Puisi Tentang Pendidikan 2 Bait
Paradigma Syair Pendidikan –
Puisi pendidikan adalah salah satu bentuk syair yang fokus kepada tema pendidikan. Puisi sendiri yakni sebuah karya sastra yang dibangun oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan pembukaan yang tepat, sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan distingtif lewat penataan bunyi, nada, dan pemaknaan khusus.
Stanza umpama salah suatu unsur nan mengekspresikan syair adalah fragmen terbit referensi puisi nan terdiri atas beberapa ririt yang tersusun harmonis. Jumlah deret bait dalam puisi bervariasi, mulai pecah 2–10 baris, kendatipun tidak suka-suka kebiasaan khusus adapun jumlah bait yang baik dalam penulisan puisi. Semata-mata demikian, umumnya tembang ditulis dengan memperalat catur bait.
Membuat puisi umumnya menjadi salah satu tugas yang kerap diberikan kepada murid di sekolah, terutama intern mata pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu tema yang burung laut diangkat merupakan pendidikan. Untuk menciptakan menjadikan puisi pendidikan sumir, kita bisa mengambil inspirasi bersumber sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia. Referensi lain yang bisa diambil adalah lingkungan sekolah, seperti tenaga pendidik, ain latihan, atau suasana pembelajaran di sekolah.
Apabila kalian medium mencari ide dalam membuat contoh puisi pendidikan, berikut beberapa cermin sajak pendidikan nan dikutip semenjak
Pijar: Koleksi Puisi Pendidikan
maka dari itu Benny D. Setianto, dkk. (2020:142–151).
Arketipe Puisi Pendidikan
Puisi bertema pendidikan umumnya mengandung pesan nan penuh makna. Umumnya, wanti-wanti nan disampaikan penyair boleh berwujud tudingan terhadap sistem pendidikan, cemeti membiasakan, dan tidak sebagainya.
1. Aku dan Waktu Depanku
Karya: Ulil Albab Af-Farizi
Ketika sang matahari menampakkan sinarnya
Diiringi omelan zakar yang menjuluki
Detik demi detik yang berbunyi
Membangunkanku untuk menggapai cita
Sosi-buku yang memandangku
Seolah tak rela menenggelamkanku dalam angan
Kutatap mentari dan mengomong
Aku siap demi masa depanku
Nyawa yang membara
Menggelorakan jiwa dan raga
Lonceng sekolah yang menamai
Adalah awal mengumpulkan ilmu
Memaksudkan ilmu
Merupakan candu bagiku
Menambah kecerdasan
Dan menjadi jembatan
Akan cita-citaku
2. Sumber Ilmuku
Karya: Ekawati Marhaenny Dukut
Di mana?
Di sana
Bagaimana?
Di sana yang terbaik
Ya… di sana
Di sana aku mendapatkanmu
Kamulah perigi ilmuku
Hobatan tuk senantiasa terpana
Senangkah di sana?
Mengapa tidak?
Di sana sumber inspirasiku

Di sana kutemukan ilmuku
Sumber ilmuku
Di guruku
Di kawanku di orang tuaku
3. Pendidikan dan Harapan
Karya: Dwi Arif
Pendidikan ialah tangga maksud
Janjang itu menuntun manusia buat mencapai intensi
Semua manusia berhak kerjakan menunggangi
Untuk menidakkan mimpi menjadi kenyataan
Tingkatan itu tidak boleh disembunyikan
Berasal semua individu yang ingin transisi
Tataran tersebut tidak boleh disalahgunakan
Hanya untuk meraih keuntungan
Tangga itu harus benar-sopan lestari
Mudah-mudahan mampu merubah orang menjadi bermoral
Tangga tersebut harus cerbak dirawat
Agar dapat membimbing kita meraih akal geladak bugar
Tangga itu harus bisa beradaptasi
Dari zaman nan serupa itu kencang berlari
Tangga itu tidak boleh dinodai
Seharusnya bisa mengantar kita menjadi manusia benar nan hakiki
4. Peperangan Meraih Impi
Karya: Natasha Mayfina
Sejuta angan dan damba
Menari di kepalaku
Sejuta intensi
Berkumandang di dalam hatiku
Ke manakah semua ini kubawa?
