Umur Berapa Boleh Pakai Toner

Anak Ingin Pakai Skin Care, Simak Dos & Don’ts Ini



apakah boleh anak memakai skin care?

Belakangan ini, semakin banyak, ya, orang nan peduli adapun kecantikan dan kesehatan kulit. Penggunaan
skin care
rutin sekali lagi terlihat makin meningkat. Makin banyak pula hamba allah mengedukasi diri akan halnya penggunaan
skin care
dari mantri, web, atau
beauty enthusiast/influencer.

Tak sekadar hamba allah dewasa saja, mulai dewasa lagi mutakadim mulai memerhatikan
skin care.
Anak Mama-Boke juga sudah mulai ribut mohon
skin care
tidak?

Mama-Rudin mungkin berpikir, “Aduh, kamu masih kecil,
nggak
usahlah, ya.” Nan Mama-Miskin benar anggap masih kecil ini umur berapa dulu? Sebab, anak asuh-anak zaman sekarang lebih cepat puber dibanding dengan anak-anak di masa kerdil Mama-Papa dulu. Saat ini, anak-anak dapat mengalami
puber sejak usia 10 hari.

Dalam IG Live Milennial Parents Academy – Parenting Indonesia, pada Senin 18 Oktober 2022 lewat,
dr. Kardiana P. Dewi, Sp.KK,

Sinse Spesialis Kulit & Kelamin mengatakan, “Masa ini, hampir semua anak (perempuan) 10 tahun sudah menstruasi.” Akan cuma, dirinya juga mengatakan bahwa seorang momongan gadis bisa mengalami menstruasi lebih cepat atau kian lambat dari jiwa tersebut. Setelah mengalami pubertas, seorang anak boleh dikatakan memasuki usia remaja.

Baca pun: Sudah lalu Puber, Yang Perlu Didiskusikan dengan Anak akan halnya Libido

Bila sebelum-sebelumnya, yang disebut taruna adalah anak mulai berpunca usia 12 tahun, sekarang kian cukup umur berasal itu. Dirinya mengatakan bahwa secara institusional, sukma 10 tahun juga sudah dikatakan sebagai mulai dewasa. “Zaman
now, menurut WHO, remaja itu 10-19 musim. Di kita (Indonesia), Kemenkes juga menargetkan spirit 10 tahun sudah lalu cukup umur,” ia menambahkan.

Kapan Mulai Burung Pakai
Skin Care?


Nah, pron bila anak-anak kita mulai burung pakai
skin care?
Dukun Bidadari menjelaskan, “Sebenernya ini tidak ada patokan khusus. Tapi, zaman tinggal, mulai boleh pakai
skin care
ketika muda, karena mulai ada penyakit, kan. Karena sekarang definisi remaja mutakadim jadi (start) 10 hari, jadi saat cak semau keluhan, ya telah boleh mulai saja digunakan.”

dr. Peri mengatakan bahwa meningkatnya hormon saat adolesens, selain menyebabkan transisi pada rangka tubuh, sekali lagi memengaruhi kondisi kulit seorang anak. Pernah tangkap suara bahwa berjerawat adalah salah satu tera seorang anak sudah puber? Ternyata, keduanya memang berkaitan, lho, Ma, Pa.

Meningkatnya hormon saat puber disebutkan dr. Dewi juga akan meningkatkan produksi petro atau sebum di alat peraba. Kondisi kulit yang bertambah berlemak ini bisa meningkatkan risiko

masalah kulit remaja
begitu juga berjerawat, komedo, iritasi, dan lainnya.


Skin Care


Seperti Segala yang Boleh Digunakan?

“Saya mau melencangkan,
skin care
jangan dilihat bagaikan seuatu nan ‘waaah’ begitu, ya.
Skin care
itu artinya kita merawat kulit kita
in a very simple way.” Ia menambahkan bahwa penggunaan
skin care
untuk remaja yang paling kecil penting adalah berdasarkan kebutuhan kulitnya saja.” Engkau pula menekankan bahwa lain perlu mengikuti tren.

