Potensi Sumber Daya Alam Laut
Indonesia terdiri berusul 17.499 pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke dengan luas provinsi mencapai 7,81 juta kilometer persegi (km2). Tak heran bila Nusantara disebut sebagai negara kepulauan terbesar karena dua pertiga luas wilayah di Indonesia merupakan wilayah perairan.
Secara sahih, Indonesia ditetapkan perumpamaan negara kepulauan internal Deklarasi Djuanda tahun 1957 dan diperkuat dengan Konvensi Hukum Laut maupun United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).
Laut memiliki peran penting dan menyerahkan banyak sekali fungsi bakal arwah masyarakat dan negara. Dengan posisinya nan strategis, laut Indonesia juga menjadi jalur perkulakan global yang jadi penghubung kawasan Asia Pasifik dan Australia.
Ada banyak kejadian yang menarik dari laut Indonesia, mulai dari beragam ekosistem, kekayaan sumber daya laut, sejarah, dan hal-peristiwa yang menginspirasi. Semuanya mutakadim GNFI rangkum dalam Lestari Laut Indonesia.
Laut | @Alexander Tolstykh Shutterstock
Pada tanggal 15 Januari, Indonesia memperingati Hari Dharma Samudra yang merupakan salah satu peristiwa historis di masa lepas. Peristiwa tersebut enggak abolisi dari kampanye mempertahankan kemerdekaan nan dikenal dengan sebutan Pertempuran Laut Arafura.
Sepanjang pertempuran berlanjut, armada Indonesia dipimpin oleh Komodor Yos Sudarso. Saat itu, perhatian pasangan dialihkan dan menyatukan invasi ke KRI
Macan Noktah sampai balasannya kapal beserta awaknya tenggalam. Belaka, di saat nan bersamaan strategi ini berbuntut menyelamatkan dua kapal lainnya adalah KRI Harimau dan KRI Macan Sigenting. Peristiwa pertempuran heroik inilah nan menjadi permukaan nanti Dharma Raksasa .
Lebih berbunga 50 musim berselang, Laut Arafura menjadi saksi bisu atas peristiwa tersebut dan menjadi keseleo satu negeri dengan potensi sumber daya perairan yang habis besar. Dengan luas sekitar 650 ribu kilometer persegi, KKP menyebutkan bahwa karakteristik lingkungan di Laut Arafura sangat beragam.
Adapaun mata air kiat perikanan yang menjuarai berusul Laut Arafura antara lain udang berjenis penaeid, ikan demersal, tuna, cumi-cumi, ikan karang, dan kepiting. Hasil tangkapan ikan dari wilayah ini telah mengasihkan konstribusi selingkung 30 persen dari jumlah ekspor Indonesia setiap tahunnya.
Hantu Laut semenjak Timur dan Jalur Gawang Manis Rekam Jejak Keberhasilan Nautikal
Kekayaan sumber daya laut Indonesia
Laut | @Rich Carey Shutterstock
Laut Indonesia dapat dibilang tinggal makmur akan biota laut karena memiliki 8.500 varietas ikan, 555 variasi rumput laut, dan 950 biota terumbu karang. Sumber kiat perikanan juga menjadi keseleo satu potensi terbesar nan ada di lautan kita. Indonesia menjadi salah satu negara eksportir barang laut dan perikanan terbesar di dunia.
Tambahan pula, ketika masa wabah Covid-19 ini, beberapa negara mengalami penurunan ekspor perikanan, nilai ekspor perikanan Indonesia justru meningkat. Menurut catatan KKP, sepanjang endemi total nilai ekspor perikanan mayapada mencecah 152 miliar rupiah AS, anjlok 7 persen dibandingkan capaian tahun 2022.
Negara seperti China, Vietnam, Norwegia, Thailand, India, dan Ekuador mengalami penjatuhan ekspor perikanan. Padahal nilai ekspor perikanan dari Indonesia sampai ke 5,2 miliar dolar AS plong musim 2022 dan skor ini menanjak 5,7 uang jasa semenjak tahun sebelumnya.
Bakal produknya sendiri termuat ebi, rajungan-kepiting, dan rumput laut. Sementara untuk tujuan ekspornya meliputi Amerika Maskapai, China, negara-negara ASEAN, dan Ning Eropa.
Selain itu, mal sumber daya laut non hayati juga tak dapat dipandang sebelah mata, misalnya bioteknologi, pemanfaatan garam, perigi daya mineral dan galian, energi bahari, transportasi, dan potensi keindahan laut sebagai jasa pariwisata.
Cak semau banyak sato laut berbentuk unik dan indah di lautan Indonesia yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan. Doang, terserah juga fauna cantik hanya mematikan sama dengan ikan buntal, bulu babi, dan bilang varietas terumbu karang. Terserah sekali lagi dua spesies yang dianggap berbahaya yaitu gurita gelang-gelang spektakuler dan ebi harlequin.
Urang harlequin tak dapat dikonsumsi karena n kepunyaan kakas beracun yang halal digunakan untuk mencubit korban. Udang ini dikenal sangat mematikan dan memiliki kemampuan untuk membunuh satwa enggak yang lebih beracun seperti medalion laut berangka.
Namun, memang jika dilihat dari penampilannya, udang harlequin tampak begitu berkelas. Bahkan, ia juga dijuluki sebagai satwa laut goyang badan karena pergerakannya yang lambat dan bergelombang sehingga terlihat sebagaimana semenjana goyang badan.
