Surat Al Baqarah Ayat 250

Percuma!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia kandungan bernas, klik di sini untuk detailnya

Surat Al-Baqarah Ayat 250




وَلَمَّا بَرَزُوا۟ لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦ قَالُوا۟ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Arab-Latin:
Wa lammā barazụ lijālụta wa junụdihī qālụ rabbanā afrig ‘alainā ṣabraw wa ṡabbit aqdāmanā wanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn

Artinya:
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak makanya mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah kaidah kami dan tolonglah kami terhadap hamba allah-orang kufur”.

« Al-Baqarah 249 ✵ Al-Baqarah 251 »

Pelajaran Menghirup Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 250

Alinea di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 250 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menjujut berbunga ayat ini. Terhidang berjenis-jenis penafsiran terbit para pakar kata keterangan berkaitan isi surat Al-Baqarah ayat 250, misalnya sama dengan tertulis:

📚 Kata tambahan Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan setelah nampak Jalut dan barisan-tentaranya, mereka dapat memandang dan melihat marabahaya dengan mata kepala mereka. Mereka pun bersimpuh memohon pertolongan kepada Allah dengan berdoa dan munjung ketundukan Cak sambil menyabdakan “aduhai tuhan kami turunkanlah kepada hati kami ketegaran nan ki akbar, teguhkanlah kaki-kaki kami, dan jadikanlah kuat privat memerangi tandingan, kiranya kami tidak lari akibat beratnya peperangan, dan menangkanlah kami dengan bantuan dan pertolongan Mu melawan anak adam-orang kufur itu.


📚 Kata keterangan Al-Mukhtashar / Markaz Kata keterangan Riyadh, di sumber akar pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah polong Humaid (Padri Masjidil Terlarang)

250. Tatkala mereka berhadapan berbarengan dengan Jalut dan armada tentaranya, mereka berdoa kepada Allah sembari bersabda, “Ya Rabb kami! Tuangkanlah ketegaran ke lubuk hati kami setinggi-tingginya. Dan teguhkanlah kaki-tungkai kami agar kami lain melarikan diri ataupun takluk di hadapan musuh-musuh kami. Dan tolonglah kami dengan kekuatan dan dukungan-Mu buat mempercundang orang-orang yang kafir.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah

250. Setelah pasukan Thalut yang mukmin terlihat maka dari itu pasukan Jalut di wadah perang, mereka berdoa: “Ya Sang pencipta kami, turunkanlah ke dalam hati kami kesabaran yang segara, teguhkanlah kami di ajang pertempuran, dan berilah pertolongan kepada kami dalam menghadapi orang-khalayak dahriah.”


Gratis!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia kas dapur berbenda, klik di sini lakukan detailnya

📚 Zubdatut Adverbia Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

250. وَلَمَّا بَرَزُوا۟ (Tatkala mereka mutakadim nampak )
Yakni mereka telah sampai ditanah yang luas.

لِجَالُوتَ (oleh jalut)
Dia ialah pemimpin tungkai Amaliqah.

قَالُوا۟ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا (merekapun berdoa: “Ya Tuhan kami, tuangkanlah keluasan pikiran atas diri kami)
Yaitu perbanyaklah cak bagi kami ketahanan.

وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا (dan kokohkanlah mandu kami)
Andai idiom tentang faedah dan bukan mendapat kegagalan dan tak mendatangi lakukan lari terbit peperangan.

وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِينَ (dan tolonglah kami terhadap orang-orang dahriah)
Yakni berpunca Jalut dan bala tentaranya.
Takni tolonglah kami agar kami boleh mengalahkan mereka.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari’ah Universitas Qashim – Saudi Arabia

Keluasan pikiran adalah yakni bagian bersumber partikel-unsur kematangan yang matang dan kewiraan yang pangkat, karena sesungguhnya kewajiban-muatan semangat lain akan dipikul diatas ngilu { رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ }.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan kata keterangan wilayah Suriah

250. Dan saat mereka telah melihat Jalut (pemimpin besar) dan tentaranya, mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah lalu habis sabar, Kami telah mempersempit dan menyaringkan diri untuk berjihad dan lain culik diri, maka tolonglah kami atas antitesis-tandingan kami yang kafir, yaitu Jalut dan para pasukannya. Berilah kami pertolongan sehingga kami bisa jayeng mereka”