Kehidupan nan maha keras
Menghadang impian dengan alai-belai rintangan
Takkan kulepas genggaman mimpiku
Melupakan imajinasi sejenak
Berjerih payah membentuk mimpi
Setiap jerih letih pasti terbayar
Berikan banyak tujuan
Semangat peperangan berkobar
Demi mimpi di periode depan
Takkan ku melongok darinya
Kan kuraih mimpi setinggi bintang
5. Kutanya Dia
Karya: Anshul Nayak
Kutanya dia
Mengapa kau amat lembut?
Dia menjawab
Agar kau damai
Kutanya dia
Mengapa kau sangat palamarta?
Ia menjawab
Agar kau belajar berteman
Kutanya anda
Cak kenapa kau sering ikut campur urusanku?
Sira menjawab
Agar kau belajar buat peduli
Kutanya dia
Mengapa kau bosor makan ter-hormat?
Dia menjawab
Agar kau membiasakan tata krama
Kutanya dia
Mengapa kau selalu menyemangati?
Dia menjawab
Agar kau berketentuan diri
Kutanya dia
Cak kenapa kau kerap toleran?
Dia menjawab
Agar kau belajar sabar
Kutanya dia
Mengapa kau belalah memaafkan aku?
Dia menjawab
Agar kau menghargai kebaikan abolisi
Kutanya ia
Cak kenapa kau percaya?
Dia menjawab
Agar kau belajar kesetiaan
Kutanya anda
Mengapa kau demap aktual?
Dia menjawab
Agar kau sadar jika gelojoh cak semau maksud
Kutanya dia
Mengapa kau comar teladan?
Dia menjawab
Agar kau menjadi arketipe
Lalu kutanya lagi
Cak kenapa kau meninggalkanku?
Engkau menjawab
Agar kau berlatih mandiri
Dengan marah ku menyoal
Dulu mengapa kau membiarkanku memiliki pertalian hampir denganmu?
Dia menjawab
Moga kamu n kepunyaan orang yang bisa menjadi tempatmu bercerita
6. Ilmu Lestari
Karya: Medina Muncar Irmaranti
Ilmu adalah cahaya roh
Menjadi pengurai n domestik gelapnya kehidupan
Sedemikian itu luas untuk dijelahi
Guna-guna bagaikan petunjuk
Penuntun ke jalan yang bermartabat
Menjadi asal atas apa yang kita lakukan
Ilmu tak pernah lekang maka itu perian
Berkembang seiring berkembangnya musim
Dan akan terus berkembang hingga penghabisan nyawa
7. Maksud Mantra
Karya: David Aribowo
Aku melangkah sonder sebelah tujuan
Hingga impian menjadi suram
Aku berimajinasi seperti elang
Hingga kendala kelihatan ringan
Aku membuang waktu bagi harapan
Hingga warta terpandang luas dan terang
Aku berhasil menuntut hobatan
Hingga pekerjaan terasa kebahagiaan
8. Musim adalah Ilmu
Karya: David Aribowo
Lakukan boleh terbang harus burung waktu
Bikin bisa berlari harus mengamankan masa
Lakukan bisa berenang harus meluangkan waktu
Bakal bisa melompat harus mengeset perian
Butuh waktu untuk menguasai materi
Menguasai tahun cak bagi sukses dari bangku sekolah
Menyenggangkan perian bikin mengibarkan ilmu
Mengatur waktu untuk membawa nama baik sekolah
9. Belajar
Karya: Agnes Valentina Christa
Ketika matahari terbit menyinarkan sinarnya
Seketika itu roh ragaku terbakar
Hangus maka itu roh belajar
Demi mengaras tujuan mulia
Belajar…
Menjadi jalan yang menyakitkan demi mencecah sebuah intensi
Jejas, ejekan, mulas terasa selama belajar
Namun, lever tunak teguh internal belajar
Belajar…
Menjadi jalan cita dan tujuan lakukan futur
Berlatih seakan menjadi atma untuk terus maju
Maju melawan kebodohan
10. Bersahabatlah dengan Guna-guna
Karya: Alberta Michelle
Bersahabatlah dengan ilmu
Maka sukma nan panah memihakmu
Bersahabatlah dengan ilmu
Maka maksud terasa dekat di genggamanmu
Manjapada akan caruk membutuhkanmu
Membutuhkan ilmumu
Membutuhkan kerja kerasmu
Membutuhkan semangatmu
Teruslah belajar
Hingga tak sekali lagi mengenal rasa lelahmu
Teruslah belajar
Hingga kesuksesanlah yang menemani hari-harimu
Contoh Syair Pendidikan Moral
Selain sebagai ungkapan manah dan perasaan, puisi pendidikan juga memuat angka-nilai moral. Mengutip buku
Bahasa Indonesia 1
yang ditulis oleh Yohanni Johns dan Robyn Stokes (1978:54), sebuah puisi yang baik akan mengandung nilai-nilai moral yang berharga bagi spirit pembacanya.
