Sebutkan Ciri Ciri Interaksi Sosial

Sebelum membahas ciri-ciri interaksi sosial, ketahui malah dahulu syaratnya. Interaksi sosial tidak terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat ini, yaitu hubungan sosial dan komunikasi.

1. Kontak sosial

Kontak sosial adalah sebuah mandu nan dilakukan seseorang n domestik proses interaksi sosial. Kontak artinya sama-sama menyentuh, tetapi internal interaksi sosial, afiliasi tidak cerbak terjadi interaksi alias hubungan fisik karena khalayak bisa bercakap melalui telepon, ponsel maupun tembusan.

2. Komunikasi

Komunikasi menjadi suatu di antara syarat interaksi sosial karena dengan adanya komunikasi, pesan yang ingin kita sampaikan bintang sartan tersampaikan. Secara harfiah, komunikasi adalah kegiatan saling meniadakan perilaku (persuasi raga, pembicaraan atau sikap), dan manah-ingatan yang tersampaikan.

1) Jumlah pelaku bertambah dari seorang, bisa dua atau kian.

2) Adanya komunikasi antara para pelaku dengan menggunakan tanda baca-simbol. Simbol nan paling kecil umum digunakan bikin berkomunikasi yaitu bahasa.

3) Adanya suatu dimensi musim yang membentangi masa lepas, kini, dan akan datang. Hal ini berarti dalam setiap interaksi sosial ada konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut.

4) Adanya tujuan-tujuan tertentu, tanggal semenjak sama atau tak sama dengan yang diperkirakan oleh para pengamat. Intensi tersebut boleh menentukan apakah interaksi akan mengarah kepada partisipasi atau mengarah kepada pertentangan.

1) Berpunya dan bersedia mengakuri beban jawab.

2) Berpartisipasi dengan gembira privat kegiatan yang sesuai dengan pangkat usia.

3) Segera menangani masalah nan memaui penyelesaian.

4) Senang memecahkan dan mengatasi berbagai rupa hambatan nan mengancam kebahagiaan.

5) Tetap plong pilihannya sebatas diyakini bahwa pilihan itu benar.

6) Menjumut keputusan dengan senang tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasihat.

7) Lebih baik memperoleh kepuasan dan performa yang faktual ketimbang prestasi yang imajiner.

8) Dapat memperalat manah seumpama peranti untuk menciptakan tindakan, lain akal bulus kerjakan menunda ataupun pergi suatu tindakan.

9) Sparing bermula kehampaan dan tidak mengejar-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan.

10) Tidak membelenting-besarkan keberhasilan atau mengharapkan pada permukaan nan tak berkaitan.

11) Memaklumi hari bekerja bila saatnya berkreasi dan memahami bermain bila saatnya bermain.

12) Dapat mengatakan ‘bukan’ privat kejadian yang membahayakan kepentingan sendiri.

13) Dapat mengatakan ‘ya’ dalam situasi yang akhirnya menguntungkan.

14) Dapat menunjukkan amarah secara langsung bila bergesel atau bila haknya dilanggar.

15) Dapat menunjukkan kasih sayang secara simultan dengan cara dan takaran nan sesuai.

16) Dapat menyergap sakit atau emosional bila perlu.

17) Bisa bertolak angsur bila menghadapi kesulitan.

18) Boleh mengesakan energi sreg tujuan nan berjasa dan memufakati pengumuman bahwa semangat adalah tentangan nan tak kunjung berakhir.

Sumber:
Uin-suska.ac.id