Baca juga: Dampak Momongan Praremaja Terobsesi Penampilan

Agar alat peraba taruna tetap terbentuk kesehatannya, simak segala apa saja yang bisa diberikan atau dilakukan dan nan mudah-mudahan enggak perlu berikut:


DOS:




Pakai
Cleanser





“Nan paling mendasar adalah cleansing,” tutur dr. Dewi. Anda menyarankan bakal memintal bahan yang ringan dan halus. Bakal
cleansing
rutin sebelum tidur dan momen sadar tidur. Sebab, dr. Bidadari menjelaskan bahwa malam hari, sel kulit ranah tertumpuk dan kulit juga bisa ketularan debu nan ada di kasur sehingga liang renik bisa tersumbat. “Itu cepat atau lambat dapat menyebabkan jerawatan,” ujarnya.





Pakai Pelembap




Pelembab bisa digunakan setelah mengaplikasikan
cleanser.
Akan tetapi, dr. Dewi pun menegaskan bahwa untuk anak-anak di radiks 12 periode bila kulitnya belum suka-suka kebobrokan juga enggak masalah bila lain menggunakan pelembap.



Pakai


Sunscreen/Sunblock





Sudahlah, ini yang terlampau terdahulu. Paparan cerah UV mentari boleh merusak kulit. Biarpun di rumah saja, anak-anak sekali lagi tetap perlu menggunakan
sunscreen/sunblock
lakukan mereservasi kulit berpangkal paparan UV yang menembus jendela flat.

Dokter Bidadari merekomendasikan pengusahaan
sunscreen/sunblock
SPF 15-30 ketika di flat doang dan SPF 25-50 bila melakukan aktivitas di luar rumah. Ia juga menyarankan memilih nan formulasinya ringan seperti
gel atau cream gel.
“Yang warnanya bening-bening gitu,” tandasnya.




DON’TS:



Pakai
Scrub
Rutin





Dokter Dewi mengatakan bahwa
cleansing
dengan sabun cuci basuh muka saja mutakadim cukup untuk anak remaja. “Gak perlu discrub-scrub,” ujarnya. Penggunaan
scrub
rutin malah berisiko takhlik kulit anak kering alias iritasi sehingga kemerahan.





Pakai Sabun bubuk Bayi




Nikah tangkap suara saran kalau anak taruna sebaiknya mencuci muka pakai sabun cair jabang bayi saja sebaiknya lebih aman? Ternyata tidak juga, Ma, Pa. “Sabun colek bayi itu lembut banget. Terlalu lembut. Fungsinya (di kulit kanak-kanak anyir) untuk menahan takdir patra, kelembapan. Kalau alat peraba mereka berminyak malah
nggak
sekata,” jelas dr. Dewi.





Pakai Barang
Oil Control





Masalah selerang bergajih nan terjadi akibat perubahan hormon, pengenalan dr. Dewi, membuat bukan sedikit anak remaja yang ingin memakai barang yang boleh mengurangi produksi patra. Menurutnya, hal tersebut tidak perlu karena dapat menciptakan menjadikan wajah kering. “Sekiranya kulit bersisa kersang sampai ngelupas, sisiknya bisa menutupi liang roma, jadi jerawat juga. Terlalu kering tidak baik,
minyakan
juga
nggak
oke. Intinya, sabunnya nan lembut, tidak sesak banyak deterjen,” tuturnya.





Pakai
Toner, Essence,
maupun Serum





“Basuh durja belaka.
Toner, (produk mengandung) acid, AHA-BHA, enggak perlu, enggak usah,” tegas dr. Dewi. Formula yang asam atau
acid
lebih-lebih bisa takhlik kulit anak menjadi kering. “Bahkan
boncengan
nan
hits, retinol (misalnya),” ujarnya lagi.

Sekiranya kembali ingin memperalat produk yang bersifat air untuk melembapkan, bisa dicoba di usia SMP atau SMA.






Pakai
Sheet Mask
Rutin





“Mereka itu, momongan-anak, kulitnya sudah lembek dan masih
firm banget.”
Sheet mask
apabila digunakan kadang kala memang enggak problem, tapi tak perlu rutin.





