Pengalaman Naik Kereta Hantu Manggarai

Indonesia menjadi palagan kaya untuk tumbuhnya kisah-cerita berbau mistis nan membuat bulu kuduk merinding. Salah satunya yang paling fenomenal ialah adapun ‘kereta hantu manggarai’ yang kisahnya pasti sudah tak asing lagi bagi orang Jakarta, Bogor, dan sekitarnya. Justru bagi penumpang langganan KRL di jalur Jakarta-Bogor, sanding semuanya pasti kawin mendengar cerita ini.
Kisah kereta hantu diceritakan n domestik beberapa versi, mulai berbunga kereta yang menghilang seorang, kereta yang melaju kosong sonder penumpang dan sopir kereta api, sampai kejadian terbaru nan paling menggegerkan yakni melajunya KRL misterius yang lain timbrung n domestik jadwal. Keadaan ini mencuat ke permukaan setelah beberapa insan menyanggupi melihat kereta ini, bahkan bisa dibilang banyak saksi mata yang menyaksikan laju dari KRL misterius ini.
Sutrisno, adalah salah satu saksi mata nan memastikan melihat kereta tersebut. Engkau tak enggak adalah petugas penjaga pintu perlintasan Kereta Jago merah di area Bukit Duri, Jakarta Selatan. Di hari itu, Sutrisno kebagian bertugas pada malam perian. Ia dikagetkan oleh kritik sirine pintu transisi nan tiba-tiba berbunyi, tanda hendak ada kereta api melintas. Hal ini dirasa habis aneh, karena saat itu jam masih menunjukkan pukul 04.00 pagi dan belum suka-suka kereta api nan dijadwalkan melintas. Belum hilang rasa heran Sutrisno, tiba-tiba sebuah rangkaian kereta melaju di hadapannya dari sisi Bogor. Makin lagi keheranannya saat melihat secara sedarun bahwa kereta nan menarik 4 gerbong itu tidak tampak satu orangpun di dalamnya, baik penumpang atau masinis. Deresi kereta pun kelihatan dalam kondisi ilegal, padahal harusnya lampu dalam garbing dinyalakan takdirnya kereta api melintas di saat hari terlarang.
Zainal Abidin, selaku Kepala Adegan Interelasi Masyarakat PT KA Daop Jabotabek pula mengaku terheran-heran dibuatnya. Zainal mengemukakan bahwa teknis jadwal operasional kereta tersebut harusnya baru diberangkatkan puas palu 05.00 pagi, dan anehnya lagi LA tersebut meluncur tanpa adanya sediaan perputaran elektrik adakalanya.
Kisah yang kurang lebih serupa juga kawin diceritakan oleh riuk seorang warga bernama Slamet. Ketika itu, Slamet dihampiri oleh sendiri bujang yang mengaku mahasiswa dan baru turun mulai sejak KA sreg palu 23.30 malam. Pemuda itu gelagatnya sedang kebingungan berburu angkutan berupa becak, ojek, atau angkot, karena hari sudah lalu bersisa malam. Awalnya Slamet merasa heran karena merasa tidak suka-suka kereta yang mengetem di Stasiun Depok detik jejaka ini turun. Slamet yang sudah hapal mengenai jadwal KRL mengatakan bahwa jadwal terakhir KRL dari Jakarta di Depok adalah pukul 22.00 malam, setelah itu bukan terserah pula KRL yang melintas sesudahnya. Setelah mendengar penjelasan semenjak Slamet, pemuda ini semakin yakin bahwa kereta yang dinaikinya bukan kereta biasa. Mahasiswa ini bercerita kepada Slamet tentang sejumlah abnormalitas di kereta yang dinaikinya barusan. Diantaranya peristiwa wagon kereta yang habis senyap, dan semua penumpang yang cak semau di kereta tersebut tampak menggunakan baju putih.
Saat berlambak di dalam kereta, pemuda ini sempat meminjam Kronik pada koteng penumpang lain di kereta dan lupa mengembalikannya karena terburu-uber turun di Stasiun Depok Plonco. Koran ini masih dibawa oleh si bujang tersebut. Demi meyakinkan dirinya dan pemuda yang ada di depannya, Slamet lalu menghampiri Arief Rachman Juri, penjaga perlintasan kereta di jalan. Ia kemudian menceritakan hal yang dialami oleh pemuda tersebut kepada Arief. Saat Slamet ogok Buletin yang dibawa pemuda tadi, betapa terkejutnya mereka karena Koran tersebut ternyatan terbitan masa 1953. Si Cowok yang awalnya yakin dan berseregang bahwa Dia menaiki sebuah kereta alhasil terkulai lemas menyadari kereta yang ditumpanginya tekun adalah Kereta Mambang.
Source: https://kereta-api.info/cerita-pengalaman-nyata-dari-kereta-hantu-manggarai-4503.htm