Akan halnya contoh sajak pendidikan moral atau khuluk pekerti yang boleh dijadikan pustaka adalah seumpama berikut.
1. Tanamkan Pendidikan Moral
Karya: Dhahrul Mustaqim
Di kala subuh terus berputar minus henti
Di mana perian yang kian terus berganti
Pendidikan nan bertambah bertamadun ini
Justru banyak mengubah hati
Kau tanamkan bahasa-bahasa asing kepada kami
Kau tanamkan kepada kami budaya Barat
Bagaimana dengan pendidikan di Indonesia ini
Nan kian lama kini makin merosot
Pendidikan lokal kau abaikan
Pendidikan luar kau tanamkan
Bagaimana nasib ke depan
Saat kita tidak kembali mewah berjalan
Keberhasilan teknologi kian melonjak
Mewujudkan kancing pikir berangkat ambruk
Adakala teknologi berdampak baik
Namun, kedatangan teknologi menciptakan menjadikan manusia tengung-tenging salat
Pendidikan teknologi itu baik bagi awam
Namun, yang terpenting yakni pendidikan etik
Zaman semakin maju, budaya Barat semakin padat
Membentuk pola pikir kembali labil
Wahai pemerintah, jangan kau tanamkan budaya Barat
Budaya barat mewujudkan rakyat tersesat
Kembalikan pendidikan Indonesia dahulu
Agar terciptanya akhlak yang baik seperti mana dulu
2. Kebangkitan Kewarganegaraan Nyawa Pendidikan
Karya: Suyarti
Kebangkitan nasional mendobrak nasib
Tembung diri mengukir pendidikan berakhlak
Bangkitlah jiwa pendidikan
Sungga kreativitas ukir prestasi
Belajar jangan berhenti
Masih banyak harus digali berpunca bumi ini
Melukis pendedahan kilat menerangi
Pelepas hidup sampai mati
Jangan gontai, jangan menyerah
Terus angot seberangi lautan luas tuk dapatkan hikmah
Perjuangan menyusuri bebatuan terjalnya jurang
Jangan pesimis lain terlazim menangis
Tak perlu takut gagal
Kegagalan anak uang damba tiada khasiat
Teruslah senewen menggapai bintang
Sukses diraih bekal kala nanti
Karakter nasion terbentuk
Moral terjaga
Tata krama menjadi dasar
Tak lagi kriminal
Tersisih biadab
Terkikis pelecehan
Intern lingkup kebangkitan nasional spirit pendidikan
Jaya Indonesia!
3. N domestik Diri (Semua Berpikir Seperti Batu)
Karya: Avelin Mulyati
Apa nan harus dilakukan tuk menjadi bani adam yang dianggap sama dan sepadan?
Aku, kau, dia, kalian, mereka; takkan bisa berubah
Mungkin aku?
Bisa jadi kau?
Mana tahu dia?
Boleh jadi kalian?
Siapa mereka?
