Surat Al Baqarah Ayat 121

Cuma-cuma!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia nafkah berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Surat Al-Baqarah Ayat 121




ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَتْلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ

Arab-Latin:
Allażīna ātaināhumul-kitāba yatlụnahụ ḥaqqa tilāwatih, ulā`ika yu`minụna bih, wa may yakfur bihī fa ulā`ika humul-khāsirụn

Artinya:
Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu berkeyakinan kepadanya. Dan barangsiapa nan ingkar kepadanya, maka mereka itulah cucu adam-orang yang rugi.

« Al-Baqarah 120 ✵ Al-Baqarah 122 »

Pelajaran Menjajarkan Tentang Inskripsi Al-Baqarah Ayat 121

Alinea di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 121 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menyentak dari ayat ini. Didapati bermacam penafsiran dari para mufassir terkait kandungan akta Al-Baqarah ayat 121, misalnya seperti terlampir:

📚 Kata keterangan Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Individu-orang nan telah kami berikan kepada mereka Al-kitab berpangkal halangan Yahudi dan Nasrani, mereka membacanya dengan seutuhnya dan mengikuti kandungannya dengan sebenar-benarnya, mengimani semua yang terkandung di dalamnya, dan pula beriman kepada para utusan Allah, termasuk berketentuan kepada penghabisan mereka yaitu rasul dan nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, tidak mengganti dan memungkirkan-tukar segala apa yang cak semau di dalamnya. Mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Rasul Muhammad Shalallahu Wassalam dan kepada apa nan diturunkan kepadanya. Mengenai insan-orang yang merubah-ubah isi Al-kitab dan menyembunyikan sebagian isi yang lain, mereka itu adalah orang-orang nan ingkar kepada Rasul Muhammad sholallohu ‘alaihi wasallam. Dan barangsiapa yang kafir kepadanya maka mereka itulah orang-orang nan paling ki akbar kerugiannya di sisi Sang pencipta.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Kata keterangan Riyadh, di dasar pemeriksaan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah kacang Humaid (Pendeta Masjidil Palsu)

121. Al-Qur`ān Al-Karim bersabda tentang sebagian tukang kitab nan mengetahui isi makanan kitab-kitab suci nan diturunkan kepada mereka dan diikuti dengan sungguh-sungguh, sesungguhnya mereka itu menemukan tanda-tanda di kerumahtanggaan kitab suci tersebut yang menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam-. Maka dari itu karena itulah mereka bergegas menyatakan iman kepadanya. Sedangkan sebagian pakar kitab lainnya tarik urat bikin mempertahankan kekafiran sehingga mereka menjadi orang-manusia nan merugi.


📚 Adverbia Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di dasar pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Sekolah tinggi Islam Madinah

121. Allah mengabarkan kepada makhluk-khalayak Ibrani dan Nasrani yang mendaras kitab-kitab mereka dengan benar sebelum dirubah dan mengimak kursus kitab-kitab itu dengan sebenar-benarnya, mereka adalah orang-cucu adam yang mendapatkan derajat yang tinggi yang berkeyakinan kepada Allah dan Utusan tuhan-Nya; begitu pula keadaan hamba allah-orang yang telah diturunkan kepada mereka al-Qur’an.

Adapun orang-orang nan merubah dan mengganti kitab-kitab agung mereka, maka mereka adalah orang-orang yang jauh dari kebenaran nan akan kehilangan kebahagiaan di mayapada dan di akhirat.


Gratis!
Dapatkan pahala jariyah dan kiat ki gua garba berlimpah, klik di sini kerjakan detailnya

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Selam Madinah

121. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ (Orang-orang yang sudah lalu Kami berikan Al Kitab kepadanya)

Cak semau pendapat mengatakan nan dimaksud disini adalah orang-cucu adam muslim; semenjana pendapat bukan berkata rekeka adalah para ahli kitab yang memeluk islam.

يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ(mereka membacanya dengan referensi nan sebenarnya)
Yaitu dengan mengajuk dan mengamalkannya, mereka menghalalkan yang halal, mengharamkan nan haram, dan membacanya dengan bacaan yang selayaknya, serta tidak memungkirkan dan menggantinya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari’ah Universitas Qashim – Saudi Arabia

Apabila Tuhan mengistilahkan Ahli Kitab dengan sebutan : { الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ } “cucu adam-turunan yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya”, maka Almalik tidak menamai mereka melainkan dalam bentuk penghargaan. Dan apabila Allah memanggil Ahli Kitab dengan sebutan : {الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ } “anak adam-orang yang telah diberi bahagian Al Kitab”, maka Allah lain menyebut mereka melainkan internal bentuk celaan. Apabila Sang pencipta mengistilahkan, “sosok-khalayak yang sudah lalu diberi kitab”, maka maknanya bisa mencakup keduanya (suara minor dan pujian). Namun Allah tidak menyebutkan penghormatan kepada Ahli Kitab saja, pasti ada pihak bukan nan dipuji bersamaan dengan ahli kitab. Apabila Allah menyebut mereka dengan “Juru Kitab” maka ini mencengap penghargaan atau celaan secara umum. ㅤ


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir wilayah Suriah

Orang-basyar yang sudah kami beri Alquran mengikuti perintahnya dengan sungguh-bukan main, sekali lagi mengamalkan isinya. Mereka menghalalkan apa yang dihalalkan, dan mengharamkan apa yang diharamkan. Merekalah anak adam-individu yang mempercayai kebenaran Alquran dengan semesta hati. Akan halnya orang-orang yang mengingkari Alquran merekalah orang yang merugi, karena mereka menggilir keimanan dengan kekufuran


GRATIS!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rahim berlimpah, klik di sini cak bagi detailnya

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Khalayak-orang yang sudah lalu Kami beri kitab suci, mereka membacanya sebagaimana mestinya} mereka mengikutinya sebagai mana mestinya {mereka itulah orang-orang yang mengimaninya. Dan Mana tahu yang mengingkarinya, maka mereka itulah bani adam-orang yang rugi


📚 Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar adverbia abad 14 H

121. Halikuljabbar ta’ala melansir bahwasanya orang nan telah Dia berikan kitab dan dikaruniai dengannya karunia yang mutlak, mereka itu “membacanya dengan bacaan nan sepatutnya ada,” maksudnya mereka mengikutinya dengan sebenar-benar kepatuhan. Prolog ‘tilaawatun’ (disini) bemakna mengikuti. Mereka menghalalkan yang halalnya dan mengharamkan nan haramnya, mereka melaksanakan ayat yang jelas (muhkam) dan berkepastian kepada ayat nan enggak jelas (mutasyabih). Itulah turunan-orang nan bahagia di antara ahli kitab yang memafhumi nikmat-eco Allah dan mereka mensyukurinya, mereka percaya kepada setiap Rosul dan mereka bukan membeda-bedakan keseleo seorang lagi diantara mereka, maka mereka itulah hamba allah-orang yang beriman secara bermoral, yang bukan berbunga orang yang berkata, “Kami beriman kepada Taurat yang diturunkan kepada kami namun kami ingkar terhadap al-Qur’an yang hinggap setelahnya.” Oleh karena itu, Allah mengancam mereka privat FirmanNya, “Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-manusia nan rugi.”


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Serbuk Bakar Berkelepai al-Jazairi, mudarris tafsir di Surau Nabawi

Makna perkenalan awal :

{ يَتۡلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦٓ } Yatluunahu haqqa tilaawatih : Mereka tak menyimpangkan satu kata pun dari tempatnya dan tidak menyembunyikan kebenaran yang terserah berupa karakteristik Utusan tuhan Muhammad ﷺ dan selain itu.

{ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ } Ulaaika humul khaasiruun : Mereka nan ditunjuk privat ayat yaitu orang-orang ateis dari landasan ahli kitab. Kegeruhan yang dimaksud adalah kerugian di manjapada dan darul baka.

Makna ayat :
Plong ayat (121) Allah Ta’ala memberitakan bahwa hamba allah-orang yang diberikan kitab Taurat dan Injil, kemudian mereka mengkajinya dengan moralistis, tak menyelewengkannya alias menyembunyikannya isinya maka mereka berketentuan kepada al-Kitab dengan sebenar-ter-hormat keagamaan. Sementara itu bani adam-orang yang menyelewengkan kalamullah (firman Allah) dan menyembunyikan kebenaran isinya, seperti sifat-resan Nabi Muhammad ﷺ, mereka itu tidak beriman kepadanya dan termasuk orang-basyar nan merugi. Barangsiapa yang berketentuan dengan kitabnya sendiri bermula lingkaran pandai kitab, dan khusyuk mengkajinya maka mereka akan berkepastian kepada Utusan tuhan Muhammad yang tidak dapat baca tulis dan turut ke dalam agama Selam.

