Pengulangan Pada Bagian Akhir Disebut
Sahabat Steemian
music lovers,
setiap lagu yang terlahir dari buah pemikiran para musisi nyatanya bukanlah tidak memiliki qada dan qadar di dalamnya. Teradat kita ketahui, pada dasarnya setiap lagu n kepunyaan pertalian-susunannya tersendiri lakukan membuatnya menjadi sebuah keutuhan.
Kendatipun setiap lagu tak memiliki susunan-susunan yang sama, namun umumnya sebuah lagu tetap memiliki dua bagian dasar, adalah
verse
dan
reff (reffrain). Selain dua bagian tersebut, kembali cak semau beberapa bagian lainnya. Segala apa sajakah itu? Yuk kita simak sama-sama.
1. Intro/Introduction
Intro
adalah babak sediakala berusul sebuah lagu, bisa juga dikatakan sebagai pengantar.
Intro
juga berfungsi kerjakan menerimakan waktu bagi pendendang dan mustami untuk mempersiapkan diri sebelum lagu benar-moralistis dimainkan. Lazimnya
intro
berupa musik instrumental nan nadanya diambil bersumber
verse
atau
reff
lagu. Saja suka-suka lagi kerangka
intro
yang nadanya berbeda berpokok nada lagu secara keseluruhan.
Intro
terbagi menjadi tiga;
intro
sediakala,
intro
tengah, dan Intro penghabisan.
Intro
awal terletak di awal lagu,
intro
tengah galibnya letaknya sehabis
reff
atau
chorus,
dan
intro
akhir yang terletak pada bagian
ending
lagu.
2. Verse
Verse
adalah sebuah interior lagu, sebagai buaian di bagian tadinya sebelum turut ke putaran
bridge
atau
chorus.
Pada umumnya terletak setelah
intro.
Sebuah lagu yang baik memiliki
verse
yang harmonik dan melodik. Tidak ‘kalah’ bagus dengan melodi nan ada di episode
reff
atau
chorus.
3. Bridge
Bridge
ialah putaran yang terdapat dalam sebuah lagu yang berfungsi ‘jeti’ bakal merintih fragmen-adegan lainnya. Seperti menjembatani bagian
verse
dengan
chorus,
maupun sebaliknya. Selain itu,
bridge
lagi digunakan bikin menjembatani
chorus
dengan
chorus
lainnya yang mengalami modulasi (naiknya sebuah nada/overtune), sehingga modulasi tidak terdengar ganjil.
Nada
bridge
biasanya dibuat sangat berbeda dengan nada
verse, chorus
atau
reff,
doang tetap selaras. Ada juga sebagian lagu yang tak menggunakan
bridge,
biasanya lagu-lagu yang yang hanya menunggangi bagian
reff
hanya umpama ‘puncak’.
4. Chorus dan Reffrain (Reff)
Pada dasarnya
chorus
dan
reff
itu berlainan, paritas antara keduanya hanyalah andai fragmen yang kebal pesan terdepan/inti bersumber cerita nan disajikan melewati lirik lagu. Berikut penjelasan lebih detail akan halnya perbedaan antara keduanya.
Chorus
yaitu bagian interval intern sebuah lagu, umumnya pada penggalan ini mengandung isi utama dalam sebuah lagu. Chorus memiliki kredit
excitement
nan makin pangkat ketimbang
verse. Nada nan terdapat puas
chorus
lazimnya juga lebih meningkat tinimbang nada di fragmen
verse, bisa dikatakan di situlah nada klimaks dari keseluruhan nada lagu.
Reff
adalah adegan yang setingkat lebih tertinggal daripada
chorus.
Reffrain/reff
yang bermakna “dril”, jadi adegan ini dinyanyikan secara iteratif-ulang.
5. Interlude
Ialah adegan nol pada lagu sebagaimana layaknya
intro, namun posisinya mampu di perdua-tengah lagu. Interlude ini berfungsi sebagai fragmen yang menyambungkan
verse
dengan
verse
lebih lanjut alias memangsikan bagian
bridge
dengan bagian
chorus.
