Surat Al Maidah Ayat 23
Cuma-cuma!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rezeki berlimpah, klik di sini untuk detailnya
Surat Al-Ma’idah Ayat 23
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ ٱلَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمَا ٱدْخُلُوا۟ عَلَيْهِمُ ٱلْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَٰلِبُونَ ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Arab-Latin:
Qāla rajulāni minallażīna yakhāfụna an’amallāhu ‘alaihimadkhulụ ‘alaihimul-bāb, fa iżā dakhaltumụhu fa innakum gālibụna wa ‘alallāhi fa tawakkalū ing nona mu`minīn
Artinya:
Berkatalah dua orang diantara makhluk-individu yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya sira akan memenangi. Dan hanya kepada Yang mahakuasa hendaknya sira bertawakkal, jika sira tekun basyar yang percaya”.
« Al-Ma’idah 22 ✵ Al-Ma’idah 24 »
Les Menarik Tentang Surat Al-Ma’idah Ayat 23
Paragraf di atas merupakan Manuskrip Al-Ma’idah Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai ragam pelajaran menggandeng bermula ayat ini. Diketemukan beberapa penjabaran dari beraneka rupa mufassirin berkaitan isi dokumen Al-Ma’idah ayat 23, sebagiannya sama dengan terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Berkatalah dua makhluk lelaki dari orang-anak adam yang kabur kepada Yang mahakuasa , yang Yang mahakuasa mutakadim limpahkan kenikmatan kepada mereka berdua lakukan menaati Almalik dan menaati rasulNya, kepada Bani israil, ”masuklah kepada mereka para penjajah itu melalui gapura gerbang kota mereka, sebagai satu bentuk ikhtiar. Kemudian apabila kalian telah memasuki pintu gerbang niscaya kalian akan dapat mengalahkan mereka. Dan hanya kepada Allah lah hendaknya kalian bertawakal, seandainya kalian orang-insan yang beriman kepada rasulNya tercalit risalah yang dia dukung kepada kalian, pun mengamalkan syariatNya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Pater Masjidil Haram)
23. Dua orang sahabat Musa yang merasa takut kepada Allah dan takut pada siksa-Nya serta mendapatkan didikan Almalik untuk konsisten kepada-Nya mengomong kepada kaumnya untuk menolak mereka agar menjalankan perintah Musa -‘Alaihissalām-, “Hadapilah para penjajah yang virulen itu dengan memasuki ki gerbang daerah tingkat. Jika kalian berakibat mendobrak ki pintu itu dan turut ke n domestik ii kabupaten, niscaya -dengan izin Allah- kalian akan dapat cundang mereka. Kalian harus percaya akan sunatullah yang menautkan pertolongan puas usaha-persuasi berupa iman kepada Halikuljabbar dan menyiapkan alat-instrumen yang diperlukan. Dan bersandarlah serta bertawakkallah kalian semata-mata kepada Allah jika kalian benar-benar percaya kepada-Nya. Karena iman kepada Allah mengharuskan berserah diri kepada-Nya -Subḥānahu-”.
📚 Kata keterangan Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di radiks penapisan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Perserikatan Islam Madinah
23. Doang akan tetap terserah individu-cucu adam nan akan membela kebenaran meskipun mereka saja sedikit. Dan inilah dua pria saringan nan shalih, mereka remang dengan gagah kerjakan membela kebenaran sehingga Sang pencipta catat mereka di dalam kitab-Nya yang minimal agung dan mulia.
Itulah kejantanan dan kependekaran yang akan tampak sreg peristiwa-peristiwa nan besar, yang senantiasa diiringi rasa remang kepada Allah. Karena barangsiapa yang mengirik kepada Yang mahakuasa niscaya kamu tidak akan tegak kepada selain-Nya, dan barangsiapa nan enggak takut kepada Allah niscaya dia akan takut dari segalanya.
Oleh sebab itu, mereka jantan menyampaikan nasehat nan agung: “Hendaklah kalian lekas memasuki Baitul Maqdis dengan usaha yang bukan main-sungguh dan taatilah Yang mahakuasa kalian, ikutilah rasul kalian, dan seranglah benteng-benteng inversi kalian itu, niscaya kalian akan meraih kejayaan. Berusahalah dengan bukan main-betapa dan bertakwalah kepada Tuhan jika kalian termasuk orang-bani adam yang beriman, karena tawakal merupakan sifat orang beriktikad. Dan tingkat tawakal tersampir tingkat keimanan.”