• Jalan mendapat hidayah dengan cara mengkaji kitabullah, membacanya dengan tajwid dan mentadaburi bacaannya, serta beriman kepada ayat yang muhkam maupun mutasyabih, menghalalkan yang dihalalkannya dan mengharamkan yang diharamkannya, menegakkan batasan-batasannya (hukum-hukumnya, pent) sebagaimana menegakkan (membaca dengan baik dan benar) huruf-hurufnya.


Gratis!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rezeki congah, klik di sini untuk detailnya

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 121: Almalik mempublikasikan bahwasannya kepada mereka sebuah kitab bakal ibrani dan nasrani.


📚 Hidayatul Turunan bi Tafsiril Qur’an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Di antara mufassirin ada nan mengartikan “yat-luunahu haqqa tilaawatih” dengan “mengikutinya sebagaimana mestinya”, karena tilawah ialah ittibaa’ (mengimak). Makanya karenanya, maksud ayat ini adalah mereka mengikutinya sama dengan mestinya, mereka halalkan yang legal, mengharamkan nan haram, mengamalkan muhkamnya (ayat yang jelas) dan mengimani ayat nan mutasyabihatnya, tidak merobah dan mentakwilkan Al kitab sekehendak hatinya, ia mengimani isinya dan mengikutinya, termasuk beriman kepada rasul nan diberitakan di sana, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka inilah ahlul kitab yang berkeyakinan. Mereka mengenal gurih Allah dan mensyukurinya serta berketentuan kepada semua rasul tanpa membeda-bedakan (tidak hanya beriktikad kepada sebagiannya), tetapi beriman kepada semuanya.

Maksudnya: ingkar kepada kitab itu; dengan bersikap berbeda dengan yang disebutkan sebelumnya (lihat footnote 288).


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Sertifikat Al-Baqarah Ayat 121

Turunan-sosok ibrani dan nasrani yang sudah kami serah kitab suci, yakni taurat dan injil, mere ka membacanya dan mengikuti ajarannya seperti mana mestinya. Mereka lain melakukan pergantian apa pun terhadap kitab suci itu. Mereka itulah turunan-orang yang berketentuan kepadanya, yakni kitab steril sebelum mengalami perubahan, dengan iman yang sebenar-benarnya, di antaranya iman kepada para nabi, tertulis nabi ragil, Muhammad. Tentang mereka yang mengubah kitab polos dan enggak memercayai kerasulan nabi muham mad, mereka itulah orangorang yang ingkar. Dan barang siapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-turunan yang rugi dan celaka dalam rukyat Allah. Wahai anak laki-laki israil! ingatlah nikmat-gurih-ku yang sudah aku berikan kepadamu, ialah nini moyangmu dahulu, di antaranya enak berupa kemandirian dari kejaran firaun, diutusnya banyak rasul, dan diturunkannya kitab-kitab suci; dan di antara nikmat-lemak itu aku telah melebihkan kamu mulai sejak semua umat yang tidak di bendera ini plong musim itu dengan banyaknya para nabi yang diutus kepada kamu. Ini menunjukkan bahwa Almalik benar-benar terlampau menyayangi hambanya. Kendatipun bani israil sudah berkali-mana tahu melakukan pelanggaran, mereka tetap sekadar diajak dengan maksud mereka dapat beriman kepada nabi Muhammad. Selanjutnya, ayat 123 mengingatkan mereka dan semua orang untuk mempersiapkan diri menghadapi perian kiamat.


GRATIS!
Dapatkan pahala jariyah dan anak kunci rezeki berlimpah, klik di sini bagi detailnya

Demikian beraneka penafsiran dari beraneka ragam ahli ilmu berkaitan makna dan arti kopi Al-Baqarah ayat 121 (arab-latin dan artinya), mudahmudahan-moga menambah khasiat cak bagi kita semua. Bantu dakwah kami dengan
mencantumkan tautan
ke halaman ini atau ke pelataran depan TafsirWeb.com.

Source: https://tafsirweb.com/552-surat-al-baqarah-ayat-121.html