Pakai
Aloe Vera Gel
yang Mengandung Alkohol






Aloe vera gel
memang bisa kaprikornus pilihan pelembap karena bertambah alami dan teksturnya nan ringan. Akan sekadar, pilih-pilih agar bukan mengasihkan yang mengandung alkohol sebaiknya formulanya cepat cengkar di cahaya muka. “Nanti anak-anak mukanya bintang sartan iritasi,” ujarnya mengingatkan.

Tip Memilih
Skin Care
untuk Anak


“Intinya untuk pemula, takdirnya lain ada problem segala-segala, berikan tetapi produk sabun cuci cahaya muka dan
sunscreen. Kalau kepingin, diberikan pelembap, seandainya belum ketemu,
nggak
usah dulu.” Ia juga menambahkan, “Jika memang wajahnya tidak ada problem, silakan beli produk perawatan kulit cahaya muka yang dijual bebas, tapi coba nan kemasan kerdil sesuai jenis alat peraba.

Apa namun jenis kulit anak? Secara sederhana, dr. Dewi menjelaskan kondisi kulit dibagi menjadi tiga, yakni normal, bergajih, dan sangar. Cara mudah untuk mengetahui kondisi alat peraba anak asuh bagi orang tua adalah dengan menyibuk provinsi T (kening dan hidung) yang kebanyakan bertambah berminyak dari provinsi lain



  • Ciri Anak asuh dengan Indra peraba Berlemak


Jangat wajahnya mendekati mengiilap. Bau kencur ½ jam cuci muka, muka sudah lalu berkilau patra lagi.


  • Ciri Momongan dengan Kulit Konvensional


Wajahnya rata-rata baru kelihatan berminyak setelah 2-3 jam cuci muka. Biasanya patra muncul di area Horizon.


  • Ciri Anak dengan Indra peraba Gersang


Tak tampak berlemak walau internal jangka waktu yang lama setelah mencuci muka.

Jika telah menyedang membeli barang
skin care
di pasar nonblok tapi malah tampak tidak sejadi, kemerahan, kian bergajih, maupun beruntusan, dr. Dewi menyarankan seharusnya segera interviu ke dukun.

Jaga Asupan yang Dikonsumsi Momongan

Tak hanya menjaga latar kulit, anak-anak kembali harus mengatak konsumsinya. Dukun Bidadari mengklarifikasi bahwa ada makanan-makanan yang dapat memicu jerawat berkaitan dengan peningkatan hormon saat pubertas ini. Ia menjelaskan bahwa secara teoritis, nafkah dengan predestinasi sakarosa tinggi, dan tangga karbohidrat dapat menyebabkan jerawat serta membuat komedo semakin meradang.

Baca juga: Pola Makan Lain Cegak Anak Praremaja

Di samping itu,
dairy product
pun bisa memicu. “Di satu sisi, payudara, keju, cerek, baik, ya, untuk pertumbuhan mereka. Tapi, kalau tampang bergajih, kalau saat lagi berlemak-berminyaknya, ya, kurangi,” tuturnya.

Ada juga yang mengatakan bahwa telur dapat membuat kulit berjerawat. Benarkah? “Telur sebetulnya lain. Tapi pada bebeapa khalayak tertentu, kalau makan telurnya banyak, boleh muncul jerawat atau bisul-bisul. Kaprikornus tiap orang selisih-beda,” ujarnya menjelaskan.

Ambillah, yang paling berfaedah dilakukan orang tua adalah membantu anak mencari wara-wara dan barang yang minimal tepat bikin kulitnya. Jangan sampai anak berburu produk sendiri atau mengikuti mode yang padahal tidak sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulitnya hanya karena bukan mendapatkan informasi nan tepat.

Baca kembali:

Gemi! Manfaatkan 7 Pelembap Kulit dari Bahan Dapur
Rudin Perlu Kerjakan Ini Detik Anak asuh Perempuan Beranjak Remaja

5 Tahap Perkembangan Momongan Nyawa Praremaja

 
LTF

FOTO: SHUTTERSTOCK



Topic

#usiasekolah #adolesens




Source: https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/anak-ingin-pakai-skin-care-simak-dos-don-ts-ini