Cuma-cuma!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rezeki berlimpah, klik di sini untuk detailnya
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris kata tambahan Universitas Islam Madinah
23. قَالَ رَجُلَانِ (Berkatalah dua orang)
Yakni Yusya’ dan Kalab kedelai Yufanna, dan mereka berdua tersurat dari 12 bos ibnu Israil.
مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ(diantara orang-makhluk yang agak gelap)
Yakni mengalir perlahan-lahan kepada Allah.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud yaitu keduanya terdaftar orang-orang nan agak gelap lega kelemahan dan kepengecutan Bani Israil.
أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمَا (yang Almalik telah membagi lemak atas keduanya)
Ialah dengan kenikmatan iman dan yakin akan beruntung segala yang dijanjikan kepada mereka berupa kemenangan dan keberhasilan.
ادْخُلُوا۟ عَلَيْهِمُ الْبَابَ(Serbulah mereka dengan melalui ki bab (kota) itu)
Yaitu ki provinsi yang dihuni orang-anak adam yang wirawan tersebut.
فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غٰلِبُونَ ۚ( maka bila dia memasukinya niscaya sira akan menang)
Keduanya mengatakan ini ibarat bagan kepercayaan mereka atas janji Allah.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di sumber akar pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari’ah Jamiah Qashim – Saudi Arabia
22-23
1 ). Ketika anak adam-orang telah melemah maka bangkitlah kamu diatas prinsip yang moralistis, perhatikan cerita penundukan Baitul Maqdis dan bagaimana Ibni Israil bersuara kepada Musa ‘alaihissalam : { يَا مُوسَىٰ إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّىٰ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ } “Hai Musa, sepatutnya ada n domestik negeri itu ada basyar-orang yang gagah berani, sesungguhnya kami kadang kala lain akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, tentu kami akan memasukinya”, maka suatu-santunya jalan hidup yang dengan soeang hamba akan menjadi awet dan kokoh adalah al-Qur’an.
2 ). Jika jalan telah tertutup bagimu untuk mengamalkan suatu perintah syar’ah, atau beliau ragu lakukan melakukannya karena tegak akan keefektifan yang hilang berpunca dirimu, maka tetaplah teguh diatas kronologi-Nya dan senantiasalah bertawakkal kepada Allah : { فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ } “maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menjuarai. Dan sekadar kepada Almalik kiranya kamu bertawakkal, jika beliau benar-etis orang yang beriman”.
📚 Kata tambahan Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pandai fiqih dan adverbia provinsi Suriah
23 Berkatalah dua orang diantara turunan-sosok yang takut kepada Tuhan. Mereka yakni Yusya’ dan Kalib kedelai Yufna yaitu anggota dari 12 pemimpin. Yang mahakuasa telah memberi lezat atas keduanya dengan iman dan keteguhan atas janji pertolongan Allah kepada mereka: “Serbulah mereka melalui pintu ki kota individu-manusia Jabbarin itu. Maka bila kamu memasukinya niscaya ia akan menang dengan izin Almalik”. Mereka berdua berfirman sama dengan itu sebab mereka yakin dan teguh atas taki Halikuljabbar.
Cuma-cuma!
Dapatkan pahala jariyah dan anak kunci rezeki berlimpah, klik di sini bakal detailnya
📚 Kata tambahan Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor kata tambahan Univ Islam Madinah
Lalu berkata dua turunan laki-laki di antara orang-orang yang bertakwa} redup kepada Allah {yang keduanya telah diberi nikmat maka itu Yang mahakuasa} Sang pencipta memuliakan kepada keduanya dengan pertolongan, keteguhan dan pembantu kepada janjiNya {“Masukilah gapura gerbang kewedanan itu} portal negeri itu {Jika kalian memasukinya, kalian pasti akan menang. Bertawakallah tetapi kepada Allah, jika kalian adalah orang-orang mukmin.”