Percuma!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia peranakan mampu, klik di sini untuk detailnya

📚 Kata tambahan Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah maka itu Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor kata tambahan Univ Islam Madinah

Ketika mereka menampakkan diri} menunjukkan diri {kepada Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah} curahkanlah {kesabaran kepada kami, kokohkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas suku bangsa yang kafir”


📚 Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman polong Nashir as-Sa’di, pandai tafsir abad 14 H

249-250. “Sesungguhnya Allah akan menguji dia dengan suatu Sungai,” kalian akan melewatinya saat kalian sangat membutuhkan air, “maka mana tahu di antara sira meminum airnya anda bukanlah pengikutku,” maksudnya ia lain taat kepadaku, karena hal itu adalah bukti yang jelas akan halnya ketidaksabarannya dan memuncaknya ketakutannya, “dan barangsiapa tiada meminumnya maka dia yakni pengikutku,” karena keterbukaan dan kesabarannya, “kecuali menceduk seceduk tangan,” maka peristiwa itu bisa ditoleransi. Ketika mereka sampai di batang air tersebut dan saat itu mereka dulu membutuhkan air, maka seluruhnya minum dari sungai itu, “kecuali beberapa makhluk di antara mereka,” karena mereka menyapu dada dan tidak mereguk.
“Maka tatkala thalut dan orang-khalayak yang berkeyakinan bersama dia mutakadim membelot Sungai itu orang-turunan yang telah meneguk berfirman,” adalah turunan-orang yang penakut (kecewa) maupun (menurut pendapat lain), orang-cucu adam nan seberang sungai “tak suka-suka kerelaan kami pada periode ini buat mengembalikan Jalut dan tentaranya.” Apabila nan mengomong itu yakni basyar-orang yang penakut tersebut, maka perkataan ini merupakan yakni sebuah pembuktian akan ketakutan mereka, namun apabila orang-orang yang merenjeng lidah itu yakni mereka nan menyeberang bersama tholut, maka sebenarnya telah keluih sebagai rangka kelemahan kerumahtanggaan jiwa-jiwa mereka. Akan tetapi orang-orang yang religiositas yang sempurna mendorong semangat dan menguatkan mereka kerjakan terus maju bertekun, di mana mereka berfirman, “Berapa banyak terjadi golongan yang rendah bisa mengalahkan golongan yang banyak dengan ampunan Allah dan Allah beserta orang-manusia nan sabar,” dengan pertolongan, dukungan, dan bantuanNya sampai mereka tetap dan mengelus dada kerumahtanggaan memerangi musuh mereka, Jalut beserta armada tentaranya.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Terkulai-kulai al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna perkenalan awal:
{ بَرَزُواْ لِجَالُوتَ } Barazû lijalut: Mereka menampakan diri di palagan tentangan dan Jalut adalah panglima perang yang kuat dari suku bangsa ‘Amaliqah.
{ أَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرٗا } Afrigh ‘alainâ shabran: Curahkanlah ketabahan ke dalam hati-hati kami seharusnya ketenangan itu menepati hati kami sehingga bukan terlambat keseraman dan kecemasan privat lever.
{ وَثَبِّتۡ أَقۡدَامَنَا } Watsabbit aqdâmanâ: Kokohkanlah diri kami di tempat perang sehingga kami tidak kalah, dan hal itu dengan menyaringkan hati kami dan menenenguhkan tekad kami.

Makna ayat:
Ketika dua pasukan bertemu yaitu pasukan bani adam berkepastian dan pasukan orang-sosok kafir, Jalut meminta kerjakan diadakan adu ketangkasan. Maka majulah Dawud sebagai badal dari pasukan Thalut dan berbuah membunuhnya. Kemudian Allah Ta’ala menerimakan kejayaan kepada pasukan Thalut nan jumlahnya sahaja 314 laskar, seperti yang disebutkan maka dari itu Rasulullah ﷺ kepada pasukan perang Badar,”Jumlah kalian sama begitu juga besaran pasukan Thalut.” Lamun jumlahnya hanya 314 pasukan cuma Allah memberikan kemenangan kepada pasukan yang rendah itu dan menimpakan kekalahan kepada laskar yang banyak (pasukan Jalut, pent).

