Abu Hurairah koalisi mempersunting Nabi lakukan mendoakan hendaknya ibunya masuk Islam, nan akhirnya terjadi. Dia burung laut lampir Nabi Muhammad sebatas dengan wafatnya Nabi tahun 632 di Madinah.
Peran politik
Umar polong Khattab pernah mengangkat Serbuk Hurairah menjadi gubernur wilayah Bahrain bikin masa tertentu. Saat Umar berujud mengangkatnya lagi untuk yang kedua kalinya, ia menjorokkan. Detik friksi terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah kacang Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada salah satu di antara mereka.
Periwayat dan Keabsahan hadits
Bubuk Hurairah menarikhkan bertambah berasal 5.000 hadits, walaupun diketahui intern biografi seremonial Al-Bukhari bahwa Serdak Hurairah baru mengenal Nabi Muhammad 3 tahun sebelum Nabi Muhammad meninggal manjapada.[3]
Bahkan keseleo suatu sahabat paling rapat persaudaraan Nabi Muhammad, Debu Bakar, doang meriwayatkan 142 hadits. Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Bubuk Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul
Fatawa’ Abi Hurairah.
Namun begitu, ketidakseimbangan antar jumlah hadits dan waktunya nan invalid bersama Nabi Muhammad membuat bilang penulis mempertanyakan keakuratan hadits semenjak Tepung Huraihah. Abdullah Saeed memaparkan bahwa Khalifah Umar polong Khattab tercatat pernah beberapa kali mengancam Abu Hurairah dengan hukuman apabila dia ditemukan mengutip Nabi Muhammad dengan semena-mena.[4]
[5]
Memungkinkan juga jumlah lautan riwayat Abu Huraihah tidak disebabkan oleh Abu Hurairah seorang, namun penulis-katib lain yang sehabis perian hidupnya mengatasnamakan Debu Hurairah bakal hadits-hadits tambahan nan kurang tegar.[6]
Baka
Serbuk Hurairah terjadwal salah suatu di antara kaum duafa muhajirin yang enggak memiliki keluarga dan harta aset, nan disebut
Ahlush Shuffah, yaitu tempat tinggal mereka di depan Masjid Nabawi. Abu Hurairah punya empat anak pria yang bernama Al-Muharrir, Muharriz, Abdurrahman dan Muazin, serta koteng anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayyib,[7]
adalah salah seorang dedengkot tabi’in terkemuka.
Kematian
Plong waktu 678 atau perian 57 H, Abuk Hurairah jatuh sakit, meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Jannatul Baqi.
Referensi
-
^
As Biram An Nabawiyah li Bani Hisyam, Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam al Muafiri (Ibnu Hisyam) -
^
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa’iid Al-Muraabithiy, telah membualkan kepada kami Rauh bin ‘Ubaadah, telah mengobrolkan kepada kami Usaamah polong Zaid, berbunga ‘Abdullaah bin Raafi’, dia bertutur, aku menanya kepada Abu Hurairah. Jaami’ At-Tirmidzi no. 3805, Rohaniwan At-Tirmidzi merenjeng lidah, “hasan gharib.” dan Paduka At-Tirmidzi no. 3840 -
^
“Bubuk Hurayra and the Falsification of Hadith”.
al-islam.org
(dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
2019-11-12
.
-
^
Saeed, Abdullah (2013).
Reading the Qur’an in the Twenty-First Century: A Contextualist Approach
(dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 131797414X.
-
^
Armstrong, Karen (2019).
The Lost Art of Scripture
(dalam bahasa Inggris). Random House. hlm. 390-391. ISBN 147354727X.
-
^
“ON THE TRUTHFULNESS OF Debu HURAYRAH IN NARRATING HADITH”.
University of Malaya
. Diakses rontok
12 December
2022.
-
^
“Kemulian Lain Debu Hurairah Radhiyallahu Anhu”.
almanhaj.or.id
. Diakses sungkap
2021-07-23
.
Teks lanjutan
- Mursi, Muhammad Said.
Tokoh-penggerak Besar Islam Sejauh Sejarah. Penerjemah: Khoirul Amru Harahap, Lc, MHI & Achmad Fauzan, Lc, MAg. Cet-1, Jakarta. Pustaka Al-Kautsar, 2007.
Pranala luar
-
Pranala Sunni
- Biography of a Companion: Serdak Hurayrah Diarsipkan 2007-09-14 di Wayback Machine. – www.usc.edu
- Defense of Abu Hurayrah, A Reply to some erroneous claims – islamicweb.com
- Abu Huraira: The Beloved Narrator – geocities.com
- Narrations sited by Pater Bukhari – www.SearchTruth.com
- Narrations sited by Pendeta Muslim – www.SearchTruth.com
- Profil singkat Bubuk Hurairah – Ustadz Abdullah Zaen, MA – www.youtube.com
-
Pranala Syiah
- Abu Huraira’s Character and Hadith Calling for His Condemnation (excerpt from Peshawar Nights) – al-islam.org
- Serbuk Hurairah or Paul? – al-islam.org
- critical Shi’a biography Diarsipkan 2007-11-24 di Wayback Machine. – rafed.net
-
Pranala Non-Mukmin
- Mausoleum of Abu Huraira Diarsipkan 2006-05-25 di Wayback Machine. – archnet.org
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Hurairah#:~:text=Abdurrahman%20bin%20Shakhr%20Al%2DAzdi,nya%20oleh%20kaum%20Islam%20Sunni.