Yang Dimaksud Dengan Sterilisasi Adalah
Penyucihamaan
Irena Agustiningtyas
Capaian Penataran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat :
- Menjelaskan definisi sterilisasi
- Menjelaskan jenis-varietas sterilisasi dan fungsinya
- Menguraikan perbedaan sterilisasi dan desinfeksi
- Mengamalkan sterilisasi dan desinfeksi dengan bermartabat
2.1 Pendahuluan
Sterilisasi di n domestik makmal mikrobiologi menjadi bagian nan terdahulu kerjakan menyingkir hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap gawai dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum ilmu mikrob kondusif hasil atau identifikasi nan akurat terhadap sensor mikrobiologi. Demikian lagi proses desinfeksi dan teknik aseptik oleh praktikan juga tidak dapat dilupakan karena akan mempengaruhi hasil. Sehingga dalam materi jaga ini akan disampaikan mengenai sterilisasi, desinfeksi, dan teknik aseptik.
2.2 Sterilisasi dan Desinfeksi
Sterilisasi didefinisikan andai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi adalah proses untuk merusak organisme yang bersifat patogen, sekadar tidak dapat mengeliminasi kerumahtanggaan bentuk spora (Tille, 2022).
2.3 Jenis Sterilisasi dan Fungsinya
Kastrasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika ataupun kimia (Tille, 2022).
a. Sterilisasi dengan metode fisika bisa dilakukan dengan cara:
-
1). Pemanasan
-
A. Pemanasan tandus
-
i. Pemijaran
Metode ini dengan menghangatkan alat biasanya substansial ose di atas api bunsen sampai ujung ose memijar.
Gambar 7. Pemijaran ose
ii. Pembakaran
Pembakaran dilakukan cak bagi alat-alat dari incaran besi maupun kaca dengan cara dilewatkan di atas api bunsen hanya tidak sampai memijar. Misalkan: a) melewatkan ucapan torak yang mandraguna tamadun patogen di atas api Bunsen; b) memanaskan kaca incaran di atas jago merah busnen sebelum digunakan; c) memanaskan pinset sebelum digunakan bakal memangkalkan disk antibiotic pada mangkuk petri yang sudah ditanam patogen bagi pemeriksaan uji kepekaan antibiotik.
iii.
Hot air oven
Kastrasi dengan metode ini digunakan untuk benda-benda bermula beling/gelas, petri, tabung Erlenmeyer, tidak boleh bahan nan terbuat dari reja atau plastic. Oven Suhu 160-1800C selama 1.5-3 jam. Perangkat-organ tersebut terlebih dahulu dibungkus menggunakan kertas sebelum dilakukan penyucihamaan.
Gambar 8.
Hot air oven
iv.
Insinerator
Bahan-incaran infeksius sama dengan jarum bekas semprot yang ditampung internal
safety box biohazard,
darah, dilakukan kastrasi dengan menggunakan insinerator. Hasil pemanasan dengan master 8700-9800 C akan menghasilkan polutan berupa asap atau debu. Situasi ini yang menjadi kelemahan dari sterilisasi dengan metode insenerasi. Namun, metode ini dapat meyakinkan bahwa bahan infeksius bisa dieliminasi dengan baik yang tak dapat dilakukan dengan metode lainnya.
B. Pemanasan basah
Merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi, contohnya ialah dengan menggunakan autoklav. Sterilisasi dengan metode ini dapat digunakan kerjakan sterilisasi biohazard (bakteri limbah hasil praktikum) dan alat-perangkat nan tahan terhadap panas (bluetip, mikropipet), pembuatan sarana, dan sterilisasi cairan. Pemanasan yang digunakan pada master 1210C sejauh 15 menit (Tille, 2022).
Pemanasan basah dapat menggunakan
-
i. Autoklaf manual
Metode ini menunggangi ketinggiian air harus tetap tersuguh di kerumahtanggaan autoklaf. Penyucihamaan menunggangi autoklaf manual tidak bisa ditinggal n domestik tahun lama. Autoklaf manual selepas suhu sampai ke 1210C setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka master akan terus panjat, air dapat habis, dan dapat meledak.
ii. Autoklaf digital/kodrati
Perabot ini boleh diatur dengan temperatur mencapai 1210C selama 15 menit. Setelah guru terulur, maka master akan otomastis runtuh hingga mencapai 500C dan tetap stabil pada master tersebut. Jika digunakan cak bagi pengebirian media, hawa ini sesuai karena bikin emmbuat wahana diperlukan suhu 50-700 C.