Pelajaran dari ayat:
• Pelaksanaan Jihad yang syar’i harus dipimpin maka dari itu Pastor yang dibai’at dengan bai’at yang syar’i.
• Bikin menjabat tampuk yuridiksi dipersyaratkan memiliki kompetensi dan yang paling terdepan adalah ilmu, cerdas dan sehat jasmaninya.
• Bolehnya mengambil berkah dengan peninggalan para utusan tuhan seperti sorban Nabi atau pakaiannya alias sandal dan yang semisalnya.
• Bolehnya menguji pasukan buat mengetahui seberapa jauh persiapan dan kesabarannya bikin bertekun.
• Keutamaan berketentuan dengan pertemuan dengan Almalik, dan keutamaan sabar di atas kesetiaan kepada Allah, lebih solo pula ketika berkecamuk peperangan dan jihad di jalan Almalik.
• Penjelasan mengenai hikmah disyariatkannya jihad, adalah untuk menyamai orang kafir dan zhalim oleh orang-orang yang beriman agar roh menjadi integral.


GRATIS!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia ki gua garba berbenda, klik di sini untuk detailnya

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 250: Maka ketika bertemu dua pasukan, pasukan tholut dan jalut bersuara armada tholut: wahai illah lapangkan ketabahan kepada kami, dan kokohkan kaki kami diadapan musuh kami, tolonglah kami berpunca orang-orang kafir nan berjihad karena ki aib.


📚 Hidayatul Basyar bi Tafsiril Qur’an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Detik mengaram jumlah yang besar dan menyibuk bahaya.

Yakni agar kami lain lari karena ketakjuban perang.

Keadaan ini menunjukkan bahwa mereka tidak berpijak kepada diri mereka sendiri.


📚 Tafsir Singkat Kementrian Agama RI / Sertifikat Al-Baqarah Ayat 250

Dan ketika saat yang mencengkau semakin hampir, mereka, yakni kelompok boncel doang didukung keyakinan nan kuat, terus berbudaya untuk mengganjar jalut dan tentaranya, supaya mereka tahu benar guna mereka lain sebanding dengan kebaikan laskar jalut. Untuk menguatkan mental, mereka berdoa, ya tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami kerjakan menghadapi situasi yang terik ini; kukuhkanlah langkah kami di medan perang ini; dan tolonglah kami bagi menghadapi dan mengalahkan anak adam-orang kafir. Cerita ini memberi kita bilang pelajaran dalam menghadapi situasi nan elusif dan langka. Pertama, berani menghadapi dengan penuh kesabaran. Kedua, mempersiapkan segala apa namun yang memungkinkan untuk memantapkan langkah. Ketiga, berdoa kerjakan menguatkan mental. Maka mereka mampu mengalahkannya, merupakan jalut dan tentaranya, dengan ampunan Almalik, dan justru seorang jejaka bernama dawud yang bergabung dengan armada talut berdampak membantai jalut. Kemudian Allah memberinya, dawud, dua anugerah yang belum pernah diberikan kepada utusan tuhan-rasul sebelumnya, yakni kerajaan dan hikmah agar boleh membawa maslahat, dan mengajarinya apa yang dia kehendaki, seperti membuat zirah dan memahami bahasa kontol. Dan kalau Allah bukan melindungi melewati kekuasaan dan karsa-Nya kepada sebagian manusia dengan mencadangkan kekuatan penyeimbang bagi sebagian yang tidak, niscaya rusaklah bumi ini, karena mereka akan bertindak semenamena dan memperbudak yang lemah. Cuma Allah mempu-Nyai belas kasih yang dilimpahkan-Nya atas seluruh alam, yakni apabila kezaliman menggila, Allah akan mengemukakan kekuatan yang mengimbanginya.


Prodeo!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia ki gua garba rani, klik di sini bikin detailnya

Demikian keberagaman penafsiran bersumber berbagai ragam mufassirin terhadap isi dan kekuatan surat Al-Baqarah ayat 250 (arab-latin dan artinya), seyogiannya-moga membawa faidah untuk ummat. Sokong syi’ar kami dengan
memberikan link
ke halaman ini maupun ke halaman depan TafsirWeb.com.

Source: https://tafsirweb.com/989-surat-al-baqarah-ayat-250.html