Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif

Apa doang teknik maupun metode penumpukan data nan cocok digunakan bagi eksplorasi kualitatif? Simak diversifikasi-jenisnya berikut ini.

Teknik Reklamasi Data Kualitatif
– Data punya peran yang sangat terdepan dalam penelitian. Sebab, kualitas suatu pendalaman silam gelimbir pada kualitas dan kelengkapan data nan dihasilkan. Untuk menghasilkan data yang berkualitas, peneliti perlu cermat intern menentukan teknik pengumpulan data.

Teknik pengurukan data boleh bersifat kualitatif alias kuantitatif. Penelitian kuantitatif membutuhkan data yang berperangai numerik dan dapat diukur lautan kecilnya. Sementara penelitian kualitatif membutuhkan data yang berhubungan dengan karakteristik intern rajah sifat dan tidak dapat diukur besar kecilnya.

Intern artikel ini kita akan membicarakan apa saja jenis-diversifikasi teknik akumulasi data yang sepakat digunakan lakukan penelitian kualitatif.

Signifikasi Teknik Pengurukan Data

Teknik reklamasi data kualitatif merupakan cara ataupun metode yang digunakan maka itu pengkaji untuk mengumpulkan data yang bersifat kualitatif. Nantinya, data yang dikumpulkan oleh pemeriksa akan digunakan sebagai bahan analisis buat menjawab pertanyaan atau ki kesulitan yang telah dirumuskan.

Sebagaimana nan sudah dijelaskan sebelumnya, data kualitatif merupakan data yang berhubungan dengan karakteristik dalam rang sifat. Data ini bukan bisa diukur segara kecilnya secara tentu. Kaprikornus, kita teradat berhati-hati dalam menentukan metode pengumpulan data agar dapat memperoleh data nan baik dan benar.

Baca juga: Tipe-Jenis Metode Penelitian dan Contohnya

Apa Semata-mata Teknik Pengurukan Data Kualitatif?

Ada panca jenis metode pengumpulan data kualitatif yang awam digunakan, yaitu jajak pendapat, soal jawab, forum group discussion (FGD), pengamatan alias observasi, dan pengarsipan. Simak masing-masing penjelasannya berikut ini.

1. Soal jawab

Salah suatu metode pengumpulan data kualitatif yang sering digunakan adalah wawancara maupun interview. Wawancara merupakan suatu proses interaksi aktual konsultasi antara pewawancara atau pemeriksa dengan narasumber atau subjek pengkhususan.

Dulunya, tanya jawab sekadar bisa dilakukan dengan berhadapan secara sedarun. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, wawancara juga dapat dilakukan secara daring melintasi
video call
ataupun
digital meeting.

Plong hakikatnya, soal jawab ialah kegiatan untuk menggali informasi secara serius tentang suatu topik atau masalah yang sedang diteliti. Peneliti dianjurkan bikin merekam konversasi selama wawancara berlangsung untuk dijadikan bukti otentik jika terjadi salah penafsiran. Sesudah proses tanya jawab radu ada baiknya jika sejarah wawancara tersebut ditranskripsi ke intern teks atau tulisan. Tujuannya agar penyelidik lebih mudah menerimakan penafsiran atas data nan diperoleh dari hasil konsultasi.

Jika kamu bingung bagaimana prinsip membuat transkrip wawancara, silakan baca panduan cara membuat transkrip interviu. Takdirnya ia tidak n kepunyaan perian cak bagi mengetik transkrip dengar pendapat, Xerpihan menyisihkan jasa transkrip konsultasi.

Jasa transkrip wawancara dan rekaman rapat
Jasa Transkrip Wawancara Penelitian, Berangkat Rp10.000

2. Jajak pendapat

Metode akumulasi data selanjutnya ialah pol atau kuesioner. Sebenarnya, angket dan wawancara n kepunyaan kemujaraban yang serupa, hanya berbeda dalam implementasinya saja. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif melalui tanya jawab antara penyelidik dan narasumber secara linsan. Tentatif angket yakni teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawanrembuk secara tertulis. Jadi responden maupun narasumber akan mengisi kuesioner nan disusun maka itu peneliti.

3. Pengamatan atau Observasi

Menurut Arifin (dalam Kristanto, 2022) observasi yakni serangkaian proses pengumpulan data nan didahului dengan pengamatan kemudian pembukuan nan bersifat bersistem, membumi, objektif, dan rasional terhadap beraneka macam diversifikasi fenomena n domestik kejadian yang sepatutnya ada alias peristiwa buatan. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih riil dan detail tentang suatu situasi.

Lega hakikatnya, observasi adalah metode akumulasi data yang menggunakan panca indera, baik rukyah, rungu, maupun penciuman cak bagi memperoleh kenyataan nan berkaitan dengan permasalahan pendalaman. Kunci keberhasilan observasi perumpamaan teknik pengumpulan data sangat ditentukan maka dari itu pengamat sendiri. Sebab, pengamat akan meluluk, mencium, dan mendengar suatu alamat eksplorasi. Sesudah selesai menuding, pengamat akan menyimpulkan takrif dari apa yang ia amati.

Baca juga: Pendirian Membuat Proposal Penekanan

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik reklamasi data dengan menggaru sahifah atau data kuno mengenai seseorang maupun satu peristiwa (yusuf, 2022). Data studi boleh diperoleh melangkaui fakta nan tersimpan dalam bentuk surat, arsip foto, karangan harian, notulen berapatan, sebatas surat kabar kegiatan. Supaya memperoleh data yang berkualitas, peneliti perlu memiliki sensitivitas teoretik cak bagi memaknai semua dokumen tersebut.

5. Forum Group Discussion

FGD maupun forum group discussion adalah proses reklamasi data kualitatif dengan cara berdiskusi secara kelompok. Lazimnya, FGD dilakukan saat pengkaji ingin mencerna rukyah yang lebih independen dari suatu keramaian. Pemeriksa akan mengajak beberapa responden lakukan berdiskusi bersama akan halnya topik nan berbimbing dengan penelitian untuk mengetahui pandangan mereka.

Source: https://xerpihan.id/blog/2548/teknik-pengumpulan-data-kualitatif/