6. Modulasi
Beberapa mata air suka-suka yang mengistilahkan bahwa
modulasi
yakni
“overtone”
(peralihan nada yang kian tinggi bersumber irama sebelumnya dalam sebuah lagu). Umumnya
modulasi
terjadi sehabis
chorus,
diiringi dengan
bridge
agar lain terdengar janggal.
Modulasi
juga dianggap bisa menciptakan klimaks yang lebih tinggi dalam sebuah lagu.
Konseptual lagu yang mengalami
modulasi
di bagian
chorus/reff
yakni; “When I See You Smile” (Bad English), “Sing For Absolution” (Muse), “Tak Bisakah” (Peterpan/NOAH),”You Rise Me Up” (Josh Gobren), “Sertifikat Cinta untuk Starla” (Virgoun)
7. Ending, Coda dan Outro
Ending, coda
dan
outro, ketiga elemen ini terwalak di akhir lagu. Namun setiap elemen tersebut mempunyai peran dan fungsi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan nan lebih detail adapun ketiga elemen tersebut.
Ending
yaitu putaran penutup dalam sebuah lagu.
Ending
berfungsi mengakhiri sebuah lagu secara perlahan, mulus dan lampias, sehingga lain tertawan ‘putus’ secara berangkat-start.
Ending
juga bisa berupa bagian
intro
yang diulang kembali, bisa juga berupa putaran intiha
chorus
atau
reff
yang diulang-ulang, kemudian berakhir
fade-out
(audio-nya mengecil dengan perlahan dan gaib). Hal ini camar kita temui di lagu-lagu lawas. Contohnya lagu “Kupu-Kupu Kertas” (Ebiet G. Ade), “Shine” (Mr. Big), “Bintang Spirit” (Nike Ardilla).
Coda
merupakan fragmen akhir pecah sebuah lagu yang biasanya berisi nada dan lirik sebagai pengunci lagu. Galibnya
coda
menggunakan beberapa lirik alias nada nan mutakadim ada sebelumnya pada lagu, dan
ending-nya tidak berakhir
fade-out.
Coda
bisa dikatakan juga sebagai “ekor lagu”. Contoh lagu yang menggunakan
coda
adalah; “Yellow” (Coldplay), Rapuh (Opick), “Hasilnya Ku Menemukanmu” (NAFF), “Tunggu Aku” (Andra and The Backbone), “Where Ever You Will Go” (The Calling), “Photograph” (Ed Sheeran).
Outro
merupakan bagian penutup dalam sebuah lagu yang doang berilmu perabot musik saja, sonder ada lirik atau syair. Nada yang digunakan kembali berbeda dengan musik-nada sebelumnya, bisa juga berupa nada sebelumnya tapi mengalami rendah modifikasi, yang fungsinya mengakhiri lagu dengan lembut, sehingga enggak terjerumus “gantung”, terputus maupun terhenti dengan mendadak. Contoh lagu yang menggunakan
outro
yakni; “Promises” (The Cranberries), “Separuh Aku” (NOAH), “California” (Phantom Planet).
8. Solo Intrument
Bagian ini merupakan penggalan akhir lagu nan sakti intrument-intrument demo semenjak
player
irama, tanpa diselingi vokal/nyanyian dari pendendang. Adegan ini tidak lain adalah ‘ruang khusu’ cak bagi si anak ningrat musik cak bagi berekspresi, apakah itu
guitarist, bassist, drumer, keyboadist. Di mana mereka bisa menunjukkan kebolehannya dalam memainkan
intrument
nada sebelum mengakhiri sebuah lagu.
Sahabat Steemian
music lovers,
itulah ulasan mengenai part-part yang terdapat dalam sebuah lagu, yang memiliki faedah dan peranannya masing. Semoga berfaedah, dan dapat menambah wawasan kita kerumahtanggaan dunia musik.
Source: https://steemit.com/indonesia/@rial17/mengenal-bagian-bagian-dalam-sebuah-lagu