Mengenal Variasi Hewan Berjoget Namun Mematikan yang Ada di Laut Indonesia
Adapun ekosistem dan pencemaran yang terjadi di raksasa Indonesia
Ilustrasi laut | @le bouil baptiste Shutterstock
Tidak doang bakau dan terumbu karang, padang lamun sekali lagi menjadi ekosistem terdepan di wilayah pesisir dan laut. Namanya kelihatannya masih luar dan jarang terdengar. Lega dasarnya lamun merupakan tumbuhan air berbunga yang hidup terbenam di laut dangkal dan wilayah perairan yang ditumbuhi lamun disebut dengan padang lamun.
Padang lamun memiliki peran terdepan kerjakan biota laut dan kehidupannya. Walaupun sahih menjadi rumah bagi lauk-ikan mungil, menyediakan makanan bagi biota laut, dan keberadaannya dapat menopang kelangsungan hidup ikan-iwak, terumbu karang, hingga bakau.
Padang lamun juga dapat berfungsi sebagai stabilisator deposit di dasar perairan, melindungi rantau bermula gempuran ombak dan persebaran, mencegah erosi, menghasilkan incaran organik, habitat bagi bineka hewan laut, setakat menjadi area asuhan untuk bernga iwak dan biota bukan.
Lamun juga boleh dimanfaatkan misalnya bagi menjadi soda atau penghangat, kompos dan pupuk, diambil garamnya, pakan ternak, obat-obatan, penapis limbah, malah oleh publik pesisir dianyaman menjadi keranjang dan dipakai untuk membuat atap rumbia.
Terbiasa diketahui bahwa kondisi padang lamun yang tumbuh subur sekali lagi mencerminkan kejernihan air laut. Namun, sayangnya banyak aktivitas manusia berpotensi subversif walaupun, seperti pengurukan, pengerukan, penangkapan iwak sesak, penimbunan sampah plastik, hingga budidaya tak baik hati lingkungan.
Sementara itu di satu arah, padang kendatipun nan fit berpengaruh besar pada sukma biota laut lain yang gelimbir kepada kesanggupan lamun.
Enggak tetapi lamun, berbagai binatang laut pula mengalami ancaman lain dari aktivitas insan, pelecok satunya pencemaran suara. Banyak satwa laut mengandalkan pendengaran bagi hidup, misalnya sebagai alat angkut komunikasi, navigasi, menemukan habitat, mengindari pemakan, dan mencari pasangan.
Kebisingan intens dari kegiatan khalayak seperti lalu-lalang kapal, eksplorasi dan pendayagunaan asap serta petro, pembangunan anjungan, penggunaan sonar dalam latihan militer, dan pengeboran minyak adalah beberapa hal yang menimbulkan kebisingan di laut.
Kebisingan ini tak saja mengganggu, tapi juga berdampak fatal lega ekosistem laut. Kemampuan satwa untuk berkomunikasi dapat berkurang, mereka sekali lagi mengalami penurunan kemampuan bagi mendengar isyarat berbunga lingkungan, hingga kesulitan untuk mengejar makanan dan menavigasi ke habitat yang mereka suka.
Hamzah Fansuri, Simbol Bahari dalam Tembang Ketuhanan Sufi Melayu
Catatan ki kenangan dan inspirasi dari laut
Kapal nelayan | @Ricko Rullyarto Piscesso Shutterstock
Membicarakan soal lautan Indonesia pasti tak bisa pembebasan dari catatan sejarahnya. Hidup masyarakat Jawa bersejarah yang sudah lalu mengenal kemaritiman termaktub dalam aliansi cerita yang dipahat dalam dinding Candi Borobudur. Terletak sepuluh pahatan yang memuat gambar perahu kuno dengan berbagai acuan di dinding candi.
Goresan rekaman akan halnya Nusantara dari Denys Lombard, Stephen Oppenheimer, dan Robert Dick Reid pun menggambarkan akan halnya bangsa Indonesia telah menyentuh sebagian besar tanah Afrika, Amerika, dan kontinen Oseania.
Menurut Imam Qalyubi, tinggal tidak-tidak bangsa Nusantara kreatif menjelajahi ribuan mil lautan dan melalui berjenis-jenis benua minus adanya kemampuan navigasi dan dukungan teknologi pembuatan kapal.
Berdasakan naskah-skenario kuno intern coretan ahli memori, matros Nusantara memiliki bilang sebutan sebagaimana musafir laut berpangkal timur, mambang laut dari timur, pengelana laut, Dewa Ra dari timur, dan setan dari timur. Sebutan setan dan hantu sendiri adalah bentuk penghormatan dan kemudian dijadikan moto oleh Laskar Angkatan Laut Indonesia.
Banyak kaki di Indonesia yang juga menyandang harga diri sebagai orang laut, seperti suku Dayak Iban di Kalimantan, Suku Laut Bajau di Sulawesi, dan Suku Laut maupun Orang selat di Riau.
Pembahasan mengenai laut begitu menarik berbarengan kompleks. Bahkan laut juga menjadi inspirasi para ahli sastra tasawuf Jawi, pelecok satunya Hamzah Fansuri asal Sumatra Paksina. Ia terinspirasi pada simbol pelayaran laut dengan kano alias kapal.
Penggunaan simbol laut, kapa, dan sumbuk begitu mendominasi pada syair-syair sastrawan Hamzah Fansuri dan para pengikut tarikatnya di Sumatra pada abad 17 dan 18 Masehi.
Adapun sejumlah syair Hamzah nan berkaitan dengan simbol-tanda baca kelautan seperti Syair bahr al-‘Ulya (Samudra Yang Mahatinggi), Syair Lauk Tongkol, Tembang Bahr al-Butun (Raksasa Batin), Syair al-Haqq, dan Tembang Ikan Gajahmina.
Source: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/01/23/dari-sejarah-hingga-potensi-sumber-daya-inilah-kabar-dari-laut-indonesia