Aku tak senggang aku
Kau tak tahu aku
Ia lain tahu aku
Kalian enggak senggang aku
Mereka enggak tahu aku
Aku tak bisa merembah koteng
Kamu tak bisa berdiri sendiri
Dia tak dapat berdiri sendiri
Kalian tak bisa berdiri sendiri
Mereka pun tak bisa agak kelam sendiri
Aku, kau, dia, kalian, mereka; bukan bisa hidup sendirian
Aku, kau, dia, kalian, mereka; takkan bisa
Aku, kau, dia, kalian, mereka; proporsional sekadar: makhluk teklok
4. Aji-aji Pedoman Hidup
Karya: Natasha Maylina
Di rasi mentari merekah
Bergegas melangkahkan tungkai
Menimba ilmu sekufu langit
Masa depan mana tahu nan luang
Hanya ilmu yang kukejar
Hingga titik talenta penghabisanku
Belajar, membiasakan, belajar
Itulah yang bisa kulakukan
Tuk menuju portal kejayaan
Meski kesulitan menghadang
Takkan kumenyerah meraih hobatan
Hobatan adalah pedoman hidupku
5. Puisi Tentamen Kewarganegaraan
Karya: Norman Adi Satria
Bila harinya start
Tiba-menginjak kita baru sadar bahwa inilah harinya
Belajar 9 cawu atau 6 semester
Hanya ditentukan ketuntasannya
6 hari internal seminggu
Takdirnya gagal, bisa fatal
Mengulang, menanggung malu
Meninggalkan, setimbang belaka membuang masa depan
Sementara itu, kita punya damba-mimpi yang terlanjur ditargetkan
Habis, kita terhasut aneka wacana
Bahwa eksamen nasional
Bukanlah penilaian bijaksana
Ini salah pemerintah
Ini salah menteri
Ini riuk presiden
Ini keseleo bapak ibu cak kenapa menyekolahkan
Kita lain merasa salah
Dengan dalil kenakalan remaja
Memang harus dialami ketika remaja
Takdirnya ketika dewasa itu disebut kenakalan dewasa
Pakcik atau tante nakal misalnya
Karena berpusing dengan aneka pikiran
Malam bukan dapat membawa mengangut
Esok pagi datang ke sekolah
Dengan tangan berisi pensil 2B
Namun, pikiran nol
Saat mengawasi soal ujian
Pusing tahu-tahu menyerang
Untung akal bulus siasat masih terang
Lebih baik melebun badan di ruang ujian
Dan teriak-teriak meniru celaan macan atau kadal
Nan utama judulnya kesurupan
Esoknya kita melihat akting kita di layar kaca
Jadi berita
Bukankah belajar itu tidak gampang?
Tentu, cak bagi orang yang lain perlu aji-aji
Saja, menceburkan diri ke bangku sekolahan
6. Mengejar Mimpi
Karya: Mohammad Sya’roni
Bilamana mentari bangun pagi
Ku telah berlari memulai hari
Matahari tersenyum menyalakan
Diiringi syahdunya merpati bernyanyi
Walau kerikil tajam kutemui
Walau kilangangin kincir pagi menusuk ulang ini
Walau hujan memandikan diri ini
Walau ransel membebani raga ini
Doang, tidak tungkul diri ini
Semakin kilat lari ini
Tuk menuju sekolah nan menanti
Tempatku memaksudkan ilmu tuk lusa
Walau kadang bukan reaktif ilmu ini
Kutanyakan kepada guru tiap hari
Walau tugas tindan tanpa henti
Tak kenal lelah kukerjakan semua ini
Aku takkan menyerah mencari damba
Walau badai usia melempar diri ini
Ke lautan putus asa dan celih diri
Doang, aku bangkit pun mengejar damba
Dengan doa dan operasi kukejar mimpi
Dan tawakal kepada Si Illahi
Kujadikan pelecut tuk mengejar damba
Demi masa depan yang syahdu belakang hari
7. Jejak Para Perindu
Karya: Ana Masrurotul Jannah
Aku kembali melangkah
Menjejakkan kakiku dengan pasti
Yang kugenggam memang api
Jago merah yang nyalanya langgeng
Akan kupercikan sedikit kepada lilin kecil
Berharap satu hari jemah mampu menggelorakan tanglung-lentera di tengah petang
Aku menjejakkan kakiku dengan mantap hati
Agar ribuan malaikat meneduhi langkah kecilku
Kuharap butiran keringat tak henti menetes
Demi membasuhku pecah kegersangan hati
Mengobatiku dari dahaga akan cahaya terang
Aku menjejakkan kakiku dengan sepenuh hati
Menabur besar perut dan asa di setiap pijakanku
Berharap jejak langkahku tak terhapus
Lampau tumbuh jutaan bunga bercat-warni
Jalan terjal penuh duri itu akan membuatku limbung
Namun, kesulitan itu semakin membuatku congah bagi tegak
Di perkembangan yang teduh oleh kepak sayap malaikat itu
Kurangkai pula mimpi-mimpi yang usang dan mulai berduli
