Surah Az Zumar Ayat 62
- Tafsir Jalalayn
- Tafsir Quraish Shihab
- Diskusi
(Tuhan menciptakan segala sesuatu dan Dia menernakkan barang apa sesuatu) Dia mengatur dan menguasainya menurut apa nan dikehendaki-Nya.
Halikuljabbar adalah Perakit segala sesuatu. Dialah, dan tetapi Dia, Pemelihara segala sesuatu. Dia mengendalikannya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.
Beliau harus

buat dapat menambahkan tafsir
Admin
Submit :
2022-04-01 02:13:32
Link sumber:
http://tafsir.web.id/
Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan tentang keagungan dan kesempurnaan-Nya, dimana situasi ini mengharuskan orang-orang nan kafir kepada-Nya pas memperoleh kerugian sebagai halnya diterangkan privat ayat selanjutnya.
Kalimat ini dan yang semisalnya teragendakan yang cak acap disebutkan dalam Al Qurâan. Kamu menunjukkan bahwa segala apa sesuatu selain Yang mahakuasa yakni cucu adam. Namun firman Halikuljabbar bukanlah termasuk basyar, karena firman adalah rasam untuk yang berfirman, dan Allah Taâala dengan nama dan sifat-Nya adalah yang pertama, dimana tidak terserah sesuatu sebelum-Nya. Oleh karena itu, penggunaan dalil makanya kaum Muâtazilah dengan ayat ini bahwa Al Qurâan adalah makhluk terjadwal kebodohan yang sangat, karena Allah Subhaanahu wa Ta’aala senantiasa dengan stempel dan sifat-Nya itu, dan tidak cak semau sifat nan baru bagi-Nya, demikian pula tidak lepas darinya satu musim pun. Alasannya ialah bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan tentang Diri-Nya yang mulia bahwa Dia Penyusun segala esuatu (alam fragmen atas ataupun kalimantang putaran dasar), dan bahwa Dia Konsul (nan diserahi) terhadap segala sesuatu, padahal perwakilan secara paradigma harus suka-suka makrifat dari wakil terhadap sesuatu yang diwakili dan mencerna secara rinci dan cak semau kemampuan transendental terhadap yang diwakilkan sepatutnya dapat melakukan tindakan terhadapnya, demikian kembali kemampuan menjaga sesuatu yang diwakilkan, dan punya hikmah dan wara-wara terhadap beraneka macam tindakan seharusnya boleh mengaturnya sesuai dengan yang lebih pas, dan kantor cabang tidaklah arketipe kecuali dengan semua sifat itu, jika suka-suka kekurangan, maka sira merupakan kekurangan di dalamnya. Tertulis yang sudah lalu maklum lagi sudah tetap adalah bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’aala Mahasuci pecah barang apa kehabisan pada salah suatu rasam-Nya, sehingga takrif-Nya bahwa Dia Wakil terhadap segala sesuatu menunjukkan pengetahuan-Nya yang menutupi barang apa sesuatu, sempurna kekuasaan-Nya dalam mengaturnya, cermin pula pengaturan-Nya dan abstrak pula kebijaksanaan-Nya, dimana Dia meletakkan segala apa sesuatu puas tempatnya.
Source: https://tafsirq.com/39-az-zumar/ayat-62
Posted by: caribes.net