📚 Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman kedelai Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H
23. “ Berkatalah dua orang beliau antara orang-sosok yang takut,” kepada Allah. Keduanya mendorong kaumNya, menggalakkan mereka untuk menimpali bandingan mereka, dan merebut negeri mereka, “ nan Allah telah beri legit kepada keduanya,” dengan taufik dan khalimatul khaq dalam kondisi nan mana perkataan begitu juga itu sangat di butuhkan dan Sang pencipta membagi sedap kepada mereka n domestik rajah kesabaran dan keagamaan (pengenalan mereka berdua), “ Serbulah mereka dengan memasuki gapura kota, bila kamu memasukinya maka kamu akan menjuarai,: maksudnya, antara dirimu dengan kemenangan atas mereka hanyalah keberanianmu atas mereka dengan menyerbu menerobos ki gerbang, seandainya kamu menyerbu mereka maka mereka akan di kalahkan. Kemudian keduanya menanyakan kaumnya menyiapkan persiapan yang minimal kuat, keduanya mengomong, “ Dan sahaja kepada Halikuljabbar hendaknya kamu bertawakal jika dia sungguh-sungguh orang yang berkeyakinan.” Karena bertawakal kepada Allah khususnya dalam kondisi sejenis ini, melampiaskan perkara dan membagi kemenangan atas musuh. Ini menunjukan kewajiban tawakal, dan tawakalnya seorang hamba tergantung imannya.
📚 Hidayatul Anak adam bi Tafsiril Qur’an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Manuskrip Al-Ma’idah ayat 23: Ada yang mengatakan bahwa dua hamba allah itu adalah Yusya’ dan Kalib yang tergolong pimpinan kaumnya, di mana Nabi Musa ‘alaihis salam mengutus keduanya bagi menginterogasi kaum yang kuat dan virulen itu. Keduanya menyembunyikan keadaan kaum tersebut selain kepada Nabi Musa ‘alaihis salam, farik dengan para komandan yang lain, mereka memberitahukan keadaan itu kepada hamba allah-orang yang berharta di bawahnya sehingga mereka ketakutan.
Keduanya mengatakan seperti itu karena yakin dengan uluran tangan Allah dan bahwa Dia akan memenuhi taki-Nya.
Tawakkal kepada Allah merupakan persiapan yang paling kuat, memudahkan urusan dan memenangkan mereka detik melawan tara.
GRATIS!
Dapatkan pahala jariyah dan rahasia tembolok berlimpah, klik di sini lakukan detailnya
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 23
Di antara basyar-orang ibni israil itu ada dua individu yang setia dan taat kepada perintah nabi musa, yaitu yosua bin nun dan kalaeb kacang yefune, keduanya yakni pemimpin-superior bani israil yang semuanya ada dua belas basyar sama dengan disebut internal ayat 12 surah ini. Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, insan yang takut kepada Tuhan, maupun di antara mereka yang takut kepada para penjahat nan perkasa itu, yang telah diberi legit oleh Sang pencipta, dengan penuh sukma, serbulah mereka melalui bab gerbang kewedanan itu. Kalau kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan Halikuljabbar telah menjanjikan kemenangan itu, maka bertawakAllah kamu namun kepada Tuhan, jika sira orang-sosok nan beriman dengan sebenar-bermoral iman kepada Tuhan. Setelah hamba allah-orang yahudi menolak perintah dua utusan rasul musa, yaitu yosua kedelai nun dan kalaeb kedelai yefune, mereka berfirman, wahai musa! biar engkau menyuruh kami bikin timbrung ke bunga tasbih’an yang merupakan daerah insan palestina, sampai kapan kembali kami tidak akan memasukinya selama mereka, yakni penduduknya nan merupakan orang-orang kuat lagi osean, masih ada di dalamnya. Karena itu, kian baik pergilah engkau bersama tuhanmu, dan kemudian berperanglah kamu berdua bakal mengecundang mereka. Darurat kalian berperang, biarlah kami tetap berada dan menanti di sini tetapi serampak menunggu hasil semenjak perjuanganmu.
Prodeo!
Dapatkan pahala jariyah dan sendi rahim berlimpah, klik di sini kerjakan detailnya
Demikian variasi penafsiran berbunga berbagai mufassir terkait isi dan keistimewaan surat Al-Ma’idah ayat 23 (arab-latin dan artinya), semoga membagi kebaikan cak bagi kita. Sokonglah syi’ar kami dengan
menerimakan link
menuju jerambah ini maupun menjurus pelataran depan TafsirWeb.com.
Source: https://tafsirweb.com/1907-surat-al-maidah-ayat-23.html