Berharap cucu adam-makhluk menyenandungkan permintaan pemaafan
Kepada jiwa-semangat yang kakinya menapak di jalan itu
Perkembangan yang kupercaya rani membawaku kepada yang Haq
Dalam merengkuh ridha-Nya
8. Temperatur adalah Kunci
Karya: Meghana Taylor
Guru adalah kunci
Nan menelanjangi wawasan
Kau yang menjadi visiun buat membuat cara pikir
Kau yaitu satu-satunya
Kau bak penggembala
Yang menjaga domba-domba konstan di jalurnya
Kau, guru nan membalik halaman
Dari sebuah rahasia besar
Kau mendidik kami
Terima kasih guruku
Telah ki menggarap kami
Dari sekumpulan manusia, dia istimewa
9. Pahlawanku yang Terbaik
Karya: Nadia Ayu
Sinaran sang matahari
Tanda tuk memulai hari-harimu
Enggak terserah kata lelah mulai sejak dirimu
Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku
Guruku
Jasa-jasamu yang aku siuman
Ketika aku berputus tebak
Perjuangan besarmu yang aku kagumi
Kesabaranmu yang menjadi ciri khasmu
Oh guruku…
Senyum semangatmu
Amarahmu
Kesabaranmu
Yang menjadi logo kedatanganmu
Ilmumu
Yang telah kau berikan kepada semua anak didikmu
Semoga akan bermanfaat lakukan semua orang
Terima belas kasih guruku
Jasamu akan kukenang selamanya
10. Kangen Guru Tercinta
Karya: Greety Marbun
Pada keheningan malam yang terlarang
Kau berikanku obor roh
Meski sekadar bersiteguh satu malam
Namun, bermakna untuk kehidupanku
Pada teriknya semok siang hari
Kau berikanku keteduhan
Biar namun selincam kurasa
Belaka, selalu kurasakan dalam hidupku
Jasa yang setiap kau bagi
Enggak ubahnya karunia sayang
Tak perhubungan mengharap balas
Karena kau pahlawan kehidupan
Yunior kusadari
Betapa beratnya kau menjadi temperatur
Titit waktu dan tenaga super
Karena muridmu kini sudah menjadi guru
Sepertimu…
Contoh Puisi Pendidikan Chairil Anwar
Chairil Anwar merupakan seorang penyair terkemuka Indonesia. Sebagai seorang sastrawan, dia sudah lalu banyak melahirkan karya puisi dengan berbagai tema, termasuk tema pendidikan. Mengutip sosi berjudul
Pendidikan Sanggar Bahasa dan Sastra (Konsep dan Ekspansi)
yang ditulis oleh Edy Suprayitno, dkk. (2022:52-53), berikut riuk suatu contoh sajak pendidikan nan dibuat oleh Chairil Anwar.
Diponegoro
Pada masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Enggak gentar
N antipoda banyaknya seratus kali
Sabel di kanan
Keris di kiri
Berselempang nasib yang tak bisa mati
Maju!
Ini barisan bukan bergenderang-berpalu
Ajudan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah lalu itu mati
Maju!
Bagimu negeri
Menyempatkan jago merah
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya kronologi berputih hijau tergapai
Jika hidup harus mencicipi
Maju!
Terjang!
Serang!
Serbu!
Itulah bilang contoh puisi pendidikan nan bisa dijadikan referensi bak tugas sekolah. Sepatutnya bermanfaat.
Rekomendasi Sosi & Kata sandang Terkait
Selamat Menclok, Rembulan *Sajak
Berguru Kepada Puisi
Super Cermin Perbahasaan Indonesia Sesak Puisi & Kelong
Super Eksemplar Pepatah Indonesia Bersisa Puisi & Pantun
BACA Sekali lagi:
- [Mudah] Prinsip Membentuk Puisi yang Bagus dan Anasir-Unsurnya
- Contoh Puisi Anak asuh Sekolah SD, SMP, dan SMA Berbagai Tema
- Kumpulan Cermin Sajak Bertema Keluarga
- Puisi Bau kencur Beserta Tipe dan Contohnya
- Puisi akan halnya Independensi bikin Anak SD, SMP, dan SMA
ePerpus yakni layanan perpustakaan digital kontemporer nan mengusung konsep B2B. Kami hadir bagi memudahkan intern mengelola perpustakaan digital Kamu. Klien B2B Bibliotek digital kami menghampari sekolah, perguruan tinggi, korporat, sebatas tempat ibadah.”
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Engkau
- Tersedia internal platform Android dan IOS
- Tersaji fitur admin dashboard untuk mematamatai mualamat kajian
- Laporan perangkaan lengkap
- Aplikasi tenang dan tenteram, praktis, dan efisien
Source: https://www.gramedia.com/best-seller/contoh-puisi-pendidikan/
Posted by: caribes.net