Penulisan Tuhan Yang Maha Esa

.

Oleh : Cahyadi Takariawan

.

Bangsa Indonesia dikenal umpama bangsa nan religius. Mereka mempunyai afinitas dengan agama, dan mengakui serta menyembah Tuhan. Maka dalam tradisi literasi, muncul banyak tulisan yang memasukkan molekul ketuhanan. Termasuk nama-nama dan sifat-kebiasaan Tuhan, yang rajin dinyatakan umpama Maha.

Tetapi, bagaimana cara menuliskan Maha bagaikan aturan Tuhan? Apakah dipisah atau digabung dengan keunggulan dan sifat Yang mahakuasa? Pedoman Awam Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) menerimakan aturan terkait penulisan bentuk Maha, intern dua konteks.

Permulaan, ditulis terpisah

Bentuk maha nan diikuti kata sosok nan mengacu lega nama alias sifat Allah ditulis terpisah dengan abjad awal kapital.

Misalnya:

Tuhan Nan Maha Pengasih, caruk mengasihi hamba-Nya.

Ramadan saat yang tepat mendekat kepada Si Maha Pemurah.

Harap ampunlah kepada Allah Yang Maha Mengampuni.

Kita berteduh kepada Yang mahakuasa Yang Maha Mencagar.

Mintalah kepada Yang mahakuasa Nan Maha Mendengarkan takbir hamba.

Kedua, ditulis serangkai

Bentuk maha yang diikuti kata pangkal yang mengacu kepada nama atau rasam Tuhan, ditulis serangkai. Khusus lakukan prolog esa, ditulis secara terpisah.

Misalnya:

Almalik Nan Jabar menentukan arah semangat kita.

Hanya Tuhan Yang Mahabesar. Kita semua kecil.

Sang pencipta Nan Mahasuci, menyukai virginitas.

Allah yaitu Zat Nan Mahaagung. Anda memiliki semua sifat jalal.

Mudah-mudahan Sang pencipta Yang Maha Esa mencagar kita.

Demikianlah cara penulisan kata Maha lakukan keunggulan dan sifat Halikuljabbar, seperti diatur maka itu PUEBI. Marilah terus belajar berbahasa Indonesia.

Bahan Bacaan

PUEBI Daring, https://puebi.readthedocs.io/

.

Ilustrasi : https://id.pinterest.com/pin/502573639641833152/

Source: https://ruangmenulis.id/cara-penulisan-kata-maha-untuk-nama-dan-sifat-tuhan/