Bagan 9. Autoklaf manual dan otomatis
2). Radiasi
Radiasi ionisasi digunakan untuk menyucihamakan alat-alat berupa bahan plastic seperti mana kateter, plastic spuit suntikan, maupun sarung tangan sebelum digunakan. Konseptual radiasi ionisasi adalah metode sreg penggunaan microwave yaitu dengan menggunakan janjang gelombang listrik pendek dan sinar gamma
high energy.
3). Filtrasi (penyortiran)
Metode ini digunakan untuk kastrasi bahan-mangsa yang sensitive terhadap semok sebagai halnya radioisotope, kimia toksik.
-
i. Filtarsi kasatmata cairan dengan menggunakan prinsip melewatkan larutan pada membran selulosa asetat alias selulosa nitrat.
ii. Filtarsi aktual gegana dengan menggunakan
high-efficiency particulate air
(HEPA) lakukan menyaring organisme dengan ukuran kian besar dari 0.3 µm dari ulas
biology savety cabinet
(BSCs)
b. Sterilisasi dengan metode kimiawi
-
1). Uap formaldehide ataupun hydrogen peroksida digunakan buat sterilisasi pengayak HEPA plong BSCs.
2). Glutaraldehyde berkepribadian sporisidal, yaitu membunuh spora bakteri dalam waktu 3-10 jam puas peralatan medis karena tidak negatif lensa, reja, dan logam, contohnya yaitu alat untuk bronkoskopi.
2.4 Jenis Desinfeksi dan fungsinya
- Desinfeksi dengan metode fisika dilakukan dengan 3 mandu yaitu:
- Mengolah sreg suhu 1000 C selama 15 menit dapat membantai mikroba vegetative.
- Pasteurisasi pada suhu 630C sepanjang 30 menit maupun 720C selama 15 detik nan berfungsi menyembelih mikroba pada ki gua garba namun lain mengurangi vitamin dan rasa dari ki gua garba tersebut.
- Menggunakan radiasi non-ionisasi sebagai halnya ultraungu (UV). Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang yang panjang dengan
low energy.
Contohnya adalah lakukan mendebah bakteri yang ada di permukaan BSCs. Sehingga, sebelum menggunakan BSCs, pendar UV harus dinyalakan justru dahulu merupakan kurang lebih 30 menit sebelum pemakaian.
- Desinfeksi dengan metode kimiawi
Desinfeksi dengan metode kimiawi bisa dilakukan dengan memperalat desinfektan. Bahan yang termasuk dalam desinfektan yaitu:- Etil alcohol 70% lebih efektif dibandingkan dengan etil alcohol 95%, hal ini dikarenakan kemampuan air (H2O) dalam menghidrolisis jalinan protein dari mikrob. Sehingga, proses memenggal mikroorganisme menjadi lebih efektif.
- Aldehid yang berupa glutraldehid dan formaldehid memiliki kemampuan iritasi yang besar sehingga enggak digunakan perumpamaan antiseptic.
- Halogen, begitu juga chlorin dan iodine merupakan desinfektan yang seringali digunakan. Persiapan sebelum dilakukan usaha seringkali menggunakan kombinasi etil alcohol 70% diikuti dengan povidon-iodine.
- Logam berat, contohnya yaitu air raksa. Karena besi ini sangat berbahaya bagi lingkungan, maka penggunaannya sebagai desinfektan lain direkomendasikan. Semata-mata dalam peristiwa pemusatan sangat tekor misalkan silver nitrat 1%, masih efektif digunakan intern pengobatan konjungtivitis neonatorum karena
Neisseria gonorrhoeae.
Desinfektan yang digunakan puas kulit disebut misal antiseptik. Antiseptik didefinisikan bagaikan bahan yang digunakan untuk gorok jasad renik yang menempel pada jaringan jiwa, contohnya adalah kulit. Mekanisme kerja berbunga antiseptic sebagian raksasa adalah menghambat pertumbuhan bersumber mikroorganisme (bakteriostatik) namun dapat kembali mendebah bakteri (bakterisidal).
Referensi
Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In
Basic Medical Microbiology
(fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
Source: https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/sterilisasi/#:~:text=Sterilisasi%20didefinisikan%20sebagai%20upaya%20untuk,spora%20(Tille%2C%202017).